Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas berbagai jenis influencer di dalam dunia marketing. Influencer adalah perseorangan atau sekelompok orang yang mampu mempengaruhi persepsi atau preferensi masyarakat terhadap brand yang ditandai dengan banyaknya audiens yang dimilikinya.
Sebagai individu atau entitas yang memiliki pengaruh besar di platform online, influencer memiliki kemampuan untuk menciptakan koneksi yang kuat dengan audiens mereka dan memengaruhi keputusan pembelian. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas secara mendalam berbagai jenis influencer yang ada, serta mengapa mereka menjadi faktor kunci dalam pemasaran digital.
Sebelum kita membahas tentang jenis-jenis influencer, mari kita pahami terlebih dahulu apa yang dimaksud influencer. Influencer adalah seseorang yang memiliki kehadiran kuat di media sosial, seperti Instagram, YouTube, Twitter, dan platform lainnya, serta memiliki jumlah pengikut yang signifikan.
Mereka memiliki kemampuan untuk memengaruhi dan memengaruhi perilaku, preferensi, atau keputusan orang lain dalam hal berbagai hal, termasuk produk, layanan, atau topik tertentu.
Influencer ini seringkali menghasilkan dan berbagi konten terkait dengan minat mereka atau niche tertentu, seperti fashion, makanan, perjalanan, atau topik lainnya.
Influencer membangun hubungan yang kuat dengan pengikut mereka dan memanfaatkan kredibilitas mereka untuk merekomendasikan produk atau layanan kepada audiens mereka.
Mereka seringkali dianggap sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya oleh pengikut mereka, dan inilah yang membuat mereka sangat berharga dalam pemasaran digital.
Kerja sama dengan influencer dapat membantu merek atau bisnis untuk mencapai audiens yang lebih luas dan berinteraksi dengan mereka dengan cara yang lebih pribadi dan otentik.
Berikut ini berbagai jenis influencer yang terbagi berdasarkan jumlah followers dan berdasarkan platform media sosial.
Berikut ini jenis influencer berdasarkan jumlah followers yang dimiliki:
Mega influencer adalah influencer yang memiliki jumlah pengikut yang besar di platform media sosial mereka. Setidaknya pengikutnya mencapai lebih dari 1 juta followers. Kebanyakan influencer ini biasanya berasal dari selebriti, olahragawan, musisi, bintang film dan sebagainya.
Namun, brand harus mengetahui bahwa terkadang tidak mudah bekerja sama dengan mega influencer ini lantaran biasanya biaya yang dipatok cukup besar, bisa sampai Rp 16 juta untuk satu postingan. Mega influencer juga terbilang lebih selektif dalam memilih rekan bisnisnya.
Keberadaan macro influencer ini satu tingkat di bawah mega influencer. Biasanya mereka memiliki jumlah follower mencapai 40 ribu hingga 1 juta dalam satu media sosial.
Biasanya, influencer macro berasal dari dua tipe kalangan yakni selebriti yang belum mencapai puncak karier dan pakar daring yang telah sukses membangun followers yang signifikan.
Keberadaan macro influencer ini bisa dibilang lebih banyak jumlahnya dari mega influencer. Mereka sendiri biasanya lebih bersahabat untuk diajak kerja sama oleh brand.
Meski begitu sebelum mengajukan kerjasama, pastikan kamu menganalisa apakah followers yang mereka miliki adalah palsu atau bukan. Pasalnya, tidak jarang macro influencer menggunakan banyak follower palsu.
Micro influencer adalah orang biasa yang telah dikenal karena pengetahuan mereka dalam niche tertentu. Nah, biasanya followers mereka berasal audiens pada niche tersebut. Umumnya micro influencer ini memiliki jumlah pengikut antara 1.000 hingga 40 ribu pengikut.
Dengan jumlah ini biasanya micro influencer tidak merasa mereka adalah orang yang berpengaruh sampai suatu merek mengajak bekerja sama. Bahkan micro influencer ini terkadang mempromosikan merek secara gratis.
Tipe influencer terbaru yang mendapat pengakuan adalah influencer nano. Tipe influencer ini memiliki sedikit pengikut, tetapi mereka ahli dalam bidang yang tidak jelas atau sangat terspesialisasi.
Biasanya mereka memiliki followers kurang dari 1.000 pengikut. Tapi jangan salah, pengikut mereka adalah orang yang tertarik dengan influencer nano dan mendengarkan pendapatnya.
