Teknatekno.com – Salah satu blockchain yang mengalami ketenaran akibat aspek ramah lingkungannya adalah Tezos (XTZ). Kecanggihannya telah membuat Tezos bertahan lama dan mengalami adopsi yang tinggi. Hasilnya harganya juga telah naik cukup signifikan sejak pertama dibentuk dan membuat banyak investor tertarik.
Salah satu klub sepak bola Inggris, Manchester United atau kerap disapa MU, baru saja mengumumkan kerja samanya dengan salah satu platform blockchain, Tezos.
Dengan mengucurkan dana sekitar Rp 388 miliar, Tezos jadi sponsor Manchester United untuk peralatan latihan tim. Sebagai gantinya, logo dan nama Tezos bakal muncul di peralatan latihan klub dan di jersey atau seragam latihan pada skuad utama Manchester United.
Sementara itu, Edward Adlard, Head of Adoption and Business Development Manchester United, mengatakan kerja sama itu bakal membuat perubahan besar pada interaksi antara klub dengan penggemar.
“Tezos akan memungkinkan Manchester United menggunakan blockchain dan Web3 (internet) untuk mengubah keterlibatan penggemar, pemain, tim, dan mitra,” kata Adlard dikutip dari laman resmi Manchester United, Jumat (11/02/2022).
Buat Teknozen yang tertarik untuk membeli Tezos (XTZ) ada baiknya memahami terlebih dahulu seputar blockchain Tezos yang sudah Teknatekno rangkum berikut ini.
Tezos merupakan sebuah blockchain yang awalnya mulai didirikan pada 2014 dan berhasil diluncurkan pada Tahun 2018. Tezos menggunakan koin XTZ sebagai alat transaksi utama jaringannya, dimana XTZ sendiri berhasil menarik perhatian investor dengan terkumpulnya 65,681 BTC dan 361,122 ETH saat pertama dijual atau ICO.
Tezos (XTZ) adalah decentralized ledger yang menggunakan teknologi blockchain. Sama halnya dengan Ethereum, Tezos juga dirancang untuk dapat menggunakan smart contract.
Ledger ini diciptakan dengan tujuan untuk menjadi jaringan yang berkembang. Fleksibilitas yang dimiliki oleh XTZ sering kali dianggap sebagai salah satu aspek penting yang dimiliki oleh sistemnya.
Hal ini disebabkan karena kurangnya fleksibilitas dan skalabilitas pada aset kripto lainnya seperti Bitcoin, sehingga membebani dan menyulitkan aset kripto tersebut untuk berkembang.
Ethereum merupakan salah satu aset kripto yang telah sebagian besar tumbuh karena kemampuan fleksibilitasnya, dan aset kripto satu ini tengah mencoba untuk melanjutkan ke arah yang sama.
Tezos mengizinkan siapa saja yang memiliki aset kripto XTZ untuk memberikan gagasan atau melakukan perubahan pada aturan yang dimiliki oleh Tezos. Setelah diputuskan, software secara otomatis akan memperbarui gagasan tersebut untuk memastikan perubahan dilakukan.
Dengan menggunakan sistem tersebut, aset kripto ini bertujuan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya forking pada blockchain. Fork adalah sebuah proses penciptaan dua aset kripto yang terpisah dengan dua harga yang berbeda.
Hadirnya Tezos ini nyatanya dapat mengubah taksonomi blockchain. Rencana perubahan yang dilakukan Tezos adalah akan menjadi pemicu terbaginya aset kripto menjadi dua kubu. Aset kripto yang memiliki off-chain governance dan aset kriptp yang memiliki on-chain governance.
Untuk membuat sistemnya dapat berfungsi dengan baik, pemilik token XTZ diizinkan untuk memberikan hak suara atau voting melalui proses yang disebut dengan baking. Di mana mereka setuju untuk mengunci sejumlah XTZ yang mereka miliki dalam kontrak khusus.
Pengguna dapat menjadi bakers atau mendelegasikan XTZ ke bakers lainnya untuk memenangkan XTZ yang baru dicetak dari protokol.
Pendiri Tezos (XTZ) adalah pasangan suami istri, Arthur dan Kathleen Breitman. Mereka menciptakannya pada tahun 2014 melalui Dynamic Ledger Solutions, sebuah startup yang mereka dirikan untuk mengembangkan Tezos.
Kathleen Breitman merupakan salah satu tokoh berpengaruh di industri kripto. Sebelum ia dan suaminya mendirikan Tezos, ia merupakan seorang Senior Strategy Associate di R3, sebuah perusahaan yang bergerak di industri blockchain.
Tim Tezos mengadakan initial coin offering (ICO) pada Juli 2017, yang kemudian menghasilkan setara dengan 232 juta dolar AS. Peluncuran Tezos merupakan ICO terbesar yang pernah ada pada saat itu. Setelah berhasil melakukan ICO, Tezos Foundation, yang berbasis di Swiss, dibentuk untuk meluncurkan protokol tersebut.
