Dampak FOMO pada dunia trading dan investasi telah diperkuat oleh media, termasuk media sosial. Kehidupan banyak orang dipengaruhi oleh gelombang pasang informasi saham, forex, dan bitcoin yang dibagikan di forum dan komunitas online.
Rasa takut kehilangan kesempatan semakin kuat, terutama jika seseorang memposting keuntungan, dan dengan informasi ini, mereka merasa harus melakukan sesuatu! Artinya, ambil bagian dalam tidak ingin kehilangan kesempatan.
Boleh disimpulkan, FOMO dipicu oleh beberapa emosi yang merugikan:
Semua emosi ini menyebabkan seseorang putus asa untuk membeli dengan harga yang terlalu tinggi.
FOMO dapat memiliki konsekuensi serius bagi kita sebagai trader, karena melemahkan kemampuan kita untuk membentuk keputusan yang objektif dalam perdagangan.
Mengejar keuntungan seperti itu berarti mengambil risiko yang lebih besar. Jika harga tiba-tiba turun, kita akan rugi besar. Karena pada dasarnya tidak ada pesta tanpa akhir. Harga yang terus naik, suatu saat nanti cepat atau lambat bisa turun.
Berikut cara mengatasi rasa takut ketinggalan perdagangan:
Rasa takut kehilangan kesempatan dikenal sebagai “FOMO,” dan itu menyebabkan pedagang dan investor membayar harga selangit. FOMO adalah singkatan dari Fear Of Missing Out.
Istilah ini semakin populer karena merebaknya media sosial. Psikologi perdagangan, khususnya Bias Kekinian, dan ketakutan akan ketinggalan saling terkait.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.