Lantaran sedikit pengikut inilah, nano influencer terkadang tidak dianggap penting oleh merek meski harganya murah, terkecuali merek yang memiliki kekhususan tertentu di bidang yang sama.
Sementara, bila dilihat dari jenis konten yang dihasilkan, influencer dapat dibedakan ke dalam beberapa jenis seperti influencer Youtube, Instagram, Tik Tok, Facebook, Twitter atau Podcaster.
Jika di atas adalah jenis influencer berdasarkan followers, maka di bagian ini adalah berdasarkan platform yang digunakan oleh para influencer tersebut.
Jenis influencer yang satu ini sudah lebih dahulu dikenal di kalangan penulis blog atau pembaca blog secara umum. Tulisan mereka dicari berdasarkan kata kunci yang disematkan di dalam setiap posnya.
Blogger adalah seseorang yang memiliki dan/atau mengelola sebuah blog. Cukup banyak blog yang digunakan atau difokuskan untuk melakukan ulasan atau review tentang suatu produk, misalnya gawai terbaru atau skincare.
Ulasan yang ditulis di sebuah blog bisa dibilang lebih lengkap dan panjang, hingga pembaca mendapatkan informasi lebih jelas daripada jika didapatkan di media sosial lain.
Jika blogger tersebut memiliki pembaca setia cukup banyak, mudah bagi blogger untuk merekomendasikan sebuah produk berdasarkan gaya tulisan dan arahan klien dan menarik minat pembaca untuk mencoba membeli dan menggunakan produk tersebut.
Jumlah pembaca sebuah blog berpengaruh terhadap keberhasilan kampanye sebuah produk hingga ke tahap pemasarannya.
Lebih dikenal dengan istilah YouTuber, para influencer yang memiliki pelanggan/subscriber setia ini selalu membuat konten dalam bentuk video tentang sebuah informasi, termasuk ulasan produk.
Berbeda dengan blogger yang menulis sebuah informasi atau ulasan produk di sebuah blog, YouTuber mengulas sesuatu dalam bentuk video.
Awalnya, istilah yang disematkan kepada mereka adalah vlogger alias video blogger. Peran influencer YouTube atau YouTuber in terlihat signifikan, terutama seiring perkembangan teknologi dunia digital seperti sekarang ini.
Alasannya adalah karena lebih dari 90% pengguna internet mengenal suatu produk baru melalui video yang diunggah di platform YouTube. Dari sebuah video, para penonton bisa melihat dengan jelas bagaimana gambaran produk yang sedang diulas oleh YouTuber tersebut.
Istilah yang lebih akrab atau sering didengar untuk seorang influencer Instagram adalah selebgram atau selebritas Instagram. Biasanya merujuk pada seorang publik figure yang menggunakan platform Instagram untuk merekam aneka kegiatannya, termasuk mengulas sebuah produk.
Instagram terhitung potensial untuk menyasar pasar di Indonesia karena negara kita ini menempati urutan keempat dengan jumlah 59 juta pengguna Instagram terbanyak di dunia.
Data tersebut bisa menjadi andalan para pemilik bisnis atau perusahaan untuk menggandeng para selebgram atau influencer Instagram dalam berkampanye atau mempromosikan produk.
Tidak jauh berbeda dengan YouTuber dan selebgram, influencer TikTok atau biasa disebut creators memiliki fans dan followers setia yang mengikuti setiap konten terbaru muncul di beranda.
Algoritma TikTok diprogram untuk menilai video yang kamu sukai dan bagikan. Kemudian, algoritma itu mulai menghitung jam menonton, jumlah loves, termasuk ketika video tersebut dibagikan oleh para penggunanya.
Jumlah pengguna TikTok saat ini lebih dari satu miliar. Hal ini memungkinkan siapa saja bisa mengakses video yang diunggah di TikTok dan kesempatan untuk mendapatkan uang dari unggahan tersebut pun makin luas.
Para creators dengan jumlah pengikut signifikan di TikTok bisa menjadi influencer yang dapat kamu ajak kerja sama karena kesempatanmu meluaskan pangsa pasar bisa terbuka lebar.
Berikut adalah beberapa jenis influencer berdasarkan niche atau industri:
Fashion influencer adalah mereka yang menginspirasi dan membimbing pengikut mereka dalam dunia mode. Mereka memamerkan gaya pribadi mereka, memberikan wawasan tentang tren terbaru, dan memberikan saran tentang cara berpakaian yang sesuai.
