Apa itu Harga Pokok Penjualan? Begini Cara Menghitung HPP

Teknatekno.com – Dalam pengembangan bisnis, perhitungan harga pokok penjualan adalah sesuatu yang sangat vital. Harga pokok penjualan atau HPP menjadi hal pertama yang harus dihitung sebelum memulai penjualan.

Cara menghitung HPP tidaklah sulit, tetapi beberapa calon pengusaha terkadang melupakan beberapa komponen HPP sehingga perhitungannya menjadi tidak tepat.

Harga Pokok Penjualan

HPP adalah singkatan dari Harga Pokok Penjualan, sebuah istilah yang banyak digunakan pada bidang akuntansi dan pajak. HPP adalah gambaran mengenai kisaran biaya yang digunakan dalam setiap kegiatan produksi suatu barang atau jasa.

Biaya yang menjadi komponen HPP ini merupakan biaya-biaya langsung yang selama proses produksi. Setiap perusahaan yang memproduksi barang atau jasa tentu harus menghitung semua biaya yang keluar dalam proses produksinya.

Semua biaya tersebut menjadi harga dasar dalam setiap penjualan barang atau jasa tersebut. Cara menghitung HPP tidak begitu rumit, tetapi pemilik usaha harus memiliki ketelitian yang baik agar tidak ada komponen biaya yang terlewat dan tidak terhitung.

Mengenal Apa itu Harga Pokok Penjualan dan Komponennya

Komponen dalam Harga Pokok Penjualan

Sebelum menentukan HPP, seorang pemilik usaha harus mengetahui terlebih dahulu komponen-komponen yang digunakan dalam menghitung HPP. Ada tiga komponen yang digunakan dalam penghitungan HPP suatu produk barang atau jasa. Ketiga komponen tersebut adalah

1. Persediaan Awal Barang

Setiap perusahaan harus selalu memperhatikan dan menghitung jumlah ketersediaan barang yang ada. Penghitungan persediaan awal barang ini umumnya dilakukan pada awal periode tahun buku yang sedang berjalan.

Persediaan awal barang ini menjadi komponen pertama yang harus diperhitungkan sebelum menghitung HPP suatu produk barang. Persediaan awal barang ini berisi stok barang yang tersedia dan akan digunakan dalam proses produksi.

Menghitung persediaan awal barang sangat vital artinya bagi sebuah perusahaan karena bisa menghindari terjadinya kekosongan stok barang. Kosongnya stok barang yang ada pada perusahaan bisa mengakibatkan hal fatal mulai dari kelangkaan sehingga mempengaruhi laba perusahaan.

2. Pembelian Bersih

Perusahaan harus terus melakukan pembelian barang dagangan, baik secara tunai maupun kredit. Tujuannya agar tetap menjaga stok barang dagangan dalam kondisi aman. Dalam penghitungan komponen pembelian bersih, harus memperhitungkan pula besar biaya transportasi.

Bisa juga dengan mengurangi biaya pembelian bila perusahaan mendapatkan diskon atau retur terhadap barang yang dibeli. Biaya transportasi juga turut diperhitungkan sebagai bagian dari pembelian karena juga mempengaruhi nominal transaksi yang digunakan saat pembelian.

Begitu pula dengan adanya diskon, potongan, atau retur terhadap barang yang dibeli oleh perusahaan. Dengan adanya diskon maka biaya pembelian bersih menjadi berkurang. Kemudian semua komponen transaksi pembelian tersebut dihitung menjadi pembelian bersih.

3. Persediaan Akhir Barang Dagangan

Persediaan akhir barang dagangan disebut juga sebagai stok barang dagangan yang tersedia pada akhir periode tahun pada buku berjalan. Informasi terkait besaran persediaan akhir barang dagangan ini bisa diketahui dengan melihat data perusahaan yang telah disesuaikan dan ada pada akhir periode tahun tersebut.

Persediaan akhir barang dagangan ini juga menjadi salah satu komponen perhitungan HPP. Komponen persediaan akhir barang dagangan ini memiliki karakter mengurangi stok barang yang siap untuk dijual.

Umumnya, tidak semua barang dagangan pada awal periode digunakan dalam proses produksi sehingga ada sisa yang akan digunakan dalam proses produksi selanjutnya. Sisa barang dagangan yang tidak dipakai inilah yang disebut sebagai persediaan akhir barang dagangan.

Cara Menghitung HPP

Setelah komponen-komponen dalam perhitungan HPP sudah diketahui, maka selanjutnya bisa dilanjutkan dengan menghitung HPP dengan memperhitungkan berbagai komponen tersebut. Berikut ini adalah langkah-langkah yang digunakan dalam menghitung HPP suatu barang:

Rumus Perhitungan Harga Pokok Penjualan

Untuk menghitung besarnya HPP suatu barang, ada sebuah rumus sederhana yang digunakan oleh akuntansi. Rumus perhitungan tersebut HPP adalah besarnya persediaan barang yang tersedia untuk dijual dikurangi dengan persediaan akhir. Atau secara matematis dituliskan sebagai berikut:

HPP = Persediaan Awal + Pembelian Selama Periode – Persediaan Akhir

Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan (HPP)

    • Menghitung Penjualan Bersih

Sebelum memulai menghitung HPP dengan rumus tersebut, langkah pertama adalah dengan menghitung penjualan bersih suatu perusahaan. Penjualan bersih ini merupakan salah satu komponen dalam pendapatan yang diterima oleh perusahaan.

