Teknatekno.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot hampir 5 persen pada Senin 9 Mei 2022 berpotensi terjadinya trading halt kembali.
Pengertian trading halt merupakan penghentian perdagangan sementara untuk cooling down jika IHSG merosot 5 persen. Kebijakan tersebut diberlakukan pada masa pandemi Covid-19.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan, ada peluang IHSG lanjutkan koreksi, bahkan hingga terkena penghentian perdagangan sementara atau trading halt karena minus 5 persen.
“Kemungkinan itu selalu ada. Namun, melihat data fundamental ekonomi Indonesia yang begitu luar biasa, seharusnya hal ini dapat mencegah potensi trading halt untuk terjadi,” ujarnya Selasa 10 Mei 2022.
Perdagangan perdana setelah libur Lebaran, pada pukul 10.23 WIB, IHSG merosot 5 persen, yaitu turun 4,44 persen atau 320,66 poin menjadi 6.908,26. Sepanjang pagi 9 Mei, indeks bergerak di rentang 6.896,99-7.156. Terpantau 133 saham naik, 430 saham turun, dan 117 saham stagnan. Total transaksi mencapai Rp12,18 triliun.
Bursa Efek Indonesia kembali membekukan perdagangan saham akibat indeks harga saham gabungan yang anjlok mencapai 5 persen. Berdasarkan catatan Bisnis, terakhir kalinya BEI memberlakukan trading halt adalah pada perdagangan 10 September 2020.
Berdasarkan informasi Sekretaris Perusahaan BEI Yulianto Aji Sadoni, trading halt diberlakukan per pukul 10.36 waktu Jakarta Automated Trading System (JATS), akibat penurunan IHSG merosot 5 persen.
Pukul 10.36 WIB, IHSG anjlok 5 persen atau 257 poin menuju 4.891,87, sehingga perdagangan mengalami trading halt. Adapun, perdagangan akan kembali dilanjutkan 30 menit kemudian atau pada pukul 11.06 JATS. Itulah trading halt terakhir dalam 6 bulan.
Sebelumnya, sepanjang Maret 2020 yang merupakan bulan pertama merebaknya virus Covid-19 di Indonesia, trading halt kerap terjadi. Setidaknya pembekuan transaksi pernah diberlakukan sebanyak enam kali.
BEI menerapkan suspensi perdagangan saham sementara (trading halt) pertama pada Kamis 12 Maret 2020 pada pukul 15.33 WIB. Selanjutnya pada, Jumat 13 Maret 2020 IHSG tersungkur 5,01 persen atau 245,17 poin ke level 4.650,58 pada pukul 09:15:33 waktu JATS.
Kemudian, pada Selasa 17 Maret 2020, pukul 15:02 waktu JATS, perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) harus dihentikan selama 30 menit IHSG terkoreksi 5 persen atau 234,558 poin ke level 4.456,099.
Perdagangan juga terhenti pada pukul 09:37 waktu JATS, Kamis 19Maret 2020. Posisi IHSG saat terjadinya trading halt adalah pada 4.113,64 atau turun 217,02 poin atau 5,01 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Jika IHSG merosot 5 persen, kemungkinan BEI akan mengambil kebijakan trading halt kembali. Trading halt adalah penghentian perdagangan selama 30 menit karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun dalam batas tertentu.
Pada 12 Maret 2020, Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menetapkan trading halt selama 30 menit diberlakukan jika IHSG turun hingga 5 persen. Hal tersebut bertujuan agar pasar saham rehat sejenak dan melakukan perhitungan, sekaligus mencegah kejatuhan lebih dalam.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.