Teknatekno.com – Apa itu metaverse dan bagaimana hubungan metaverse dalam dunia crypto? Artikel berikut menjelaskan tentang metaverse dalam dunia crypto serta lima fitur terpentingnya.
Inovasi teknologi telah membawa orang ke era baru melalui koneksi digital dan pengalaman virtual kolaboratif. Dunia metaverse telah berkembang menjadi ruang untuk hiburan, perdagangan dan telah mempengaruhi banyak sektor mulai dari musik, ekonomi, dan industri lainnya.
Belum lama ini, Mark Zuckerberg mengumumkan bahwa Facebook Inc. berganti nama menjadi Meta. Ini sesuai dengan ambisinya untuk membangun dunia metaverse-nya sendiri.
Konsep metaverse dalam dunia crypto sebenarnya bukan hal baru, karena saat ini ada berbagai aset crypto yang teknologinya fokus pada metaverse. Beberapa di antaranya adalah Decentraland (MANA), Axie Infinity (AXS), dan Sandbox (SAND).
Pengumuman transisi Facebook ke Meta dan perpindahannya ke metaverse telah menarik perhatian hampir semua pengguna internet di berbagai wilayah di dunia.
Pasalnya, pergeseran yang dilakukan Facebook tidak sekadar mengubah nama, tetapi juga memiliki kemampuan untuk mempercepat arus kemajuan teknis dan internet.
Banyak perusahaan, menurut artikel Barron, telah beralih dari kehadiran dan data digital ke cryptocurrency dan token untuk tujuan e-commerce dan game online. Selain itu, dengan platform pertukaran yang mereka jalankan, akan mendapatkan keuntungan dari adanya revolusi metaverse ini.
Di dunia digital, Metaverse adalah ruang digital yang terdiri dari fenomena dunia nyata, seperti hubungan manusia dan operasi ekonomi, menurut Coinmarketcap.
Lebih tepatnya, frasa metaverse mengacu pada dunia virtual yang mencerminkan kehidupan nyata, termasuk tanah, bangunan, dan avatar yang dapat dibeli dan dijual, sering kali menggunakan cryptocurrency.
Di dunia ini, individu dapat pindah, berteman, mengunjungi daerah tertentu, membeli produk dan jasa, persis seperti di kehidupan nyata. Secara etimologis, Metaverse berasal dari kata “meta”, yang berarti “melampaui”, dan “verse”, yang berarti “alam semesta”.
Jadi metaverse dapat dianggap sebagai ruang yang penuh dengan substansi yang melampaui semua hal yang diamati di dunia kita.
Konsep metaverse awalnya disajikan dalam buku Neal Stephenson Snow Crash pada tahun 1992 yang menceritakan petualangan metaverse dari beberapa kurir untuk membebaskan diri dari distopia kapitalis.
Sementara itu, penulis Matthew Ball berharap bahwa metaverse akan menjadi pintu yang menghubungkan individu dengan beragam pengalaman digital dan menjadi platform yang bahkan dapat menyerap karyawan baru.
Dia berpikir bahwa metaverse dapat menjadi kekuatan pendorong untuk menciptakan generasi baru perusahaan dan menjadi pemimpin industri.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.