Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas seputar kertas kerja audit, mulai dari pengertian, jenis dan isi kertas kerja audit, sampai dengan syarat serta tujuan dibuatnya kertas kerja audit.
Seorang auditor harus membuat kertas kerja audit saat mengumpulkan dan menyajikan informasi. Pada dasarnya, kertas kerja audit (audit paperwork) merupakan mata rantai yang menghubungkan antara catatan klien auditor dengan laporan audit.
Sehingga kertas kerja merupakan alat yang sangat berguna dalam pekerjaan auditor. Untuk lebih jelasnya, yuk simak penjelasan dari Teknatekno dibawah ini.
Berdasarkan penjelasan yang dikeluarkan oleh SA Seksi 339 terkait kertas kerja pada paragraf ke 3 dikatakan bahwa:
Pengertian kertas kerja audit adalah berbagai catatan yang dilakukan oleh auditor yang menjelaskan proses audit yang telah dilakukannya, pengujian yang harus dilakukan, informasi yang akan dikumpulkan, dan kesimpulan yang ditarik sehubungan dengan audit.
Berikut adalah beberapa contoh kertas kerja:
Selain beberapa contoh diatas, kertas kerja juga dapat berupa data atau informasi yang disimpan pada film, pita magnetik, atau media lainnya. Audit atas laporan keuangan ini juga harus mematuhi kriteria audit yang ditetapkan oleh IAI.
Standar pekerjaan lapangan mewajibkan seorang auditor untuk bisa melakukan:
Selanjutnya, kertas kerja audit adalah sarana yang dapat digunakan auditor untuk menunjukkan bahwa tingkat pekerjaan lapangan yang telah dilakukannya telah terpenuhi.
Kertas kerja audit harus memadai atau cukup untuk menetapkan bahwa catatan akuntansi harus mematuhi laporan keuangan atau informasi lain yang diungkapkan dan standar audit yang digunakan, menurut SA Seksi 339 Kertas Kerja paragraf 05.
Secara umum, kertas kerja audit harus mencakup dokumentasi yang menunjukkan:
Berikut ini beberapa manfaat kertas kerja audit:
Ada berbagai tujuan dibuatnya kertas kerja audit, antara lain sebagai berikut:
Standar pekerjaan lapangan yang ketiga mensyaratkan bahwa seorang auditor mendapatkan bukti kompeten yang cukup sebagai pedoman untuk dapat menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang di-audit-nya.
Kertas kerja audit dapat digunakan oleh auditor untuk mendukung penilaian auditor dan sebagai bukti bahwa audit tersebut kompeten.
Di kemudian hari, jika ada pihak yang menginginkan penjelasan atas temuan atau pertimbangan auditor selama proses audit, auditor dapat memeriksa kembali kertas kerja audit yang dibuat selama auditnya.
Penyusunan satu set lengkap kertas kerja audit merupakan prasyarat penting untuk menunjukkan bahwa proses audit atas laporan keuangan dilakukan dengan tepat.
Audit yang dilakukan oleh seorang auditor terdiri dari suatu proses atau tahapan audit yang dilakukan dalam berbagai waktu, tempat, dan pelaksana.
Semua prosedur audit ini akan menghasilkan berbagai jenis bukti, yang akan digunakan untuk membuat kertas kerja audit. Kertas kerja dapat digunakan untuk mengkoordinasikan dan mengatur setiap langkah atau prosedur audit.
Seorang auditor memerlukan data atau informasi mengenai hal-hal berikut ketika melakukan beberapa audit dengan klien yang sama di berbagai periode akuntansi:
Informasi ini sangat penting untuk melaksanakan proses audit di masa depan dan mudah diakses dari kertas kerja audit yang sebelumnya.
Kertas kerja audit yang dihasilkan oleh seorang auditor menunjukkan kemampuan teknis dan kompetensi profesionalnya. Untuk menunjukkan bahwa seorang auditor mampu melaksanakan pekerjaan lapangan sesuai dengan standar auditing, ia harus dapat menyediakan kertas kerja yang benar-benar bermanfaat.
Untuk memenuhi tujuan tersebut, 5 kriteria kertas kerja audit berikut harus diperhatikan:
Sebuah kertas kerja audit haruslah lengkap. Lengkap disini maksudnya adalah:
Dengan demikian tidak membutuhkan tambahan penjelasan secara lisan. Sebuah kertas kerja audit harus disusun untuk dapat “berbicara” sendiri. Oleh karena itu harus berisikan informasi yang lengkap, dan tidak berisikan informasi yang masih belum jelas atau pernyataan yang belum terjawab.
Seorang auditor harus memperhatikan ketelitian dalam penulisan dan perhitungan saat menyusun kertas kerja. Hasilnya, kertas kerja yang dihasilkan akan bebas dari kesalahan penulisan dan perhitungan.
Terkadang seorang auditor yang belum memiliki banyak pengalaman bisa melakukan kesalahan dalam melakukan audit yang tidak relevan dengan tujuan audit.
Hal tersebut akan berakibat pada pembuatan atau pengumpulan kertas kerja dalam jumlah yang banyak dan cenderung tidak memiliki manfaat dalam audit-nya.
Oleh karena itu, kertas kerja harus dibatasi pada data atau informasi yang signifikan atau mendasar dan terkait dengan tujuan audit, dan harus disediakan secara ringkas.
