Mengenal Token AUDIO, Kripto Audius Berbasis Solana (SOL)

Teknatekno.com – Token AUDIO atau Audius crypto adalah layanan streaming musik terdesentralisasi dengan komponen media sosial serta aplikasi crypto non-keuangan terbesar yang dijalankan oleh komunitas seniman, penggemar, serta pengembang sumber terbuka.

Layanan streaming musik terdesentralisasi ini awalnya dibangun di jaringan POA, namun sekarang kripto Audius ini berbasis pada blockchain Solana.

Dilansir dari Coinmarketcap, Audius diluncurkan untuk memperbaiki inefisiensi industri musik yang terganggu oleh kepemilikan hak musik yang tidak transparan dan sebagai perantara yang berdiri di antara artis dan penontonnya.

Audius bertujuan untuk menyelaraskan minat artis, penggemar, dan operator node melalui platformnya yang didukung oleh token kripto asli Audius yaitu token AUDIO. Para artis bisa mengunggah musik, menyimpan, dan didistribusikan konten dan node penemuan yang bisa didengarkan penggemar secara gratis.

Saat ini, Audius memberi penghargaan kepada pembuat konten melalui penghargaan misalnya dengan menampilkan pembuat konten dalam daftar tren mingguan.

Di masa depan, Audius berencana untuk mengintegrasikan Stablecoin bagi artis untuk menawarkan konten berbayar, serta token artis yang memberi penggemar kemampuan untuk mengakses konten eksklusif.

Siapa Pendiri Audius_

Apa itu Token Audius (AUDIO)?

Ini adalah cryptocurrency yang memonetisasi streaming musik dan dapat diakses oleh banyak artis. Token AUDIO bertujuan untuk merevolusi industri musik, membuat monetisasi musik dapat diakses oleh sebanyak mungkin artis. Token dapat dipertaruhkan sebagai jaminan layanan bernilai tambah.

Operator node juga dapat mempertaruhkan AUDIO untuk mengamankan jaringan dan menjalankan protokol, sementara setiap token juga menerima bobot tata kelola dan memengaruhi masa depan protokol.

Siapa Pendiri Audius?

Audius didirikan pada 2018 oleh Roneil Rumburg dan Forrest Browning, dua pengusaha yang berbasis di California. Roneil Rumburg adalah alumnus Universitas Stanford.

Sedangkan Forrest Browning, juga alumnus Stanford. Browning adalah penerima Forbes 30 Under 30 dan salah satu pendiri StacksWare, platform manajemen pusat data perusahaan.

Tim ini dilengkapi oleh 21 karyawan lain dan didukung oleh sejumlah nama terkenal lainnya, seperti deadmau5, produser musik elektronik populer, Adam Goldberg, salah satu pendiri dan MD Stanford Crypto, dan Bing Gordon, salah satu pendiri EA Games.

Harga Token AUDIO

Berdasarkan data Coinmarketcap, Sabtu (9/4/2022), harga token AUDIO adalah Rp 16.661 dengan volume perdagangan 24 jam sebesar Rp 552.830.610.343.

Token AUDIO turun 10,21 persen dalam 24 jam terakhir. Sedangkan untuk peringkat Coinmarketcap saat ini adalah 103 dengan kapitalisasi sebesar Rp 10.343.280.501.631. HIngga saat ini telah beredar 620.805.326 AUDIO dari maksimal suplai tidak tersedia.

Mengenal Token AUDIO, Kripto Audius Berbasis Solana (SOL)

FAQ

Berikut pertanyaan seputar token AUDIO crypto.

Apakah Cryptocurrency Audius (AUDIO) Aman untuk Diinvestasikan?

Protokol Audius, sama seperti proyek kripto lainnya, memiliki langkah-langkah keamanan setiap saat. Aplikasi atau platform web digunakan setiap hari untuk streaming musik sehingga dianggap cukup aman. Hal yang sama dapat dikatakan tentang token AUDIO karena mereka diperdagangkan setiap hari dalam komunitas crypto.

BACA JUGA:

Apa itu Scalping Crypto? Strategi Trading Aset Crypto
Perpetual Protocol (PERP), Aset Kripto Milik Platform DEX
Mata Uang Kripto Paling Populer di Indonesia

Kesimpulan

Audius adalah layanan streaming musik terdesentralisasi dengan komponen media sosial serta aplikasi kripto non-keuangan terbesar yang dijalankan oleh komunitas seniman, penggemar, dan pengembang sumber terbuka.

Awalnya dibangun di jaringan POA, tetapi sekarang cryptocurrency Audius didasarkan pada blockchain Solana. Artis bisa mengunggah musik, menyimpan, dan mendistribusikan konten dan simpul penemuan yang bisa didengarkan penggemar secara gratis.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like