Teknatekno.com – Jika kita lihat secara sekilas, mungkin banyak yang mengira bahwa Switch dan HUB memiliki kesamaan, bahkan bentuknya pun hampir mirip. Namun ternyata, keduanya memiliki perbedaan yang cukup mencolok.
Kenyataannya, Hub dan Switch memiliki fungsi yang nyaris sama, yaitu menghubungkan port yang ada pada komputer dengan menggunakan satu perangkat saja. Meskipun secara fungsinya sama, namun perbedaan Switch dan HUB ini terlihat dari segi cara kerjanya.
Maka dari itu, untuk mengetahui perbedaan antara Switch dan HUB, Teknatekno telah merangkum beberapa perbedaan diantara keduanya. Simak artikel ini sampai habis ya!
Untuk membedakan antara Switch dan HUB tidak sulit kok. Berikut beberapa perbedaannya:
Perbedaan Switch dan HUB yang menonjol terletak pada OSI Layer. OSI (Open System Interconnection) adalah sebuah model referensi dengan bentuk kerangka konseptual yang bisa menjadi patokan untuk standar koneksi sebuah komputer, dan OSI Layer punya 7 tingkatan berbeda.
Nah, untuk HUB sendiri bekerja pada OSI Layer pertama, sebuah Layer fisik yang hanya bisa mengirimkan data melalui transmisi alias hanya mampu untuk mengirim data saja. Sedangkan untuk Switch menggunakan OSI Layer 2 di mana bisa menambahkan MAC Address pada paket berupa Data Link.
Dari OSI Layer pun sudah berbeda, otomatis Switch dan HUB pun memiliki cara kerja yang berbeda pula. Untuk HUB sendiri hanya bisa menerima dan mengirimkan sinyal-sinyal listrik dari kabel yang sudah disambung.
Nah, kalau Switch ini punya cara kerja yang lebih kompleks di mana tidak hanya bisa mengirim atau menerima sinyal saja, Switch mampu untuk melakukan porses informasi yang ada di Layer Data Link. Untuk informasinya sendiri berupa MAC Address dari setiap komputer atau perangkat yang disambungkan.
Jika ditanya, manakah yang lebih handal antara Switch dan HUB? Maka jawabannya adalah Switch. Karena Switch menggunakan sistem seleksi untuk semua perangkat, termasuk komputer, yang terhubung dengan Switch. Jadi, Switch ini bisa memilih perangkat mana yang bisa terhubung dengan Switch melalui MAC Address.
Sayangnya, untuk HUB tidak bisa melakukan hal ini. Maka dari itu, Switch dikatakan lebih handal jika dibandingkan dengan HUB.
Jika kamu menggunakan HUB, maka HUB hanya menerima sinyal dari setiap port dan langsung dikirimkan ke semua port yang ada di HUB. Jadi intinya, HUB tidak memiliki kemampuan untuk menyeleksi port yang bisa menerima sinyal.
Perlu diingat juga, bahwa HUB ini hanya sebatas mengirim dan menerima sinyal. Sedangkan Switch bisa menyeleksi atau diatur untuk penerima dan pengirim sinyalnya.
Sudah dikatakan pada paragraf sebelumnya bahwa Switch bisa menyeleksi perangkat yang akan mengirim atau menerima sinyal. Dengan kelebihan ini, tentu saja Switch memiliki transfer data yang lebih cepat karena Switch akan langsung mengirimnya sesuai dengan tujuan.
Berbeda dengan HUB, karena HUB akan mengirim atau menerima sinyal dari semua port, maka kecepatan transfer data pun dibagi-bagi sesuai dengan port yang ada. Hal inilah yang menyebabkan HUB memiliki transfer data yang lebih lamban ketimbang Switch.
Jika kamu ingin pengaturan yang simpel, maka pilihlah HUB. Tapi sebenarnya, HUB ini tidak bisa diatur sama sekali. Jadi, sekalinya kamu menggunakan HUB, maka kamu bisa langsung menikmati fungsi HUB secara langsung tanpa harus ribet mengaturnya.
Namun, untuk kamu yang ingin menggunakan Switch, maka kamu harus mengatur setting-an terlebih dahulu, ini berlaku untuk Switch tipe manage dan smart manage saja. Kamu bisa mengatur, seperti memblokir dan mengizinkan perangkat mana yang boleh tersambung dengan Switch.
Juga, kamu bisa mengatur untuk pembagian segment di jaringan LAN, baik menjadi dua jaringan atau lebih, hal inilah yang disebut dengan istilah Virtual LAN atau VLAN.
Perbedaan lainnya antara Switch dan HUB adalah pada sistem keamanannya. Untuk HUB sendiri tidak ada yang namanya pemeriksaan data yang dikirim. Jadi, baik sang pengirim atau penerima akan mendapatkan data yang utuh.
Lain halnya dengan Switch, kamu belum tentu akan mendapatkan data yang utuh saat menerima data melalui Switch. Bukan karena Switch tidak bisa menerima atau mengirim data secara utuh, hal ini disebabkan Switch akan selalu memeriksa setiap data yang dikirim untuk memastikan setiap data yang dikirim aman.
Jadi, untuk sistem keamanan data, Switch bisa dikatakan lebih unggul dari HUB, karena penerima tidak akan mendapatkan data-data yang dianggap merugikan atau mencurigakan.
Seperti yang sudah kita ketahui, bahwa Switch memiliki fitur memang yang lebih mumpuni dibandingkan dengan HUB. Jika dilihat dari segala kelengkapan fiturnya, Switch ini lebih mahal bila dibandingkan dengan HUB.
Untuk HUB, kamu masih bisa menemukan harga di bawah 100 ribuan, meski memang ada yang diatas 300 ribuan. Sedangkan untuk Switch, kamu harus merogoh kocek lebih dalam. Karena Switch dijual dengan kisaran harga ratusan ribu rupiah bahkan jutaan, tegantung merk dan tipenya.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai perbedaan antara Switch dan HUB. Setelah mengetahui perbedaan HUB dan Switch, sekarang kamu bisa menentukan akan menggunakan HUB atau Switch yang bisa disesuaikan dengan kegunaan, kebutuhan, dan pastinya sesuaikan dengan budget, ya.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.