Perusahaan Manufaktur: Pengertian, Jenis dan Contohnya

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas apa itu pengertian perusahaan manufaktur, ciri-ciri, jenis, contoh, dan juga bagaimana pencatatan keuangan dalam industri.

Di Indonesia dikenal dengan beberapa jenis perusahaan, salah satunya adalah perusahaan manufaktur. Secara ekonomi, perusahaan manufaktur di Indonesia menyerap banyak sekali tenaga kerja sehingga membantu meningkatkan taraf kesejahteraan hidup masyarakat.

Karena sifatnya yang menjual sebuah produk, kegiatan bisnis ini bisa dikategorikan ke dalam perusahaan dagang. Lalu, apa sebenarnya pengertian perusahaan manufaktur?

Perusahaan Manufaktur

Pengertian perusahaan manufaktur adalah sebuah badan usaha yang mengubah barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang memiliki nilai jual.

Dalam proses pengolahannya, perusahaan mengoperasikan mesin, peralatan, dan tenaga kerja dalam satu medium. Semua proses dan tahapan yang dilakukan dalam kegiatan manufaktur mengacu pada Standar Operasional Prosedur atau SOP yang dimiliki masing-masing satuan kerja.

Di Indonesia, perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur sering disebut dengan pabrik. Dalam bahasa inggris, istilah pabrik disebut juga dengan factory yang menunjuk pada keterangan tempat. Pabrik atau factory ini memang digunakan sebagai penyebutan tempat yang digunakan untuk proses manufacturing atau pabrikasi.

Di Indonesia sendiri, terdapat beberapa wilayah yang ditetapkan sebagai daerah industri, semisal Cibitung, Cikarang hingga Pulogadung. Namun, tak menutup kemungkinan di wilayah lainnya di Indonesia tersedia pula.

Pengertian Perusahaan Manufaktur

Pengertian Manufacturing

Secara teknis, manufacturing adalah pengolahan bahan mentah dengan melalui proses kimia dan fisika yang bertujuan untuk mengubah bentuk, sifat, dan tampilan produk. Kegiatan manufaktur mencakup proses perakitan beberapa komponen hingga menjadi produk utuh.

Pengertian manufacturing secara ekonomis adalah proses transformasi bahan mentah menjadi bentuk yang memiliki nilai tambah melalui satu atau lebih proses perakitan. Sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah terbentuknya produk yang memiliki nilai jual.

Secara umum, manufaktur memiliki beberapa tahap operasi dan setiap tahapan operasi membuat bahan mentah lebih dekat ke bentuk akhir.

Ciri-Ciri Perusahaan Manufaktur

Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri dari perusahaan manufaktur:

1. Pendapatan Berasal dari Penjualan

Perusahaan manufaktur adalah perusahaan yang memproduksi, menghasilkan serta menjual produk berupa barang. Barang yang dimaksud bisa berupa barang setengah jadi dan barang jadi seperti peralatan rumah tangga, berbagai jenis makanan dan minuman.

Karena melakukan penjualan berupa barang, maka pendapatan utama perusahaan memperolehnya dari penjualan produk barang yang menghasilkannya.

Biasanya satu manufaktur memproduksi lebih dari 1 jenis barang jadi atau barang setengah jadi Semakin banyak barang yang memproduksi, semakin banyak pula pendapatan yang masuk.

2. Memiliki Persediaan Fisik

Produk yang menjual oleh perusahaan manufaktur adalah barang berwujud yang dapat dilihat dan diraba, sehingga perusahaan ini memiliki persediaan produk secara fisik.

Persediaan produknya bisa berupa persediaan barang jadi yang siap menjual atau persediaan barang setengah jadi atau barang dalam proses yang nantinya akan memproses kembali menjadi barang jadi. Stok barang pun juga harus selalu update agar proses produksi tidak terganggu.

3. Memproduksi Bahan Baku menjadi Barang Jadi

Sesuai dengan pengertiannya, aktivitas operasional utama dari perusahaan manufaktur adalah melakukan kegiatan produksi yaitu mengolah bahan baku atau barang mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Tanpa adanya proses produksi, manufaktur tidak bisa berjalan.

Jenis dan Contoh Perusahaan Manufaktur

Jenis dan Contoh Perusahaan Manufaktur

Industri manufaktur terbagi menjadi beberapa jenis perusahaan yang bergerak dalam berbagai bidang seperti, Industri dasar dan kimia, aneka industri dan aneka barang konsumsi. Berikut ini adalah beberapa contoh perusahaan manufaktur berdasarkan bidang industri:

1. Industri Dasar dan Kimia

Perusahaan yang tergolong jenis Industri dasar dan kimia adalah perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi semen, keramik, porselen, logam, kimia, plastik, pakan ternak, kayu dan pengolahannya, Kertas dan sebagainya.

