Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kamu tahu apa itu microphone? Microphone adalah perangkat keras elektronika yang mampu mengubah energi gelombang suara menjadi energi listrik.
Pada setiap jenis microphone akan terjadi perubahan energi yang berbeda-beda, namun bagian utamanya tetap sama, yaitu diafragma yang bisa menghasilkan suara. Dalam dunia elektronika, keberadaan microphone sangatlah penting, karena berkaitan dengan alat komunikasi.
Perangkat ini juga berhubungan dengan alat lainnya, seperti radio, telepon interkom, telepon, walkie talkie, dan sejenisnya.
Sebenarnya, sinyal listrik yang dihasilkan cukuplah rendah, sehingga jika ingin memunculkan sinyal listrik maksimal maka perlu menggunakan bantuan amplifier. Dengan amplifier itulah suara microphone bisa menjadi lebih keras.
Pengertian microphone adalah alat pengeras suara yang berjenis transduser, yaitu mampu mengubah energi akustik (gelombang suara) menjadi sebuah sinyal listrik. Keberadaannya banyak diaplikasikan pada perangkat lainnya seperti alat perekam, alat pengudaraan (televisi, radio, telepon), dan juga alat bantu dengar.
Istilah microphone pertama kali diperkenalkan dalam bahasa Yunani, yakni berasal dari kata mikros (kecil) dan fon (suara). Penemuan awal perangkat ini memberikan banyak pengaruh dalam dunia elektronika.
Meskipun pada awalnya perangkat ini hanya difungsikan sebagai alat bantu dengar, seiring perkembangannya, ada banyak fungsi lain yang bisa diperoleh.
Penemuan awal microphone dimulai dengan hasil konversi milik Sir Charles Wheatston. Karya pertama buatannya tersebut diberi nama dengan microphone frasa yang bisa mengantarkan pada penelitian selanjutnya untuk menemukan teknologi terbaru.
Pada masa itu, bentuk microphone masih sangat primitif dan belum bisa digunakan secara teknis. Lalu, pada tahun 1827, ilmuwan berasal dari US berhasil membuat microphone yang bisa dimanfaatkan sebagai pemancar suara telepon.
Penemuan tersebut tentunya memberikan dampak yang sangat besar dalam dunia elektronik dan komunikasi. Hingga akhirnya pada tahun 1876, Thomas Alfa Edison berhasil membuat microphone praktis pertama yang bisa berdiri sendiri.
Kajian dan penelitian terus dilakukan hingga mampu menghasilkan microphone elektrik dengan tingkat kesensitifan yang tinggi.
Produksi alat tersebut juga sudah dilakukan dalam jumlah besar-besaran setiap tahunnya dengan harga rendah. Dengan harga tersebut, banyak orang-orang yang bisa menikmati pengeras suara dengan mudah.
Mikrofon memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai alat untuk merekam suara dan sebagai alat untuk memperkuat suara. Pada umumnya, microphone berfungsi untuk mengubah suara menjadi sinyal listrik yang dapat ditangkap dan direkam oleh perangkat elektronik, seperti komputer, perekam suara, atau sistem suara.
Mikrofon mengandung elemen sensitif yang mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik yang kemudian diubah menjadi data digital. Data ini dapat digunakan untuk berbagai tujuan, seperti melakukan rekaman suara, panggilan telepon, konferensi video, atau penggunaan dalam aplikasi multimedia lainnya.
Dengan menggunakan mikrofon, kita dapat merekam suara, menyampaikan pesan, bernyanyi, atau melakukan aktivitas lain yang melibatkan suara.
Fungsi mikrofon pada komputer melibatkan penggunaan mikrofon sebagai input audio untuk komputer. Mikrofon terhubung ke komputer melalui port audio atau USB, dan memungkinkan pengguna untuk merekam suara, melakukan panggilan suara atau video, berpartisipasi dalam konferensi online, atau menggunakan aplikasi pengenalan suara.
Mikrofon pada komputer juga penting dalam aplikasi permainan, di mana pengguna dapat menggunakan mikrofon untuk berkomunikasi dengan pemain lain dalam permainan daring.
Selain itu, mikrofon pada komputer dapat digunakan untuk memberikan perintah suara ke asisten virtual, seperti melakukan pencarian online, memainkan musik, atau mengendalikan perangkat lunak dengan menggunakan suara.
Sesuai dengan pengertian microphone yang mampu membentuk gelombang bunyi, cara kerja mikrofon juga berkaitan dengan pembentukan bunyi ketika berbicara.
