Apa itu Heatsink: Pengertian, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kamu tahu apa itu heatsink? Di dalam komputer terdapat 2 komponen yang sangat penting dalam menjalankan pekerjaan berat, seperti CPU yang berfungsi sebagai menghitung operasi program dan VGA yang berfungsi sebagai pengolah grafis.

Akibat dari kinerja berat yang dilakukan oleh kedua komponen tersebut, yaitu meningkatnya suhu pada perangkat komputer. Untuk menjaga kesetabilan kedua komponen tersebut agar tetap beroperasi dengan baik, maka diperlukan perangkat untuk mendinginkannya. Nah, perangkat inilah yang kita sebut sebagai heatsink.

Lalu, sebenarnya apa itu heatsink? Apa saja fungsi heatsink pada komputer? Dan bagaimana cara kerjanya? Yuk simak penjelasan di bawah ini!

Apa itu Heatsink

Pengertian heatsink adalah sebuah perangkat pendingin yang ada di dalam komputer atau laptop. Heatsink bisa terbuat dari alumunium atau tembaga.

Keberadaan perangkat ini bertujuan untuk mendinginkan prosesor yang suhunya meningkat akibat dari kinerja berat dari perangkat lain. Jadi, peran heatsink adalah untuk menyerap panas yang ada pada sebuah prosesor.

Biasanya perangkat ini dipadukan dengan penggunaan fan atau kipas pada komputer atau laptop guna mengoptimalkan penyerapan panas. Proses pengoptimalan tersebut dilakukan dengan mengalirkan panas pada heatsink menuju keluar CPU. Cara tersebut tentu akan meningkatkan kinerja komputer.

Mengenal Apa itu Heatsink dan Fungsinya

Fungsi Heatsink

Heatsink memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga temperatur pada komponen-komponen komputer dan laptop yang beroperasi dengan beban kerja berat dan menghasilkan panas berlebih. Fungsi utama dari heatsink adalah sebagai berikut:

    • Mengatur Temperatur Komponen CPU dan VGA: Heatsink bertugas untuk menjaga temperatur pada komponen CPU (Central Processing Unit) dan VGA (Video Graphics Array) agar tetap dalam batas yang aman. Komponen-komponen ini sangat penting karena memengaruhi kinerja keseluruhan komputer. Jika suhu terlalu tinggi, dapat menyebabkan kerusakan dan penurunan kinerja.
    • Mendukung Kinerja Program: Heatsink juga berperan dalam memastikan bahwa program-program yang diinstal di komputer atau laptop dapat berjalan dengan baik dan optimal. Ketika suhu komponen terjaga, program-program dapat beroperasi tanpa gangguan, menghasilkan kinerja yang maksimal.
    • Menjaga Operasional Perangkat: Selain mendinginkan komponen penting, heatsink juga membantu menjaga agar perangkat komputer tetap dapat dijalankan. Heatsink membantu mencegah overheating yang dapat menyebabkan kerusakan dan bahkan shutdown otomatis pada komputer.
    • Menghindari Restart Tiba-Tiba: Heatsink yang tidak berfungsi dengan baik dapat menyebabkan komputer atau laptop restart secara tiba-tiba. Ini disebabkan oleh deteksi temperatur CPU yang terlalu tinggi oleh sistem BIOS. Auto shutdown ini bertujuan untuk melindungi komponen dari kerusakan.
    • Mempertahankan Kinerja yang Optimal: Heatsink yang berfungsi dengan baik membantu menjaga kinerja komputer atau laptop pada level optimal. Dengan menjaga temperatur komponen dalam batas yang aman, komputer dapat bekerja dengan efisien tanpa risiko overheating.

Jika kamu mengalami masalah seperti restart tiba-tiba atau penurunan kinerja komputer, sangat mungkin bahwa heatsink telah mengalami masalah atau tidak berfungsi dengan baik.

Untuk menghindari kerusakan lebih lanjut pada komponen dan memastikan operasional yang stabil, disarankan untuk mengganti heatsink yang bermasalah. Dengan demikian, komputer atau laptop kamu akan tetap aman dan dapat beroperasi dengan baik.

Jenis-Jenis Heatsink

Heatsink adalah komponen vital dalam mengatur suhu pada perangkat elektronik, terutama dalam komputer. Terdapat beberapa jenis heatsink yang berbeda, masing-masing memiliki karakteristik dan kegunaannya sendiri. Berikut adalah beberapa jenis heatsink yang umum digunakan:

1. Heatsink Udara

Heatsink udara adalah jenis heatsink yang paling umum digunakan dan mudah ditemui di pasaran. Heatsink ini biasanya terdiri dari sejumlah sirip aluminium atau tembaga yang menyerap panas dari prosesor CPU atau komponen lainnya.

Heatsink udara dilengkapi dengan kipas yang membantu mengarahkan udara dingin ke atas lempengan untuk menghilangkan panas yang telah diserap. Keuntungan utama dari jenis heatsink ini adalah biaya yang relatif rendah, dan perawatannya yang mudah, dan keandalannya. Mereka cocok untuk sebagian besar pengguna komputer.

