Pengertian Domain, Fungsi, Jenis dan Cara Kerjanya

Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan menjelaskan tentang domain, mulai dari pengertian domain, fungsi, cara kerja, serta jenis-jenis nama domain yang perlu kamu ketahui.

Secara umum pengertian domain adalah nama unik yang diberikan ke server komputer agar lebih mudah diingat daripada alamat IP (Internet Protocol). Nama tersebut pasti sering kamu jumpai atau tertulis di kolom Uniform Resource Locator (URL) browser seperti .com, .co.id, .id, .ac.id, dan sejenisnya.

Nah, akhiran kata inilah yang disebut dengan nama domain. Apa sebenarnya domain itu? Dan apa saja fungsi serta jenis-jenis nama domain? Simak artikel berikut ini.

Memahami Pengertian Domain

Pengertian domain adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan tanpa menggunakan Internet Protocol (IP) karena IP biasanya menggunakan angka yang sulit diingat.

Di dunia internet, domain adalah aspek penting dari sebuah situs web. Perannya adalah alamat yang memungkinkan pengunjung dengan mudah menemukan informasi yang mereka inginkan.

Pengunjung situs tidak perlu memasukkan alamat IP server saat mereka menggunakan nama domain. Pengunjung hanya perlu memasukkan URL situs web, dan pengunjung akan diteruskan ke alamat IP server target.

Pendaftaran dikelola oleh ICANN (Internet Company for Defined Names and Numbers) sehingga menentukan arah dari setiap alamat situs web jelas dan ditargetkan.

Sejarah Pengembangan Domain

Sejarah Pengembangan Domain

Pada awalnya domain didaftarkan pada tahun 1985 dengan nama Symbolics.com, dan didaftarkan oleh sebuah perusahaan komputer dari Massachusetts. Hanya enam domain yang terdaftar secara global pada akhir tahun 1985.

National Science Foundation mulai mengikat properti kepada siapa saja yang ingin membeli domain sepuluh tahun kemudian, pada tahun 1995. Pemilik domain harus membayar $100 untuk kontrak dua tahun pada saat itu.

Pada 1990-an, pemerintah Amerika Serikat mengatur penamaan dan penggunaan domain melalui privatisasi Sistem Nama Domain (DNS) dengan tujuan meningkatkan persaingan dan mempromosikan partisipasi global.

Namun, kebijakan ini kemudian diprotes, dan kemudian Internet Name Assignment Corporation (ICANN), yang bertindak sebagai pengatur domain dan menggantikan pemerintah Amerika Serikat, didirikan.

Pada 2000-an, kepemilikan domain tidak lagi didominasi oleh perusahaan dan lembaga pemerintah. Individu sudah mulai melihat domain dan situs web untuk menyajikan keberadaan mereka dan juga sebagai branding media pribadi.

Menurut Mike Mann, seorang spekulator domain, 14.962 domain telah didaftarkan dalam waktu 24 jam pada 2012. Kamu bisa bayangkan berapa banyak domain yang sekarang terdaftar di seluruh dunia.

Fungsi Domain

Adapun fungsi domain adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah Pengguna Internet Ketika Mengakses Server

Tugas domain adalah untuk mempermudah pencarian situs web, karena sebelum domain diidentifikasi, setiap situs web yang akan dilihat harus memasukkan alamat IP situs web tersebut.

2. Mempermudah Mengingat Situs Website

Dengan adanya domain, membuat pengguna internet lebih mudah mengingat situs website. Contohnya domain google.com.

3. Menunjukkan Pemilik Website

Sebuah domain hanya dapat didaftarkan atau digunakan untuk satu situs web. Akibatnya, banyak perusahaan besar sering menggunakan nama bisnis mereka sebagai domain situs web mereka, sehingga memudahkan pengunjung untuk menentukan siapa pemilik situs web yang mereka kunjungi.

4. Menggambarkan Jenis Website

Beberapa website tertentu biasanya dibuat dengan menggunakan domain khusus jenis website tersebut. Website-website organisasi maupun website pendidikan.

Contoh website yang menggunakan domain TLD atau Top Level Domain .org (website organisasi) .edu (website pendidikan). Untuk itu, dengan melihat domain TLD suatu website bisa tahu jenis website tersebut secara langsung.

5. Menunjukkan Negara Asal Website

Sebagian website tertentu seringkali menggunakan domain negara mereka sebagai domain websitenya. Website pemerintah, organisasi, maupun pendidikan contohnya gov.id (website pemerintah di Indonesia), ac.id (website pendidikan di Indonesia), edu (website pendidikan luar negeri).

Cara Kerja Domain

Cara Kerja Domain

Jika kamu sudah memahami apa itu domain, setelahnya kamu harus tahu juga mengenai cara kerja domain. Pada umumnya, fungsi domain adalah sebagai alamat yang dapat mengantarkan kamu menuju situs website tertentu. Di internet, kamu dapat menemukan jutaan domain dengan website yang berbeda-beda.

Untuk memahami cara kerja domain, kamu harus memahami apa itu Domain Name System atau DNS. Tanpa disadari setiap pengguna internet telah menggunakan DNS. Server DNS dibutuhkan karena ini setara layaknya buku telepon dalam internet.