Saat berbicara, secara tidak langsung gelombang suara akan terbentuk dan mengalir menuju microphone. Ketika sudah mencapai di dalam microphone, suara tersebut akan menembus diafragma karena hanya terhalang benang tipis.
Pada bagian kumparan kawat belakangnya juga akan ikut bergetar mengikuti getaran diafragma. Selain itu, medan magnetnya juga akan menimbulkan reaksi berupa sinyal listrik yang nantinya bisa menghasilkan suara. Lalu, sebagai pengerasnya, biasanya menggunakan alat penguat suara berupa amplifier.
Setelah mengenal apa itu microphone, ternyata microphone itu tidak hanya satu jenis saja. Ada beberapa jenis microphone sejak pertama kali microphone ditemukan. Dan setiap jenisnya memiliki fungsi, kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Berikut jenis-jenisnya:
Alexander Graham Bell dan Thomas Watson berhasil menemukan microphone liquid yang menjadi dasar awal perkembangan microphone. Ciri dari microphone ini memang menggunakan cairan liquid berupa logam. Di dalam cairan liquid tersebut ditambah dengan air dan juga asam sulfat.
Keberadaan microphone liquid tidak benar-benar digunakan secara fungsional karena memang masih menjadi salah satu percobaan.
Percobaan tersebut dilakukan dengan memasukkan jarum ke dalam cairan hingga bisa menarik gelombang diafragma. Nantinya, getaran yang terjadi mampu menimbulkan suara meskipun sangat rendah.
Microphone ini merupakan mikrophone jenis karbon yang di dalamnya berisi bahan logam dengan letak di bagian ujung berbentuk silinder. Cara kerja dari microphone ini menggunakan sistem resistansi variabel, yakni mengandalkan penghubung diafragma dengan beberapa butir karbon yang tersimpan di dalam microphone.
Secara keseluruhan, microphone karbon berisi berbagai karbon halus yang masing-masing terletak di dua buah plat. Plat yang pertama berperan sebagai elektroda statis sedangkan plat yang kedua berperan sebagai diafragma. Antara kedua plat tersebut nantinya akan mampu menghasilkan suara yang lebih keras.
Jenis microphone reluktansi variabel ini terbuat dari bahan magnetik. Karena terbuat dari bahan magnetik, cara kerjanya juga mengikuti sistem diafragma magnetik, yaitu mengikuti tekanan diafragma didalamnya. Jika tekanan udara naik, maka celah udara dan reluktansi akan berkurang, lalu menghasilkan suara lebih keras.
Dari proses cara kerja tersebut, terdapat perubahan sinyal yang bisa dikirimkan keluar oleh microphone. Sinyal yang kuat akan memberikan daya suara yang semakin tinggi, begitu pula sebaliknya. Apabila sinyal kurang kuat, maka bisa menggunakan bantuan amplifier yang memang berfungsi untuk memperkuat sinyal suara.
Hampir sama dengan microphone reluktansi variabel, pada kapasitor juga menggunakan bahan dasar logam yang digantungkan pada pelat logam statis sehingga tampak seperti kapasitor. Melalui gantungan pelat logam statis tersebut, akan muncul goncangan-goncangan yang bisa menghasilkan suara dari diafragma.
Tegangan yang diperlukan pada microphone ini adalah DC konstan dan harus dihubungkan pada diafragma statis. Karena didekatkan pada logam statis, maka tegangan yang dihasilkan juga bisa berubah-ubah. Terlebih adanya tekanan udara juga bisa mempengaruhi gelombang yang dihasilkan.
Sesuai dengan namanya, microphone satu ini memang terbuat dari bahan kumparan induksi yang digulung-gulung. Gulungan tersebut dikalungkan pada silinder non magnetik dan dilekatkan pada bagian diafragma. Lalu, selanjutnya direkatkan pada celah udara suatu dalam magnet yang permanen.
Kawat-kawat penghubung listriknya terbuat darii bahan non logam karena dilekatkan pada diafragma. Hal tersebut berfungsi agar diafragma mampu menangkap gelombang suara suara.
Nantinya, kumparan akan bergerak maju dan mundur pada medan magnet sehingga menghasilkan sinyal listrik yang akan memunculkan suara.
Microphone ini merupakan microphone yang paling banyak digunakan karena harganya yang murah dan bentuknya juga relatif sederhana. Lewat bentuk yang sederhana membuatnya menjadi lebih mudah diakses dan juga anti ribet. Terlebih penggunaannya bisa dikaitkan pada komputer, ponsel, headset, dan hadsfree.
