Kombinasi Bisnis: Pengertian, Tujuan Dan Identifikasi

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas tentang kombinasi bisnis. Ada dua pengertian utama mengenai bisnis, yang pertama, bisnis merupakan kegiatan-kegiatan, dan kedua, bisnis merupakan sebuah perusahaan.

Para ahli pun mendefinisikan bisnis dengan cara berbeda. Raymond E. Glos mendefinisikan bisnis dalam bukunya “Business: Its Nature and Environment: An Introduction” atau dianggap memiliki cakupan yang paling luas, yakni:

“Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang berkecimpung dalam bidang perniagaan dan industri yang menyediakan barang dan jasa untuk kebutuhan mempertahankan dan memperbaiki standar serta kualitas hidup mereka”.

Motivasi utama kegiatan bisnis adalah laba yang didefinisikan sebagai perbedaan antara penghasilan dan biaya-biaya yang dikeluarkan.

Dalam bisnis, para pengusaha harus dapat melayani pelanggan dengan cara yang menguntungkan untuk kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang, selain harus selalu mengetahui kesempatan-kesempatan baru untuk memuaskan keinginan pembeli.

Pengertian Kombinasi Bisnis

Dalam konteks bisnis dan keuangan, kombinasi bisnis adalah proses penggabungan atau penggalian dua entitas bisnis atau lebih untuk menciptakan entitas yang baru. Jadi, kombinasi bisnis adalah tindakan di mana dua atau lebih perusahaan bergabung atau berkolaborasi dalam berbagai bentuk, seperti merger, akuisisi, atau kemitraan strategis.

Tujuannya dapat bervariasi, termasuk untuk mencapai efisiensi operasional, memperluas pangsa pasar, mengakses teknologi atau sumber daya baru, atau mencapai keuntungan lainnya yang mungkin sulit dicapai jika entitas tersebut beroperasi secara independen.

Pengertian Kombinasi Bisnis

Dalam proses kombinasi bisnis, perusahaan dapat menggabungkan aset, operasi, karyawan, dan sumber daya lainnya. Ini dapat terjadi dalam beberapa cara:

  • Merger: Dua perusahaan yang setara bergabung untuk membentuk satu entitas bisnis baru. Biasanya, saham perusahaan yang ada akan ditukar dengan saham perusahaan baru ini.
  • Akuisisi: Satu perusahaan membeli saham mayoritas atau semua aset perusahaan lain, menjadikannya pemilik mayoritas atau pemilik tunggal perusahaan tersebut.
  • Kemitraan Strategis: Dua atau lebih perusahaan bekerja sama dalam sebuah proyek atau bisnis tertentu tanpa membentuk entitas bisnis yang baru. Ini dapat mencakup berbagi teknologi, sumber daya, atau keahlian untuk mencapai tujuan bersama.

Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22 (tahun 2010) kombinasi bisnis atau penggabungan usaha yang sebelumnya diatur melalui PSAK No.22 (tahun 1994) berubah menjadi Akuntansi Penggabungan Usaha.

Sehingga, kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain di mana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Kriteria-kriteria yang termasuk pihak pengakuisisi, antara lain:

    • Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang mengalihkan kas atau aset lainnya atau menimbulkan liabilitas.
    • Pihak pengakuisisi biasanya entitas yang bergabung yang pemiliknya merupakan kelompok usaha yang mempertahankan atau memperoleh porsi terbesar atas hak suara pada entitas hasil penggabungan.
    • Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang pemilik tunggal atau kelompok pemilik terorganisasi dari entitas tersebut memiliki kepentingan suara minoritas terbesar dalam entitas hasil penggabungan.
    • Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang pemiliknya mempunyai kemampuan untuk memilih atau menunjuk atau mengganti mayoritas anggota organ pengatur entitas hasil penggabungan.
    • Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung di mana manajemen (sebelumnya) mendominasi manajemen entitas hasil penggabungan.
    • Pihak pengakuisisi biasanya merupakan entitas yang bergabung yang membayar premium di atas nilai wajar sebelum kombinasi bisnis dari kepentingan ekuitas entitas yang lainnya bergabung.

Kombinasi bisnis adalah strategi yang penting dalam dunia bisnis karena dapat membantu perusahaan untuk berkembang, meningkatkan daya saing, dan mencapai tujuan bisnisnya.

Namun, keberhasilan kombinasi bisnis sering kali bergantung pada perencanaan yang matang, analisis yang cermat, dan manajemen yang efektif untuk mengatasi tantangan yang mungkin muncul selama proses integrasi.

Tujuan Kombinasi Bisnis

Tujuan dari kombinasi bisnis, sebagaimana dijelaskan dalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 revisi tahun 2010, adalah sebagai berikut:

Tujuan Kombinasi Bisnis

1. Meningkatkan Relevansi, Keandalan, dan Daya Banding Informasi

Salah satu tujuan utama dari kombinasi bisnis adalah untuk meningkatkan kualitas informasi yang disajikan kepada para pemangku kepentingan.

Ini mencakup penyajian informasi yang relevan, dapat diandalkan, dan memungkinkan perbandingan yang wajar terkait dengan kombinasi bisnis dan dampaknya. Dengan kata lain, informasi yang dihasilkan harus memberikan gambaran yang akurat tentang transaksi tersebut.

2. Mengukur Aset Teridentifikasi, Liabilitas yang Diambil Alih, dan Kepentingan Non-Pengendali:

PSAK No. 22 mengatur prosedur pengukuran yang harus diikuti dalam menilai aset yang diidentifikasi dan liabilitas yang diambil alih selama kombinasi bisnis.