Tezos Foundation juga berkomitmen untuk membeli Dynamic Ledger Solutions, termasuk semua hak kekayaan intelektualnya untuk blockchain Tezos, sesuai dengan perjanjian ICO.
Blockchain aset kripto ini menyediakan berbagai fitur yang dimiliki oleh aset kripto pada umumnya. Pengembang dapat menggunakan software untuk menjalankan logika pemrograman khusus seperti smart contract.
Selain itu, pengembang juga dapat dengan mudah merancang program baru dalam bentuk decentralized applications yang dimaksudkan untuk mereplikasi produk dan layanan. Secara khusus, blockchain ini dipecah menjadi dua bagian, yaitu Shell dan Protokol.
Shell adalah sebuah kode yang dapat mengubah dirinya sendiri berdasarkan voting pengguna, juga bertanggung jawab untuk menafsirkan transaksi dan operasi administratif. Sementara Protokol merupakan kode yang bertanggung jawab untuk mengirim proposal untuk ditinjau oleh Shell.
Untuk menjaga agar jaringannya tetap sinkron, Tezos juga menggunakan cara kerja konsensus Proof-of-Stake (PoS) klasik yang disebut Liquid Proof-of-Stake (LPoS).
Hampir serupa dengan mekanisme PoS pada umumnya, LPoS adalah algoritma yang digunakan oleh komputer yang menjalankan software Tezos untuk mengamankan jaringan, membantu validasi transaksi, dan mendistribusikan XTZ yang baru dicetak.
Agar node atau peserta dapat berpartisipasi dalam governance, mereka perlu melakukan staking sejumlah XTZ dalam proses yang disebut sebagai baking. Untuk dapat menjadi bakers, sebuah node membutuhkan setidaknya 8.000 XTZ, atau yang biasa disebut roll.
Pengguna juga dapat mendelegasikan token mereka ke bakers lainnya, dengan mengalokasikan suara ke pengguna lain sehingga mereka bisa mendapatkan hadiah berupa XTZ pada blockchain.
Bakers didorong untuk lebih transparan dalam memberikan suara, karena pengguna memiliki fleksibilitas untuk dapat dengan mudah menukar bakers lainnya yang mereka delegasikan berdasarkan pada preferensi voting mereka.
Di bawah ini adalah sejumlah keuntungan atau keunggulan yang dimiliki Tezos:
Dari sisi persediaan, XTZ memiliki persediaan yang terbatas di angka 890,14 Juta dan yang sudah beredar saat ini hampir mencapai 98%. Dengan kondisi ini seharusnya jika permintaan terhadap XTZ terus meningkat maka harganya juga akan meningkat.
Semakin banyak yang tidak menjual atau melakukan Staking dengan XTZ maka kemungkinan besar koin ini akan semakin langka dan harganya akan naik.
Namun apresiasi harga yang signifikan kemungkinan akan terhalang jika adanya kabar positif baru saja melihat tempo inovasi Tezos yang relatif lambat.
Karena hampir 98% sudah beredar di pasar, maka kemungkinan manipulasi harga oleh pemilik proyek menjadi sangat kecil. Sebelumnya, setelah 2018 XTZ akan dapat dijual secara bertahap oleh tim yang memiliki alokasi sebesar 20% dari seluruh XTZ.
Penjualan bertahap atau alokasi tersebut terjadi sebesar 25% sekali selama 4 tahun, jadi Tahun 2022 adalah tahun terakhir hak penjualan. Ada kemungkinan Tahun 2022 adalah tahun dimana persediaan XTZ akan beredar 100% di pasar.
Melihat koinnya yang baik dan teknologi yang juga berbeda dan efisien, banyak investor yang kemungkinan tertarik untuk membeli XTZ. Untuk melakukan transaksi beli atau jual XTZ saat ini sudah dapat dilakukan di beberapa bursa besar, seperti:
Selain itu XTZ juga dapat dibeli di bursa terdesentralisasi di berbagai blockchain karena sudah tersedia versi wrapped dan jembatan cross chain antar blockchain. XTZ sendiri juga sudah memiliki versi derivatif dan produk turunan lainnya sehingga para investor dan trader dapat memanfaatkan XTZ untuk potensi keuntungan.
Tezos (XTZ) adalah decentralized ledger yang menggunakan teknologi blockchain. Tezos menggunakan koin XTZ sebagai alat transaksi utama jaringannya, dimana XTZ sendiri berhasil menarik perhatian investor dengan terkumpulnya 65,681 BTC dan 361,122 ETH saat pertama dijual atau ICO.
Pendiri Tezos (XTZ) adalah pasangan suami istri, Arthur dan Kathleen Breitman. Mereka menciptakannya pada tahun 2014 melalui Dynamic Ledger Solutions, sebuah startup yang mereka dirikan untuk mengembangkan Tezos.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.