Bahan dari microphone satu ini menggunakan lapisan teflon yang melekat pada logam statis. Ada juga tambahan muatan-muatan negatif yang mampu menimbulkan medan listrik. Dari medan listrik tersebut, muncullah getaran suara yang dihasilkan dari tekanan udara di dalamnya.
Sesuai dengan namanya, microphone pita mengandung beberapa pita-pita tipis di dalamnya. Pita-pita tipis tersebut berfungsi untuk merekatkan aluminium dan duraluminium yang bisa digunakan untuk mengubah arus energi. Ciri khas dari microphone ini adalah mampu mengambil suara dari dua arah sisi mic.
Produk pertama dari microphone pita adalah RCA PB-31. Tahun produksinya adalah 1931 yang mana sering digunakan sebagai alat bantu penyiaran. Microphone tersebut banyak digunakan dalam dunia penyiaran karena mampu membuat suara yang dihasilkan menjadi lebih jernih.
Karena merupakan microphone jenis laser, maka cara kerjanya juga berkaitan dengan laser. Microphone ini akan menangkap getaran yang berasal dari pesawat, seperti misalnya kaca jendela, foto, dan sejenisnya. Sinyal dari laser tersebut kemudian akan diubah hingga bisa memunculkan audio.
Pada dasarnya, apabila suara menabrak kaca jendela, maka sinar lasernya akan membelok secara perlahan. Hasil dari belokan tersebutlah yang akan menerjemahkan suara menggunakan bantuan fotosel. Perkembangan teknologi menggunakan laser terus dikaji karena berpotensi untuk bisa dikonversi ke sinyal audio dengan cepat.
Kristal memiliki sifat yang gampang berubah-ubah bentuk. Perubahan yang terjadi tersebut akan menempelkan diafragma pada kristal sehingga kristal bisa diubah lagi menjadi sinyal gelombang suara. Gelombang tersebut nantinya akan memukul bagian diafragma dan berubah menjadi suara.
Secara umum, microphone kristal memiliki suara yang begitu jernih, meskipun tingkat keluarannya rendah. Penggunaan jenis microphone satu ini lebih banyak dimanfaatkan oleh kalangan kelas atas karena harganya yang terbilang mahal.
Microphone wireless adalah jenis microphone yang tidak memerlukan kabel atau koneksi fisik lainnya untuk mengirimkan sinyal suara ke perangkat penerima.
Microphone ini bekerja dengan menggunakan teknologi nirkabel seperti Bluetooth atau Wi-Fi untuk mengirimkan sinyal suara secara langsung ke perangkat penerima yang bisa berupa speaker, mixer, atau perangkat lainnya.
Keuntungan dari menggunakan microphone wireless adalah mobilitas dan kebebasan gerak yang lebih tinggi karena tidak terikat oleh kabel. Microphone wireless juga memungkinkan pengguna untuk lebih bebas bergerak di sekitar panggung atau studio tanpa khawatir tersandung atau terbatas oleh kabel.
Namun, microphone wireless juga memiliki kekurangan yaitu rentan terhadap gangguan sinyal atau interferensi, serta membutuhkan baterai atau daya listrik untuk beroperasi.
Berikut adalah beberapa rekomendasi microphone wireless terbaik dan murah:
Berikut ini pertanyaan seputar apa itu microphone.
Ketika getaran suara berjalan melalui udara ke diafragma, itu menyebabkannya bergetar. Mikrofon menghasilkan arus listrik sebagai output dari getaran ini. Output mikrofon akan dialihkan ke mixer dan amplifier.
Mikrofon dinamik adalah perangkat yang mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik dan mengirimkannya ke penerima. Hanya getaran suara dari depan yang ditangkap oleh mikrofon jenis ini.
Microphone Bluetooth adalah perangkat yang dapat digunakan untuk karaoke sebagai semacam hiburan untuk membantu menenangkan hati dan pikiran.
Microphone condenser merupakan komponen elektronika yang berfungsi sebagai sensor suara. Perangkat ini terdiri dari lempengan kapasitif yang diisolasi pada kerapatan beberapa mikron.
Mikrofon dinamis menghasilkan sinyal audio dengan menggunakan prinsip elektromagnetik dan kumparan kawat dan magnet. Kumparan terhubung ke diafragma. Kumparan akan menjauh dari magnet ketika diafragma ini bergetar sebagai respons terhadap gelombang suara yang masuk.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai apa itu microphone beserta fungsi, jenis dan juga cara kerja microphone yang perlu kamu ketahui.
Dari pembahasan diatas, bisa kita simpulkan bahwa fungsi microphone selain sebagai pengeras suara, microphone juga sangat berperan penting dalam dunia penyiaran dan telekomunikasi. Semoga bermanfaat ya!
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.