Dalam penjualan bersih, terdapat berbagai komponen perhitungan seperti penjualan kotor, retur, dan diskon yang diberikan perusahaan. Berikut ini adalah rumus yang bisa digunakan untuk menghitung penjualan bersih:

Penjualan bersih = Penjualan kotor – (Retur penjualan + Potongan Penjualan)

Penjualan bersih yang dilakukan perusahaan ini memperhitungkan retur barang yang dilakukan pembeli sebagai bentuk kondisi barang yang kurang baik.

Retur akan mengurangi penjualan karena menjadi komponen yang merugikan perusahaan. Khusus pada tahap penjualan bersih tidak memperhitungkan biaya kirim yang dilakukan oleh perusahaan karena hal tersebut ditanggung oleh pembeli.

    • Menghitung Pembelian Bersih

Langkah selanjutnya adalah dengan menghitung pembelian bersih yang dilakukan oleh perusahaan. Dalam perhitungan ini yang tidak boleh terlupa adalah menghitung komponen biaya kirim yang harus ditanggung perusahaan saat membeli barang, selain biaya pembelian secara umum tentunya.

Pembelian bersih = (Total pembelian tunai dan kredit + biaya angkut) – (retur pembelian + potongan pembelian)

Persediaan awal barang ini mengacu pada jumlah barang yang dimiliki perusahaan pada awal periode perhitungan buku tahunan. Besarnya persediaan awal ini bisa berasal dari sisa barang yang tidak terjual atau digunakan pada proses produksi pada periode sebelumnya. Sehingga untuk mengamankan stok dilakukan pembelian bersih barang tambahan.

    • Menghitung Harga Pokok Penjualan

Setelah semua komponen perhitungan sudah terpenuhi, langkah terakhir adalah dengan menghitung HPP sesuai dengan rumus di atas. Untuk menghitung harga pokok dibutuhkan langkah yang cukup panjang.

Sehingga dalam melakukannya harus penuh hati-hati dan teliti. Kesalahan sedikit saja dalam melakukan perhitungan HPP bisa berakibat fatal. Cara menghitung HPP atau harga produksi tidak terlalu sulit. Yang terpenting adalah pemahaman yang mendalam terkait dengan laporan keuangan perusahaan.

Setelah itu melakukan perhitungan dengan menggunakan langkah-langkah di atas, kemudian dilanjutkan dengan menghitung HPP sesuai persamaan yang ada.

Harga Pokok Penjualan = Persediaan Barang – Persediaan Akhir

Penghitungan HPP ini cukup fleksibel, karena tidak semua komponen tersebut selalu ada. Contohnya adalah retur pembelian atau retur penjualan. Namun, setiap komponen harus tetap diperhitungkan dengan baik.

Oleh karena itu, kamu harus memahami dengan baik cara perhitungannya. Agar tidak terjadi kesalahan fatal dalam bisnis kamu.

Contoh Kasus Perhitungan HPP

PT Tekno, Jakarta 1 Maret 2022

    • Persediaan barang dagangan (awal) : Rp 15.000.000
    • Pembelian : Rp 50.000.000
    • Beban kirim pembelian : Rp 5.000.000
    • Retur pembelian : Rp 3.000.000
    • Potongan pembelian : Rp 2.500.000
    • Persediaan barang dagangan (akhir) : Rp 5.000.000

Penghitungan HPP:

    1. Pembelian bersih = (Rp 50.000.000 + Rp 5.000.000) – (Rp 2.500.000 + Rp 2.500.000) = Rp 50.000.000
    2. Barang tersedia untuk dijual = Rp 15.000.000 + Rp 50.000.000 = Rp 65.000.000
    3. HPP = Rp 65.000.000 – Rp 5.000.000 = Rp 60.000.000

Pentingnya Mengetahui HPP

Perlunya Mengetahui HPP

Berikut beberapa alasan mengapa kamu perlu mengetahui HPP:

1. HPP dan Harga

Penetapan harga produk adalah salah satu tanggung jawab tersulit yang kamu miliki. Kamu perlu memberi harga barang yang tepat untuk menjualnya dan menghasilkan keuntungan.

Jika kamu mengetahui HPP, kamu bisa menetapkan harga yang memberi kamu margin keuntungan yang sehat. Dan, kamu bisa menentukan kapan harga produk tertentu perlu dinaikkan.

Misalkan harga pokok penjualan kamu untuk Produk A sama dengan 10.000 kamu perlu memberi harga produk lebih tinggi dari 10.000 untuk menghasilkan keuntungan.

2. HPP dan Keuntungan Bisnis

Setelah kamu mengetahui HPP, kamu bisa menghitung pendapatan kotor atau laba bisnis kamu, yang merupakan jumlah yang diperoleh bisnis kamu dari menjual penawaran kamu sebelum dikurangi pajak dan biaya lainnya.

Dan ketika kamu mengetahui laba kotor bisnis kamu, kamu bisa menghitung pendapatan atau laba bersih kamu, yang merupakan jumlah yang diperoleh bisnis kamu setelah mengurangi semua biaya.

    • Rumus Laba Kotor

Berikut rumus mencari laba kotor:

Pendapatan Kotor = Pendapatan Kotor – HPP

    • Rumus Laba Bersih

Dan berikut rumus mencari laba bersih:

Pendapatan Bersih = Pendapatan – HPP – Beban

Seperti yang kamu lihat, mengetahui HPP bisnis kamu adalah bagian integral dari penghitungan profit bisnis kamu secara keseluruhan. Kamu juga perlu mengetahui keuntungan bisnis kamu untuk mencari pembiayaan dan membuat keputusan keuangan.

Kesimpulan

Demikian pembahasan dari Teknatekno mengenai harga pokok penjualan. Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa penting bagi pelaku bisnis untuk mengetahui hargo pokok penjualan agar bisa memperoleh keuntungan dan meminimalisir kerugian.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like