Seorang auditor harus dapat menghindari penyajian informasi yang tidak dibutuhkan. Analisis auditor harus berupa ringkasan dan interpretasi informasi atau data, bukan hanya salinan catatan klien ke dalam kertas kerja.
Auditor harus mencari kejelasan dalam menyusun dan menyajikan informasi kepada berbagai pihak yang akan menganalisis kertas kerja. Sebaiknya hindari penggunaan frasa yang memiliki beberapa arti. Hal ini diperlukan untuk menampilkan fakta atau data secara metodis.
Kerapian dalam penyajian kertas kerja audit dan keteraturan dalam penyusunan-nya akan sangat membantu seorang auditor senior dalam melakukan review terhadap hasil kerja dari staf-nya serta akan memudahkan auditor dalam mendapatkan informasi dari kertas kerja.
Kertas kerja ini berisi semua informasi yang dikumpulkan dan dibuat oleh auditor selama prosedur auditnya. Kertas kerja ini dibagi menjadi lima macam, yang secara umum dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
Program audit adalah seperangkat prosedur audit yang harus diikuti untuk semua audit pada aspek tertentu. Metode audit, di sisi lain, adalah instruksi menyeluruh atau rinci untuk mengumpulkan bentuk-bentuk tertentu dari bukti audit yang harus diperoleh pada saat-saat tertentu selama proses audit.
Dalam program audit, seorang auditor menyebutkan menyebutkan:
Sehingga, program audit berfungsi sebagai instrumen yang berharga untuk mengembangkan rencana pelaksanaan dan pemantauan pekerjaan audit. Suatu program audit dapat digunakan untuk:
Working trial balance adalah aftar yang mencakup berbagai saldo akun dari buku besar pada akhir tahun yang diaudit dan tahun sebelumnya, serta kolom untuk penyesuaian, reklasifikasi yang diusulkan auditor, dan berbagai saldo setelah koreksi auditor yang akan muncul dalam laporan keuangan yang telah diaudit.
Working trial balance ini adalah suatu daftar awalan yang harus dibuat oleh auditor untuk mentransfer semua saldo akun dari neraca percobaan kliennya. Neraca saldo kerja ini digunakan dalam proses audit untuk:
Meringkas penyesuaian dan penggolongan kembali yang diusulkan oleh seorang auditor kepada klien nya.
Meringkas penyesuaian dan penggolongan kembali saldo akhir setiap akun yang ada di buku besar setelah penyesuaian atau koreksi oleh auditor.
Sebenarnya, working trial balance memiliki fungsi yang sama dengan lembar kerja, lembar kerja, atau lembar kerja yang digunakan klien untuk menyiapkan laporan keuangan. Berikut ini adalah tahapan yang ditempuh dalam penyusunan laporan keuangan audit-an, yaitu:
Seorang auditor dapat mengungkap kekurangan atau ketidakakuratan dalam laporan keuangan dan catatan akuntansi pelanggannya saat melaksanakan prosedur audit.
Untuk mengatasi masalah tersebut, auditor akan memberikan draft penyesuaian buku harian yang akan ditinjau lebih lanjut dengan kliennya.
Selain itu, auditor akan membuat jurnal reklasifikasi atau entri reklasifikasi untuk aspek-aspek tertentu yang belum didokumentasikan oleh pelanggan. Hal ini diperlukan untuk pelaporan laporan keuangan yang wajar, oleh karena itu harus direklasifikasi.
Jurnal penyesuaian yang direkomendasikan oleh auditor akan sering diberi nomor, sedangkan jurnal reklasifikasi akan dibedakan dengan huruf. Setiap jurnal modifikasi atau reklasifikasi harus didukung dengan penjelasan yang lengkap atau komprehensif.
Skedul utama adalah kertas kerja di mana informasi yang terkandung dalam jadwal pendukung untuk banyak akun terkait diringkas.
Skedul utama ini digunakan untuk menggabungkan banyak akun dalam buku besar yang sama, total saldo yang akan ditampilkan dalam laporan keuangan sebagai jumlah tunggal.
Skedul utama memiliki kolom yang sama dengan berbagai kolom yang ada di dalam working trial balance. Jumlah setiap kolom dalam skedul utama dipindahkan ke kolom yang sesuai pada working trial balance.
Ketika auditor memeriksa berbagai komponen laporan keuangan klien. Kemudian dia akan membuat berbagai kertas kerja yang menyertainya untuk melengkapi data keuangan dan operasional yang dia kumpulkan.
Skedul pendukung ini juga harus menyajikan berbagai kesimpulan yang dibuat oleh auditor. Dalam masing-masing skedul pendukung harus disajikan pekerjaan yang sudah dilakukan oleh seorang auditor dalam memverifikasi dan juga menganalisis:
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno seputar kertas kerja audit, mulai dari pengertian kertas kerja audit, jenis dan isi kertas kerja audit, sampai dengan syarat serta tujuan dibuatnya kertas kerja audit.
Dari penjelasan diatas biasa kita simpulkan bahwa, pengertian kertas kerja audit adalah berbagai catatan yang dibuat oleh auditor mengenai prosedur audit yang dilakukan, pengujian yang akan dilakukan, informasi, dan kesimpulan yang dibuat berdasarkan hasil audit.
Dengan demikian, kertas kerja merupakan hasil pemahaman tentang struktur atau struktur internal, program audit, analisis, surat konfirmasi, memorandum, representasi klien, gambaran tentang asal usul berbagai dokumen organisasi dan daftar komentar yang dibuat/diperoleh oleh auditor. .
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.