    • Holcim Indonesia Tbk (SMCB)
    • Semen Baturaja Persero Tbk (SMBR)
    • Betonjaya Manunggal Tbk (BTON)
    • Barito Pacific Tbk (BRPT)
    • Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

2. Aneka Industri

Perusahaan yang tergolong jenis ini adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang mesin dan alat berat, Otomotif dan komponennya, Tekstil dan garment, alas kaki, kabel dan elektronika:

    • Astra International Tbk (ASII)
    • Astra Otopart Tbk (AUTO)
    • Goodyear Indonesia Tbk (GDYR)
    • Asia Pacific Fibers Tbk (POLY)
    • Sumi Indo Kabel Tbk (IKBI)

3. Industri Barang Konsumsi

Yang termasuk ke dalam Industri barang konsumsi diantaranya adalah perusahaan- perusahaan yang bergerak dalam bidang produksi makanan dan minuman, rokok, farmasi, kosmetik dan alat rumah tangga.

    • Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP)
    • Gudang Garam Tbk (GGRM)
    • Kimia Farma Tbk (KAEF)
    • Kalbe Farma Tbk (KLBF)
    • Mustika Ratu Tbk (MRAT)
    • Unilever Indonesia Tbk (UNVR)
    • Kedawung Setia Industrial Tbk (KDSI) dll.

Dan masih ada lagi contoh perusahaan lain yang masuk dalam sektor manufaktur, seperti pembuatan kapal laut maupun pesawat, usaha permesinan dan lain sebagainya.

Pencatatan Keuangan dalam Perusahaan Manufaktur

Pencatatan Keuangan dalam Perusahaan Manufaktur

Berbeda dengan perusahaan jasa atau perusahaan dagang, manufaktur memiliki beberapa hal penting yang tidak masuk dalam pencatatan keuangan perusahaan lainnya, yaitu:

1. Biaya Produksi

Biaya yang terserap dalam proses produksi manufaktur terdiri dari tiga elemen yaitu biaya bahan baku, tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik (BOP). Adanya biaya bahan baku merupakan biaya yang mengeluarkan karena pemakaian barang mentah sebagai bahan utama yang memproses untuk menghasilkan suatu produk.

Biaya tenaga kerja adalah pemakaian tenaga seluruh karyawan yang terlibat dalam proses produksi, baik karyawan divisi operasional maupun karyawan manajerial. Sedang biaya overhead pabrik adalah biaya yang timbul atas pemakaian bahan penolong (pembantu) atau biaya tidak langsung lainnya.

Meski tidak terserap secara langsung pada produk, BOP tetap harus mengeluarkan atau membebankan karena biaya ini juga memberikan kelancaran pada proses produksi. Contoh BOP adalah biaya bahan penolong (pembantu), biaya pengawasan mesin pabrik, biaya telepon, biaya listrik, dan lain sebagainya.

2. Perhitungan Harga Pokok Produksi

Harga Pokok Produksi merupakan perhitungan atas biaya penggunaan bahan baku, bahan tenaga kerja, dan overhead pabrik yang melekat pada sebuah produk. Perhitungan harga pokok produksi sangat diperlukan untuk menentukan berapa total biaya produksi yang telah terbebani pada sebuah produk yang telah dihasilkan.

Agar biaya-biaya yang telah terserap tersebut dapat tergantikan melalui harga jual produk yang dihitung melalui harga pokok penjualan

3. Harga Pokok Penjualan

Selain memiliki harga pokok produksi, perusahaan manufaktur juga memiliki penghitungan terhadap harga pokok penjualan.

Harga Pokok Penjualan adalah perhitungan biaya produksi dan biaya-biaya lain yang terserap di dalam produk barang setengah jadi maupun barang jadi, menambah dengan nilai persediaan awal produk dan mengurangi dengan nilai persediaan akhir produk.

Gunanya agar perusahaan dapat menentukan harga jual produk dengan tepat sehingga tidak mengalami kerugian.

Kesimpulan

Demikian pembahasan dari Teknatekno seputar perusahaan manufaktur kali ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat bagi kamu yang bekerja di bidang manufaktur atau ingin memahami lebih dalam tentang perusahaan satu ini.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like