2. Heatsink Cair

Heatsink cair adalah jenis heatsink yang menggunakan sistem pendingin cairan, seperti air atau cairan khusus, untuk menghilangkan panas.

Heatsink cair, juga dikenal sebagai sistem pendinginan cair, menggunakan cairan khusus (biasanya air) untuk menghilangkan panas dari komponen elektronik. Cairan ini mengalir melalui pipa-pipa dan blok-blok tembaga atau aluminium yang terhubung ke komponen yang memerlukan pendinginan.

Heatsink cair lebih efisien dalam mengatur suhu dibandingkan dengan heatsink udara, sehingga sering digunakan oleh pengguna yang menginginkan kinerja maksimal. Namun, pemasangan dan pemeliharaan heatsink cair bisa lebih rumit dan memerlukan instalasi yang lebih kompleks.

3. Heatsink Peltier

Heatsink Peltier, juga dikenal sebagai cooler Peltier, adalah jenis heatsink yang menggunakan efek Peltier untuk menghilangkan panas dengan sangat efisien, meskipun memerlukan daya tambahan untuk beroperasi dan perawatan khusus.

Heatsink Peltier memiliki dua lapisan termoelektrik yang bekerja untuk mengalihkan panas dari satu sisi ke sisi lainnya, dan sering digunakan dalam situasi di mana pendinginan yang sangat kuat diperlukan, seperti pada sistem overclocking.

Jenis-Jenis Heatsink dan Cara Kerjanya

4. Heatsink Padat (Solid Heatsink)

Heatsink padat biasanya digunakan pada perangkat elektronik kecil seperti ponsel atau tablet. Mereka terbuat dari padatan yang baik dalam menghantarkan panas seperti tembaga atau aluminium. Heatsink padat biasanya tidak memiliki kipas dan mengandalkan konduksi panas untuk menghilangkan panas dari komponen.

5. Heatsink Aktif dan Pasif

Selain jenis-jenis di atas, heatsink juga dapat dibedakan menjadi aktif dan pasif:

    • Heatsink Aktif: Jenis ini dilengkapi dengan kipas untuk meningkatkan proses pendinginan. Mereka cocok untuk komponen yang menghasilkan banyak panas.
    • Heatsink Pasif: Heatsink pasif tidak memiliki kipas dan mengandalkan konduksi panas dan radiasi. Mereka cocok untuk komponen dengan panas yang lebih rendah atau di lingkungan yang memerlukan keheningan.

6. Heatsink Laptop

Heatsink laptop dirancang khusus untuk digunakan dalam perangkat laptop. Mereka biasanya lebih kecil dan ringan daripada heatsink desktop dan dirancang agar sesuai dengan ruang yang terbatas dalam laptop. Heatsink laptop juga sering terintegrasi dengan kipas yang membantu menjaga suhu laptop tetap stabil saat digunakan dalam tugas-tugas berat.

7. Heatsink Grafis

Heatsink grafis adalah tipe heatsink yang dirancang khusus untuk mengatasi panas yang dihasilkan oleh kartu grafis dalam komputer. Mereka dapat memiliki desain yang berbeda-beda tergantung pada model dan produsennya, tetapi tujuannya tetap sama, yaitu menjaga suhu kartu grafis agar tetap stabil selama bermain game atau tugas berat lainnya.

Cara Kerja Heatsink

Setelah memahami apa itu heatsink, selanjutnya bagaimana cara kerja dari heatsink? Cara kerja heatsink sendiri dibagi menjadi dua jenis, yaitu active heatsink dan passive heatsink. Pada dasarnya, cara kerja heatsink adalah dengan memindahkan panas dari komponen-komponen komputer seperti CPU dan VGA ke udara bebas.

Dengan berpindahnya panas dari komponen komputer tersebut, maka kinerja komputer pun akan kembali optimal. proses pemindahan panas oleh heatsink dilakukan dengan cara mengkombinasikan metode konduksi dan konveksi.

Pada umumnya, heatsink adalah serangkaian komponen komputer atau laptop yang terbuat dari logam dan kipas. Penggunaan logam pada heatsink adalah karena konduktivitas termal yang tinggi.

Dengan begitu, panas pada komponen CPU dan VGA bisa dipindahkan ke logam dengan metode konduksi. Lalu, panas yang telah diterima logam heatsink dibuang ke udara dengan menggunakan kipas heatsink.

Namun, jika heatsink yang digunakan berbentuk cair, maka panas dari komponen CPU dan VGA bisa dipindahkan ke cairan dingin. Jadi heatsink yang ada pada CPU dan VGA itu berbeda.

Jika pada VGA, biasanya terdapat logam yang cukup banyak. Oleh karena itu, semakin tinggi kemampuan VGA kamu, maka logam-logam yang terpasang akan lebih kuat. Hal ini terjadi karena panas yang dihasilkan cukup besar.

