Ini Dia Perbedaan Spesifikasi Huawei P50 dan Huawei P50 Pro

Teknatekno.com – Berbeda dengan generasi sebelumnya yang menghadirkan varian hingga Pro+, saat ini Huawei P50 Series hanya tersedia pada varian Huawei P50 dan Huawei P50 Pro biasa.

Sistem operasi Huawei baru, HarmonyOS, memberi daya pada seri flagship ini, menjadikannya salah satu perangkat Huawei pertama yang membuang Android sepenuhnya.

Sejauh ini, Huawei memiliki dua seri flagship yang mungkin selalu menjadi portofolio kebanggaan setiap tahunnya. Pada tahun 2020 kita telah menyaksikan sendiri betapa hebatnya Huawei P40 dan Mate 40 Series dalam hal performa fotografi dan performa gaming.

Pada tahun 2021, Huawei kembali mengumumkan Seri P50 dengan spesifikasi yang ditingkatkan. Seri chipset Qualcomm juga disertakan untuk pertama kalinya sebagai pengganti seri prosesor HiSilicon Kirin eksklusif Huawei di Seri P.

Kamera pada Huawei P50 Series juga telah ditingkatkan untuk menangkap rentang warna yang lebih luas untuk gambar yang lebih realistis. Dimungkinkan juga untuk meningkatkan kecepatan rana sambil tetap mempertahankan ketajaman detail yang sangat baik.

Hadir dalam dua varian, pasti tak sedikit yang ingin tahu apa saja sih perbedaan antara Huawei P50 dan Huawei P50 Pro ini? Mari kita lihat perbedaan spesifikasi keduanya di bawah ini.

Perbedaan Huawei P50 dan Huawei P50 Pro

Dari segi tampilan, sepertinya tidak ada banyak perbedaan antara kedua varian ini. Tapi, Huawei P50 dan P50 Pro punya beberapa perbedaan spesifikasi yang perlu Teknozen ketahui, yaitu sebagai berikut:

1. Refresh Rate 90 Hz vs 120 Hz

Pilihan refresh rate atau kecepatan refresh yang tinggi bukan lagi fenomena baru dalam bisnis smartphone. Ini sangat baik untuk membuat gerakan atau transisi pada layar terlihat lebih halus dan mulus.

Baik 90 Hz dan 120 Hz adalah kecepatan refresh yang khas. Hanya ponsel gaming seperti ZTE Nubia red Magic 6 Pro yang memiliki kecepatan refresh 144 Hz dan 165 Hz.

Refresh rate 90 Hz sendiri lebih sering digunakan pada ponsel di segmen harga entry level dan mid-range. Namun, saat ini bahkan ada 3 juta ponsel yang ditawarkan dengan 120 Hz, seperti Redmi Note 10 Pro misalnya.

Ya, teknologi layar benar-benar berkembang seiring waktu. Apa yang sebelumnya merupakan domain eksklusif dari puluhan juta pelanggan HP tiba-tiba masuk ke pasar kelas bawah. Menariknya, Huawei P50 standar tampaknya mempertahankan kecepatan refresh 90 Hz karena alasan tertentu.

Sebagai salah satu seri smartphone flagship Huawei, refresh rate 90 Hz dengan harga 10 jutaan cukup membuat kita bingung. Huawei tampaknya berusaha mengurangi spesifikasi tertentu untuk mengalihkan upayanya ke bidang lain, termasuk sebagai kamera, yang merupakan nilai jual utama HP.

Dengan adanya refresh rate 90 Hz, layar Huawei P50 bisa menampilkan transisi layar sebanyak 50% lebih mulus ketimbang 60 Hz konvensional. Baik itu saat melakukan scrolling ataupun saat bermain game. Selain itu, layar Huawei P50 juga bisa merekam lebih banyak sentuhan per detiknya berkat touch sampling rate sebesar 300 Hz.

Berbeda dengan Huawei P50 Pro. Jika edisi Pro ini, telah memperkenalkan kecepatan refresh 120 Hz yang pada kenyataannya dua kali lebih besar dari 60 Hz biasa. Sementara itu, tingkat pengambilan sampel standar 300 Hz dipertahankan untuk sentuhan.

Layar OLED pada kedua ponsel sama, namun ukurannya berbeda. Huawei P50 Pro memiliki layar 6,6 inci, sedangkan Huawei P50 memiliki layar 6,5 inci.

Kedua layar ponsel dilengkapi dengan gamut warna DCIE-P3 dan menawarkan sebanyak 1,07 miliar warna. Memberikan akurasi warna kelas layar profesional yang biasanya digunakan di bioskop.

P50 Pro Huawei telah dipuji oleh DxOMark sebagai ponsel dengan layar terbaik. Kedipan pada layar jarang terjadi, layar mudah dilihat dalam cahaya redup, dan kecerahan cukup untuk menonton materi video HDR10.

Pages: 1 2 3

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like