Hal ini membantu memastikan bahwa penilaian ini dilakukan dengan cermat dan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Selain itu, PSAK No. 22 juga mengatur bagaimana mengukur kepemilikan non-pengendali dalam entitas gabungan.

3. Mengakui dan Mengukur Goodwill atau Keuntungan dari Pembelian Diskon:

PSAK No. 22 mengatur prinsip akuntansi yang berkaitan dengan pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian diskon yang mungkin timbul dalam kombinasi bisnis.

Ini penting karena goodwill adalah elemen penting dalam menggambarkan nilai tambah dari transaksi tersebut dan perlu diakui dengan benar dalam laporan keuangan.

4. Menentukan Jenis Informasi yang Diungkapkan:

PSAK No. 22 juga mengatur persyaratan untuk mengungkapkan informasi yang berkaitan dengan kombinasi bisnis. Ini mencakup informasi tentang entitas yang terlibat dalam kombinasi bisnis, nilai-nilai yang relevan, dampak keuangan, serta catatan-catatan tambahan yang diperlukan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para pemangku kepentingan.

Identifikasi Kombinasi Bisnis

Identifikasi Kombinasi Bisnis

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 revisi tahun 2010, identifikasi kombinasi bisnis adalah proses menentukan entitas yang menjadi pihak pengakuisisi dalam suatu transaksi atau peristiwa yang melibatkan perolehan pengendalian atas satu atau lebih bisnis.

Identifikasi ini penting dalam akuntansi kombinasi bisnis karena akan memengaruhi cara akuntansi konsolidasi dilakukan. Entitas yang diidentifikasi sebagai pihak pengakuisisi adalah entitas yang memperoleh pengendalian atas bisnis yang lain dalam kombinasi tersebut.

Ada beberapa kriteria yang digunakan untuk mengidentifikasi entitas mana yang merupakan pihak pengakuisisi:

1. Entitas yang Mengalihkan Kas (Aset) atau Menimbulkan Liabilitas

Dalam suatu kombinasi bisnis, jika salah satu entitas mentransferkan kas, aset, atau menimbulkan liabilitas kepada entitas lain, maka entitas yang menerima transferan tersebut biasanya dianggap sebagai pihak pengakuisisi. Ini sering terjadi dalam transaksi akuisisi di mana entitas yang diakuisisi mengalihkan aset atau bisnisnya kepada entitas pengakuisisi.

2. Menerbitkan Ekuitas

Jika entitas menerbitkan ekuitas (saham atau instrumen ekuitas lainnya) dalam suatu kombinasi bisnis dan ekuitas ini digunakan untuk memperoleh pengendalian atas entitas lain, maka entitas yang menerbitkan ekuitas tersebut dianggap sebagai pihak pengakuisisi.

Hal ini dapat terjadi dalam situasi yang dikenal sebagai “Reverse Acquisition” di mana entitas yang diakuisisi sebenarnya mengambil alih entitas yang melakukan akuisisi.

3. Ukuran Relatifnya Signifikan Lebih Besar

Jika salah satu entitas dalam kombinasi memiliki ukuran yang relatif lebih besar dibandingkan dengan entitas yang lain, maka entitas yang lebih besar tersebut cenderung diidentifikasi sebagai pihak pengakuisisi. Hal ini dapat mencerminkan dominasi dalam pengendalian dan pengaruh yang lebih besar dalam entitas hasil gabungan.

4. Berinisiatif Telah Ada Sebelum Kombinasi

Jika suatu entitas telah mengambil inisiatif atau telah berada dalam proses yang lebih maju sebelum terjadinya kombinasi bisnis, maka entitas tersebut lebih mungkin dianggap sebagai pihak pengakuisisi. Inisiatif sebelumnya dapat mencakup negosiasi atau perencanaan yang lebih intensif untuk melakukan kombinasi.

Kombinasi Bisnis Tanpa Pengalihan

Kombinasi Bisnis Tanpa Pengalihan

Menurut Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.22, pengendalian dapat diperoleh tanpa adanya pengalihan imbalan, termasuk:

    • Pihak yang yang diakuisisi membeli kembali sahamnya sehingga pengakuisimemperoleh pengendalian.
    • Hilangnya hak veto yang sebelunnya menghalangi pengakuisisi untuk mengendalikan.
    • Pengakuisisi dan yang diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan bisnisnya dengan kontrak semata.
    • Contoh penggbungan dua bisnis bersama-sama dalam satu kesepakatan gabungan (stapling arrangement) atau pembentukan perusahaan yang tercatat di dua bursa (dual listed corporation).

Contoh Kegiatan Bisnis

Dalam suatu perekonomian yang kompleks saat ini, setiap individu harus menghadapi tantangan dan risiko untuk mengkombinasikan tenaga kerja, material, modal, dan manajemen secara baik sebelum memasarkan suatu produk. Mereka dikenal sebagai pengusaha.

Berikut tiga contoh kegiatan bisnis yang ada di masyarakat:

    • Seorang produsen harus mampu membuat produk secara efisien dalam jumlah maupun variasi yang dibutuhkan.
    • Seorang pengusaha angkutan harus mampu melayani pemindahan barang secara tepat waktu dari suatu tempat ke tempat lain yang membutuhkan barang tersebut.
    • Seorang pemilik toko pengecer harus mampu menyediakan berbagai macam barang dengan harga yang layak bagi konsumen untuk dikonsumsi.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan tentang kombinasi bisnis berikut dengan tujuan dan identifikasinya menurut PSAK No.22 revisi tahun 2010. Semoga bermanfaat!

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like