Bagi bisnis fashion, berkolaborasi dengan fashion influencer adalah cara yang efektif untuk mengenalkan produk mereka kepada audiens yang berminat dalam dunia fashion. Dengan menggandeng influencer fashion, merek dapat menyajikan produk mereka dalam konteks gaya hidup yang relevan dan menarik.
Food influencer adalah pecinta kuliner yang berbagi pengalaman kuliner mereka dengan pengikut. Mereka mungkin menciptakan konten yang menampilkan resep makanan, mengulas restoran, atau berbagi panduan memasak.
Kolaborasi dengan food influencer dapat membantu bisnis kuliner meningkatkan eksposur mereka. Restoran dan merek makanan dapat memanfaatkan kekuatan rekomendasi dari influencer ini untuk menarik pengunjung dan pelanggan baru.
Travel influencer adalah para petualang yang membagikan cerita dan pengalaman perjalanan mereka. Mereka menunjukkan destinasi menarik, memberikan saran perjalanan, dan menginspirasi orang untuk menjelajahi dunia.
Dalam industri pariwisata dan perjalanan, bermitra dengan travel influencer adalah cara yang cerdas untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang mengunjungi suatu tempat atau menggunakan layanan perjalanan tertentu.
Influencer di bidang fitness memberikan motivasi dan panduan untuk hidup sehat. Mereka bisa memberikan panduan latihan, tips nutrisi, atau bahkan memotivasi pengikut mereka untuk mencapai tujuan kebugaran.
Produk-produk terkait kebugaran seperti pakaian olahraga atau suplemen mungkin mendapatkan manfaat besar dari kerjasama dengan fitness influencer. Kepercayaan yang mereka miliki di antara pengikut mereka membuat produk-produk tersebut lebih menarik dan dapat dipercaya.
Tech influencer adalah mereka yang bersemangat tentang teknologi dan produk elektronik. Mereka memiliki kemampuan untuk menjelaskan produk teknologi dengan jelas dan membagikan pandangan tentang perkembangan terbaru dalam dunia teknologi.
Perusahaan teknologi seringkali berkolaborasi dengan tech influencer untuk memperkenalkan produk-produk mereka kepada audiens yang tertarik pada inovasi teknologi.
Beauty influencer berfokus pada produk kecantikan, perawatan kulit, dan makeup. Mereka bisa memberikan tutorial makeup, ulasan produk kecantikan, serta tips dan trik perawatan kulit.
Brand kecantikan seringkali mendekati beauty influencer untuk mempromosikan produk mereka karena pengaruh besar yang dimiliki influencer dalam membentuk tren dan preferensi kecantikan.
Parenting influencer adalah para orangtua yang berbagi pengalaman dan saran dalam merawat anak. Mereka seringkali menjadi suara yang diperhitungkan dalam dunia parenting.
Perusahaan yang berfokus pada produk anak-anak atau keluarga dapat menjalin kerjasama dengan parenting influencer untuk mencapai pasar yang tepat dan memberikan pandangan produk yang lebih otentik.
Gaming influencer adalah mereka yang bermain dan mengulas permainan video. Mereka memiliki audiens yang penuh semangat dalam dunia game dan seringkali memiliki pengikut yang besar.
Perusahaan game dan merek terkait teknologi dapat bekerja sama dengan gaming influencer untuk mempromosikan produk mereka, menciptakan konten yang menghibur, dan meningkatkan kesadaran merek dalam komunitas gamer.
Influencer yang peduli terhadap lingkungan mendidik dan menginspirasi pengikut mereka untuk hidup lebih berkelanjutan. Mereka membagikan tips, produk, dan praktik ramah lingkungan yang dapat diadopsi oleh pengikut mereka.
Mereka adalah pemandu bagi mereka yang ingin menjalani gaya hidup yang lebih peduli lingkungan. Bisnis yang memiliki fokus pada keberlanjutan dapat bekerja sama dengan eco-friendly influencer untuk mendukung pesan mereka dan memperluas pengaruh mereka dalam upaya menjaga planet ini.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai berbagai jenis influencer yang terbagi menjadi dua kategori, yaitu berdasarkan jumlah followersnya dan satu lagi berdasarkan platform media sosial yang digunakan para influencer. Semoga bermanfaat!
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.