Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas tentang biaya variabel (variabel cost), mulai dari pengertian, jenis, cara menghitungnya, sampai dengan contoh biaya variabel.
Di dalam suatu proses produksi, tentunya dibutuhkan biaya produksi yang digunakan sebagai modal. Biaya itu sendiri terbagi menjadi dua macam, yaitu biaya tetap dan biaya tidak tetap. Biaya tetap disebut juga dengan sebutan fixed cost, sedangkan biaya tidak tetap disebut adalah variable cost atau biaya variabel.
Pada umumnya, pengertian biaya variabel merupakan salah satu istilah umum dalam perusahaan saat melakukan suatu proses produksi suatu barang atau proyek.
Selain biaya variabel atau dikenal juga dengan istilah variabel cost ini, ada jenis lainnya yang juga lazim digunakan dalam melakukan pembukuan operasional perusahaan, yaitu biaya tetap atau fixed cost.
Secara umum, biaya variabel maupun biaya tetap termasuk ke dalam jenis biaya produksi dari sebuah perusahaan yang beroperasi. Untuk membantu kamu memahami lebih dalam mengenai pengertian biaya variabel, yuk simak penjelasan dari Teknatekno dibawah ini.
Biaya variabel adalah biaya produksi atau pengeluaran yang berubah sehubungan dengan jumlah komoditas yang diproduksi. Dengan kata lain, biaya variabel akan tumbuh dengan jumlah yang sama dengan hal-hal yang dihasilkannya.
Peningkatan jumlah unit yang diproduksi dikalikan dengan kenaikan biaya variabel per unit menghasilkan peningkatan biaya variabel.
Biaya variabel adalah salah satu komponen yang sangat penting dalam perhitungan total biaya dan mencari titik impas produksi atau Breakeven Point.
Biaya variabel ini dapat dihitung sebagai jumlah biaya marjinal (Marginal Cost) dari semua unit yang diproduksi atau biaya yang berkaitan langsung dengan produksi suatu barang.
Selain itu, semua biaya variabel adalah biaya langsung yaitu biaya yang dapat ditelusuri secara langsung ke item biaya tunggal. Karena berfluktuasi berdasarkan jumlah unit yang diproduksi, biaya variabel juga dikenal sebagai biaya tingkat unit atau biaya tingkat tingkat.
Setelah memahami tentang pengertian biaya variabel, berikut ini adalah beberapa ciri dari biaya variabel yang perlu kalian ketahui. Biaya variabel pada dasarnya memiliki ciri khusus, diantaranya:
Berikut ini beberapa contoh dari biaya variabel yang perlu kamu ketahui:
Biaya bahan baku adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli bahan-bahan yang dibutuhkan untuk proses produksi. Bahan baku itu tak hanya untuk barang yang diproduksi saja, tetapi juga meliputi pengemasannya.
Bahan baku termasuk ke dalam biaya variabel karena jumlah produksi akan menyesuaikan dengan ketersediaan bahan bakunya.
Upah tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan kepada tenaga kerja yang berhubungan langsung dengan proses produksi. Upah tenaga kerja termasuk ke dalam biaya variabel karena banyaknya volume produksi juga ditentukan oleh banyaknya jumlah tenaga kerja.
Biaya distribusi adalah biaya yang dikeluarkan untuk menyebarkan produk yang telah diproduksi ke distributor atau pengguna. Jadi biaya distribusi ini meliputi biaya-biaya yang terkait dengan pengantaran barang.
Setiap perusahaan tentunya bisa menentukan sendiri cakupan yang ingin dijangkau sehingga biayanya pun bisa menyesuaikan dengan kebutuhan.
Komisi penjualan sebenarnya bersifat opsional. Sebab, biaya ini umumnya dikeluarkan ketika penjualan sudah jauh melebihi target. Jadi komisi atau bonus ini sifatnya tidak wajib dikeluarkan oleh perusahaan.
Komisi ini dapat diberikan kepada tenaga kerja, distributor, maupun konsumen dalam bentuk promo. Komisi ini termasuk biaya variabel karena biaya yang dikeluarkan menyesuaikan dengan kebutuhan dari perusahaan.
Biaya overhead adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk menunjang proses produksi. Biaya ini umumnya adalah biaya terkait dengan hal-hal sederhana seperti pencetakan dokumen, biaya konsumsi tenaga kerja, sampai biaya alat tulis.
Biaya overhead juga dapat menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan. Oleh karena itu, biaya overhead termasuk variabel cost.
Berdasarkan tujuan dan juga perencanaannya, biaya variabel terbagi menjadi dua macam, yaitu:
Engineered variable cost adalah biaya yang berhubungan erat dengan proses produksi, baik itu proses masuk maupun keluar. Jadi engineered variable cost ini akan menyesuaikan antara masukan dengan pengeluaran.
Masukan dalam hal ini adalah modal. Oleh sebab itu, ketika masukan mengalami perubahan maka keluaran pun juga akan berubah beriringan.
Discretionary Variable Cost adalah biaya yang disesuaikan oleh keputusan manajemen terkait dengan perubahan volume produksi. Jada pada dasarnya biaya variabel jenis ini akan menyesuaikan dengan kondisi dari perusahaan.
Misalnya ketika biaya-biaya yang terkait dengan distribusi, upah karyawan, sampai komisi. Seluruh elemen biaya tersebut tentunya dikeluarkan sesuai dengan kebijakan dari manajemen.
Biaya variabel jenis ini sifatnya berbeda dengan Engineered Variable Cost, sebab, masukan pada biaya jenis ini tidak selalu mempengaruhi keluaran. Maksudnya adalah bisa saja perusahaan melakukan efisiensi biaya dalam hal upah tenaga kerja, tetapi menginginkan biaya produksi dengan jumlah yang lebih.
Biaya variabel ini juga memiliki rumus dasar untuk menghitungnya. Adapun rumus menghitung biaya variabel adalah:
Biaya Variabel = biaya total – biaya tetap / kuantitas
Terdapat beberapa perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel, yaitu:
Berikut ini beberapa alasan mengapa suatu perusahaan perlu menentukan biaya variabel:
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno seputar biaya variabel, mulai dari pengertian, contoh, jenis, sampai dengan alasan mengapa suatu perusahaan perlu menentukan biaya variabel.
Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa pengertian biaya variabel adalah biaya atau pengeluaran produksi yang berubah secara proporsional dengan jumlah barang yang diproduksi. Semua biaya variabel adalah biaya langsung yang dapat dengan mudah dikaitkan dengan objek biaya tertentu.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.