Teknatekno.com – Omicron, varian virus corona baru yang terdeteksi untuk pertama kalinya di Afrika Selatan, menurunkan harga Bitcoin dan mata uang crypto lainnya akhir pekan lalu bersama dengan pasar saham.
Tetapi, menurut CoinDesk, satu cryptocurrency yang kurang dikenal tetap kuat, bahkan mencapai peningkatan sepuluh kali lipat atau 1.000 persen selama akhir pekan. Namanya: Omicron, sama dengan varian baru virus corona.
Harga Omicron sempat mendekati US$70 pada Jumat (26/11) malam. Harga kemudian melonjak menjadi $711 pada hari Minggu (28 November), seperti dilansir CoinDesk berdasarkan statistik dari crypto.com.
Baru pada Senin (29/11) pukul 19.30 WIB, harga Omicron anjlok hingga US$ 612,69. Meskipun demikian, itu mengalami peningkatan 75,76 persen di hari terakhir.
Lonjakan harga Omicron dapat mengindikasikan irasionalitas dari contoh puncak reli cryptocurrency hanya karena namanya secara kebetulan cocok dengan varian baru dari virus corona yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan.
Data kapitalisasi pasar tidak tersedia dari Messari, crypto.com, dan CoinGecko, di antara sumber data lainnya..
Meluncurkan CoinDesk, beberapa pengamat crypto menganggap lonjakan harga Omicron sebagai keadaan seperti gelembung di pasar cryptocurrency.
Omicron mendapat dukungan dari sekeranjang aset, termasuk stablecoin USD Coin, dan secara eksklusif terdaftar di bursa terdesentralisasi SushiSwap.
Jadi kapitalisasi pasar kripto adalah rata-rata keseluruhan dari semua mata uang crypto. Tidak hanya ada satu jenis yang perlu dipertimbangkan dalam kasus ini. Aset kripto yang ada saat ini termasuk Bitcoin, Ethereum, altcoin, token digital, stablecoin, dan aset kripto kecil atau signifikan lainnya.
Meski begitu, para ahli memperingatkan cryptocurrency adalah jenis investasi spekulatif yang berbahaya. Namun, jika Bitcoin digunakan untuk investasi jangka panjang seperti yang dilakukan Elon Musk, itu adalah cara yang lebih baik daripada melakukannya dalam jangka pendek.
Omicron, varian virus corona baru yang terdeteksi untuk pertama kalinya di Afrika Selatan, menurunkan harga Bitcoin dan mata uang crypto lainnya akhir pekan lalu bersama dengan pasar saham.
Harga Omicron sempat mendekati US$70 pada Jumat (26/11) malam. Harga kemudian melonjak menjadi $711 pada hari Minggu (28 November), seperti dilansir CoinDesk berdasarkan statistik dari crypto.com. Beberapa pengamat crypto menganggap lonjakan harganya sebagai keadaan seperti gelembung.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.