Server DNS mengelola database besar nama domain dan menerjemahkannya ke alamat IP untuk mengarahkan permintaan kamu ke situs yang akan kamu kunjungi.

Meskipun nama domain mudah diingat orang, DNS dibutuhkan karena komputer atau perangkat mengakses situs web berdasarkan alamat IP. Jadi, DNS penting sebagai server yang mewadahi nama domain agar kamu tidak perlu mengingat alamat IP dari situs favorit yang kamu kunjungi.

Jenis-Jenis Domain dan Pengertian

Berikut ini adalah beberapa jenis domain yang perlu kamu ketahui:

1. Top Level Domain (TLD)

TLD adalah nama domain yang paling umum dan berada di tingkat atas. TLD tersebar luas dan mudah diingat, sehingga banyak orang menggunakannya. Banyak situs web yang sering menggunakan .com, .net, .org, .edu. Domain ini juga tidak merujuk ke organisasi tertentu yang dapat digunakan oleh situs web pribadi secara gratis.

2. Country Code Top Level Domain (ccTLD)

Jenis selanjutnya adalah ccTLD. Seperti namanya, domain yang satu ini menjelaskan kode negara tertentu. Penggunaan ccTLD menunjukkan bahwa situs web yang dimaksud adalah milik negara tertentu atau juga dapat digunakan secara khusus untuk mengatasi pengunjung dari negara tempat kode negara digunakan.

Contoh Country Code Top Level Domain (ccTLD) yaitu:

    • .Cn, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara China
    • .Id, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara Indonesia
    • .My, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara Malaysia
    • .Sg, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara Singapore
    • .En, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara Inggris
    • .Uk, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara Britania Raya atau Inggris
    • .Us, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara Amerika Serikat
    • .Kr, yaitu domain khusus yang dipakai untuk situs di Negara Korea Selatan
    • Dan masih banyak lagi domain lainnya.

3. Global Top Level Domain (gTLD)

gTLD awalnya adalah nama domain yang khusus untuk organisasi atau bidang tertentu. Namun, ini bukan masalahnya. Banyak situs web normal menggunakan tipe gTLD.

Contoh Global Top Level Domain (gTLD) diantaranya:

    • .Com, yaitu domain yang digunakan untuk situs yang memiliki kepentingan umum dan kepentingan komersial, dapat dipakai untuk perseorangan atau organisasi tanpa syarat-syarat tertentu.
    • .Net, yaitu domain yang sering digunakan untuk situs yang memiliki kepentingan pada infrastruktur, jaringan atau jaringan lainnya, namun tidak ada batasan penggunaanaya secara luas.
    • .Org, yaitu domain yang bisa dipakai untuk situs dengan kepentingan suatu organisasi.
    • .Info, yaitu domain yang dipakai untuk situs yang bersi informasi.
    • .Edu, yaitu domain yang dipakai untuk situs yang berisikan pendidikan.
    • .Mil, yaitu domain yang dipakai untuk situs yang berkepentingan militer atau angkatan bersenjata.
    • .Tv, yaitu domain yang dipakai untuk situs yang berkepentingan di dunia entertainment.
    • .Travel, yaitu domain yang dipakai untuk situs pariwisata.

Jenis-Jenis Domain

4. Second Level Domain (SLD)

Domain adalah alamat yang memudahkan pengunjung situs web. Sekarang domain tingkat kedua itu sendiri menggambarkan alamat secara lebih rinci dan spesifik.

Contoh penggunaan SLD adalah .co.id, .ac.us, .co.uk dan banyak contoh lainnya. Menggunakan SLD menunjukkan lokasi yang lebih spesifik daripada situs yang ingin kamu kunjungi.

5. Third Level Domain (Subdomain)

Jenis yang terakhir ini adalah domain tambahan yang biasanya digunakan oleh situs web besar. Adanya tanda tambahan adalah tanda bahwa situs tersebut memiliki departemen atau cabang tertentu.

Jadi bisa dibilang situs dengan Sub masih dimiliki. Subdomain sangat bagus untuk situs web besar yang membutuhkan halaman spesifik lainnya.

Contoh penggunaan Third Level Domain (Subdomain) adalah:

    • support.google.com
    • developer.facebook.com
    • blogger.com
    • wordpress.com

Nama situs web, diikuti oleh .blogger.com atau .wordpress.com, menunjukkan apakah situs web tersebut masih di bawah pengawasan WordPress atau Blogger.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai domain, mulai dari pengertian domain, fungsi, cara kerja, serta jenis-jenis domain yang perlu kamu ketahui.

Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa pengertian domain adalah nama yang digunakan untuk mengidentifikasi jaringan tanpa menggunakan Internet Protocol (IP), karena IP biasanya menggunakan angka yang sulit diingat.

Pada awalnya domain didaftarkan pada tahun 1985 dengan nama Symbolics.com, dan didaftarkan oleh sebuah perusahaan komputer dari Massachusetts. Hanya enam domain yang terdaftar secara global pada akhir tahun 1985.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like