Teknatekno.com – Walaupun masih dikatakan sebagai pemula, sebaiknya minimal Teknozen harus mengetahui terlebih dahulu bagaimana cara baca grafik trading crypto yang baik dan benar. Bagi Teknozen yang baru memasuki dunia trading khususnya crypto tentunya Teknozen harus memiliki ilmu yang cukup dan mumpuni.
Oleh karena itu, dalam artikel ini Teknotekno akan membantu Teknozen menjawab kesulitan kamu terutama bagi pemula yang baru masuk di dunia perdagangan crypto. Namun, sebelum kamu mengetahui cara baca grafik crypto, kamu juga perlu mengetahui tentang teori dan prinsip Dow terlebih dahulu.
Teori dow adalah teori dasar dari analisis trading yang dipopulerkan oleh Charles Dow melalui Wall Street Journal. Charles Dow merupakan seorang wartawan sekaligus editor di Wall Street Journal. Ia juga merupakan seorang pendiri Dow Jones and Company.
Awal mulanya, teori ini belum berbentuk teori secara konkret, hanya merupakan ilmu untuk menggambarkan pergerakan harga saham. Ilmu ini muncul ketika Charles Dow melihat bahwa harga saham cenderung bergerak naik atau turun dalam tren, dan cenderung bergerak beriringan, meskipun tingkat pergerakannya bisa bervariasi.
Berikut ini adalah empat konsep paling mendasar dalam teori Dow:
Berikut beberapa prinsip yang ada dalam teori Dow:
Dalam teori dow, dijelaskan bahwa pasar menyerap segalanya. Segala informasi atau berita, baik segi ekonomi, politik, dan lain-lain akan tercermin langsung dalam pasar.
Kepanikan atau keoptimisan pelaku pasar secara langsung dapat dilihat dari grafik, baik pada masa lalu atau pada masa sekarang. Oleh karena itu, sangat penting bagi seorang trader untuk mempelajari analisis teknikal.
Ada tiga jenis tren yang dimiliki pasar, yaitu:
Yaitu tren utama yang panjang dan kuat, baik berupa bullish ataupun bearish. tren ini akan terus berlangsung hingga ada sinyal-sinyal pembalikan arah. Umumnya tren ini bertahan antara beberapa bulan hingga beberapa tahun.
Yaitu tren koreksi yang bergerak melawan tren primer.
Yaitu tren koreksi yang bergerak melawan tren sekunder. Dengan kata lain, pergerakan harga tren minor sama dengan pergerakan harga tren mayor dan berlawanan dengan pergerakan harga tren sekunder.
Berikut beberapa fase yang dimiliki tren:
Fase pertama merupakan fase Akumulasi, yaitu fase ketika trader melakukan aksi beli atau aksi jual secara aktif karena mempunyai suatu informasi pasar. Akan tetapi, trader ini merupakan minoritas dan berlawanan dengan opini umum yang sedang terjadi di pasar, sehingga, dampaknya tidak terlalu besar untuk pasar.
Fase kedua adalah Ketika pasar mulai peka terhadap aksi trader minoritas yang terdapat pada fase pertama. Di fase ini, trader lain mulai mengikut trader minoritas tersebut karena informasi yang didapatkan ternyata benar. Fase ini menyebabkan perubahan harga yang besar di pasar.
Fase ketiga adalah ketika trader minoritas mulai melepas aset yang dipegangnya pada saat trader-trader lain baru mulai ramai mengikuti aksinya.
Menurut Dow, volume merupakan faktor yang sangat penting untuk menentukan momentum. Jika suatu tren sedang bergerak dan dikonfirmasi dengan volume yang besar, maka dapat dipastikan tren tersebut akan terus berlangsung.
Sebaliknya, jika suatu tren bergerak dan dikonfirmasi dengan volume yang menurun, maka dapat dipastikan bahwa tren tersebut akan berpotensi mengalami perubahan.
Menurut Dow, tren akan terus berlangsung hingga terdapat sinyal-sinyal pembalikan arah. Jika belum terdapat informasi valid yang dapat mengkonfirmasi pembalikan arah, maka Dow menyarankan untuk mengikuti terus tren tersebut.
Nah, itulah beberapa penjelasan mengenai teori dan prinsip Dow sebelum kamu mempelajari cara membaca grafik crypto. Teori-teori ini memang mulanya diperuntukkan untuk menganalisis pergerakan harga saham.
Namun, seiring perkembangan waktu para trader forex meyakini bahwa beberapa hal penting dalam teori ini juga dapat digunakan dalam pasar forex.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.