Teknatekno.com – Peneliti keamanan menemukan adanya malware perbankan yang menginfeksi dan menyamar sebagai aplikasi antivirus palsu di toko aplikasi Google Play Store. Aplikasi-aplikasi antivirus palsu ini menyerang perangkat Android dan bisa mencuri uang pengguna.
Mereka semua, termasuk dalam kategori banking trojan yang mampu menyedot kredensial untuk memulai transfer uang dari perangkat yang disusupi dengan menghindari mekanisme otentikasi multi-faktor.
Dalam era teknologi yang serba canggih saat ini, banyak oknum tidak bertanggung jawab yang menggunakan antivirus, untuk melancarkan aksi kejahatan. Tidak jarang pengguna komputer tertipu, dan mereka menjadi korban penipuan atau kejahatan lain karena memasang antivirus sembarangan.
Selain itu, ada pula virus atau malware yang menyamar sebagai antivirus. Virus tersebut akan menyerang komputer, dengan menampilkan pesan bahwa komputer sedang terinveksi virus, sehingga membutuhkan antivirus khusus untuk mengatasinya.
Ancaman yang seperti itu dikenal sebagai scareware. Pengguna harus jeli dalam membedakan antivirus asli dan yang palsu. Berdasarkan informasi dari laman The Hacker News, Rabu (9/3/2022) berikut keempat aplikasi antivirus palsu tersebut:
Berikut daftar beberapa aplikasi antivirus yang berbahaya:
(com.abbondioendrizzi.antivirus.supercleaner) yang telah dipasang lebih dari 1.000 kali.
(com.abbondioendrizzi.tools.supercleaner) yang sudah dipasang lebih dari 500 kali.
(com.pagnotto28.sellsourcecode.alpha) yang dipasang lebih dari 5,000 kali.
(com.pagnotto28.sellsourcecode.supercleaner) yang sudah diinstal lebih dari 50.000.
Malware ini mampu mengumpulkan kredensial untuk memulai transfer uang dari perangkat yang disusupi, dengan menghindari mekanisme otentikasi multi-faktor.
Malware SharkBot yang menyamar jadi aplikasi antivirus di Android ini pertama ditemukan pada 1 November 2021. Adapun ciri khas yang membedakan SharkBot dengan malware perbankan lainnya adalah kemampuannya melakukan transaksi tidak sah melalui Automatic Transfer Systems (ATS).
Aplikasi Anti-Virus adalah program komputer yang dirancang untuk mendeteksi, mencegah, dan menghapus perangkat lunak berbahaya atau malware dari perangkat komputer atau perangkat mobile.
Tujuan utama dari aplikasi ini adalah melindungi sistem komputer atau perangkat mobile dari serangan virus, worm, trojan, spyware, adware, dan jenis malware lainnya yang dapat merusak data atau merusak kinerja perangkat.
Aplikasi Anti-Virus bekerja dengan melakukan pemindaian sistem secara berkala atau waktu nyata untuk mengidentifikasi dan menghapus ancaman keamanan yang ada. Mereka juga dapat menyediakan fitur tambahan seperti firewall, perlindungan email, dan penghapusan malware otomatis.
Namun ternyata ada beberapa aplikasi antivirus palsu yang berbahaya. Aplikasi antivirus palsu ini sering kali didesain untuk menipu pengguna dengan berbagai cara. Beberapa ciri-ciri dari aplikasi antivirus palsu yang berbahaya termasuk:
Fungsi utama antivirus yaitu memberikan perlindungan dan mengamankan data di komputer atau perangkat digital lainnya. Dengan adanya fungsi perlindungan ini maka komputer akan lebih aman dan pengguna lebih nyaman menyimpan data didalamnya.
Namun, jika antivirus yang digunakan itu palsu, justru malah bisa menyebabkan masalah. Jadi, jika Teknozen ingin memakai aplikasi antivirus, maka carilah rekomendasi aplikasi antivirus yang memang benar-benar resmi dan terpercaya.
Demikianlah informasi dari Teknatekno mengenai aplikasi antivirus palsu yang berbahaya dan bisa mencuri uang penggunanya. Semoga bermanfaat!
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.