Biasanya, disamping logam-logam pada heatsink, VGA juga dilengkapi dengan kipas yang menempel pada heatsink tersebut. Heatsink dengan kipas inilah yang disebut dengan passive heatsink.

Mengapa disebut dengan passive heatsink? Karena heatsink jenis ini mempunyai kipas yang terkoneksi langsung pada rangkaian besi heatsink. Sedangkan heatsink pada CPU tidak memiliki kipas yang terpasang secara langsung dengan CPU.

Jika kamu membuka heatsink yang ada pada CPU, maka kamu akan mendapati CPU yang dilindungi oleh pasta. Pasta disini adalah media heatsink yang termasuk kedalam media cair. Nantinya, panas yang dihasilkan oleh CPU akan ditransfer ke pasta CPU dan diteruskan ke logam heatsink yang ada di atasnya.

Nah, heatsink pada CPU itulah yang disebut sebagai active heatsink. Mengapa? Karena kipas yang terdapat pada heatsink tidak terintregrasi secara langsung dengan perangkat yang akan didinginkan atau CPU.

Berbeda dengan heatsink VGA, heatsink pada perangkat CPU memiliki kipas yang mendapatkan daya dari koneksi motherboard dan tidak mendapatkan daya dari CPU.

Komponen Penyusun Heatsink

Komponen Penyusun Heatsink

Heatsink bukanlah perangkat yang berdiri sendiri, melainkan tersusun dari banyak komponen. Adapun komponen-komponen penyusun heatsink adalah sebagai berikut:

1. Silver atau Perak dan Emas

Komponen ini memiliki tingkat konduktivitas yang tinggi, tapi karena harganya yang sangat mahal para produsen tidak ada yang memasarkan perangkat pendingin atau heatsink dengan bahan dasar tersebut.

2. Copper atau Tembaga

Tembaga atau copper memiliki konduktivitas yang cukup tinggi dan bisa menyerap panas dengan baik. Tembaga memang mempunyai sifat mudah menyerap panas dengan cepat, namun tembaga tidak bisa melepaskan panas dengan cepat sehingga bisa terjadi penumpukan panas di satu tempat.

Kekurangan lain dari tembaga adalah komponen ini memiliki berat yang cukup besar daripada komponen lain seperti alumunium. Harga temabga sendiri terbilang cukup mahal dan proses produksinya rumit.

3. Alumunium

Alumunium memiliki konduktivitas yang cukup rendah, sehingga penyerapannya kurang sempurna. Disisi lain, alumunium memiliki keunggulan yaitu bisa mengurai panas dengan baik. Harga alumunium sendiri cukup murah dan komponen ini memiliki berat yang ringan.

4. Penggabungan

Kombinasi antara dua material tembaga dan alumunium merupakan komponen yang baik. Dimana tembaga bisa menyerap panas dengan baik dan alumunium bisa mengurai panas dengan baik. Biasanya kombinasi dua material tersebut sering digunakan oleh produsen heatsink.

FAQ

Berikut ini adalah pertanyaan seputar apa itu heatsink.

1. Apakah Heatsink Perlu Diganti Secara Berkala?

Heatsink tidak perlu diganti secara berkala, tetapi perlu diperiksa secara berkala untuk memastikan kinerjanya tetap optimal. Jika ada tanda-tanda kerusakan atau penurunan kinerja, penggantian mungkin diperlukan.

2. Apa Perbedaan antara Heatsink Udara dan Cair?

Heatsink udara menggunakan kipas untuk menghilangkan panas, sementara heatsink cair menggunakan pendingin cairan. Heatsink udara lebih mudah dipasang dan lebih terjangkau, sedangkan heatsink cair lebih efisien dalam menghilangkan panas.

3. Bagaimana Cara Mengatasi Overheating pada Komputer?

Untuk mengatasi overheating, pastikan heatsink berfungsi dengan baik, bersihkan debu dari komponen, pastikan sirkulasi udara yang baik, dan gunakan pasta termal berkualitas.

4. Apakah Semua Jenis Heatsink Cocok untuk Semua Jenis Prosesor?

Tidak, tidak semua jenis heatsink cocok untuk semua jenis prosesor. Penting untuk memilih heatsink yang kompatibel dengan prosesor kamu dan memenuhi kebutuhan panasnya.

5. Berapa Lama Pasta Termal pada Heatsink Dapat Bertahan?

Pasta termal pada heatsink biasanya dapat bertahan selama beberapa tahun. Namun, seiring waktu, kinerjanya mungkin menurun. Disarankan untuk mengganti pasta termal setiap 2-3 tahun untuk menjaga kualitas pendinginan yang optimal.

Kesimpulan

Demikianlah pembahasan dari Teknatekno mengenai apa itu heatsink. Dari penjelasan di atas bisa kita bayangkan bagaimana keadaan komputer tanpa heatsink yang baik. Dalam sekejap, komputer pasti akan mengalami penumpukan panas.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like