Perbedaan Saham Preferen Dengan Saham Biasa

Teknatekno.com – Bagi investor muda dan pemula yang ingin mulai berinvestasi harus memahami perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa. Karena saham merupakan salah satu jenis investasi terbaik bagi para investor, khususnya di Indonesia.

Investor adalah individu atau organisasi seperti lembaga yang memberikan kontribusi modal atau uang kepada investor dengan tujuan untuk menerima lebih banyak pengembalian dalam bentuk uang. Dan salah satu cara terbaik bagi investor untuk berinvestasi sekarang adalah di saham.

Saham merupakan bukti kepemilikan bagi seseorang yang telah menanamkan modalnya ke dalam suatu perusahaan. Bagi pendatang baru, Teknozen mungkin akan bertanya-tanya jenis saham apa yang cocok untuk berinvestasi. Berapa banyak jenis saham yang tersedia untuk diinvestasikan?

Berikut ini Teknatekno akan menjelaskan perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa yang perlu kamu pahami sebagai investor pemula. Simak dibawah ini.

Jenis-Jenis Saham

Jenis-Jenis Saham

Perlu kamu ketahui bahwa memiliki saham sama dengan memiliki perusahaan, tergantung persentase kepemilikannya.

Saham itu sendiri berbentuk selembar kertas yang dikeluarkan oleh sebuah perusahaan di mana nama investornya tercantum secara proporsional dengan jumlah modal atau uang yang ditanamkan di perusahaan tersebut. Oleh karena itu banyak individu yang tertarik untuk berinvestasi saham.

Karena jika perusahaan tumbuh secara efektif dan menguntungkan, maka saham tersebut akan memiliki nilai jual yang tinggi dan memperoleh keuntungan yang besar.

Sebagai langkah awal untuk menjadi investor, ada baiknya memahami berbagai jenis saham yang dapat diperoleh dan digunakan sebagai bahan investasi.

1. Jenis Saham Berdasarkan Cara Peralihannya

Berdasarkan cara peralihannya, saham terbagi menjadi dua jenis, yaitu saham atas unjuk dan saham atas nama. Berikut penjelasannya:

a. Saham Atas Unjuk

Bearer Stock atau saham atas unjuk, merupakan suatu bentuk saham yang tidak mencantumkan nama pemegang saham sehingga dapat dengan mudah dialihkan kepada pihak lain.

Sertifikat saham ini dibuat dengan cara yang sama seperti uang, dengan kertas khusus berkualitas tinggi yang digunakan untuk mencegah pemalsuan. Namun, jika sertifikat itu hilang, pemilik saham semacam ini tidak akan bisa mendapatkan replika sebagai penggantinya.

Maka dari itu, pemilik saham atas unjuk harus sangat berhati-hati saat mengangkut dan menyimpannya, terutama mengingat kemudahan pertukarannya.

b. Saham Atas Nama

Registered Stock atau saham atas nama adalah jenis saham yang dengan jelas menampilkan nama pemiliknya dan harus ditransfer sesuai dengan protokol yang ditentukan.

Dalam hal keamanan, saham atas nama tidak diragukan lagi lebih aman daripada saham kinerja. Demikian pula, jika pemilik salah menempatkan surat saham ini, pemilik saham dapat mencari pengganti dari penerbit saham. Hal ini karena pemegang saham telah terdaftar dalam catatan perusahaan.

Karakteristik Saham Biasa

2. Jenis Saham Berdasarkan Hak Tagih (Klaim)

Berdasarkan hak tagih, saham juga terbagi menjadi dua jenis, yaitu saham biasa dan saham preferen. Berikut penjelasannya:

a. Saham Biasa

Saham biasa atau disebut juga dengan istilah common stock, adalah jenis saham yang biasanya dikeluarkan oleh perusahaan terkenal. Itulah sebabnya saham jenis ini sangat populer di pasar modal dan digunakan oleh banyak orang.

Ketika sebuah perusahaan memiliki laba atau keuntungan yang signifikan, pemilik saham semacam ini biasanya diuntungkan dengan tingkat pengembalian yang tinggi dalam bentuk dividen. Atau lebih sering dikenal dengan high return.

Jika suatu saham memiliki high return, tidak dapat dihindari bahwa saham tersebut juga memiliki high risk. Artinya, jika perusahaan tidak menghasilkan laba, pemilik biasa tidak akan mendapatkan dividen.

Ketika suatu perusahaan dinyatakan pailit atau likuidasi, seringkali pemegang saham hanya mendapatkan hak aset terakhir, yaitu setelah perusahaan melunasi kewajiban atau utangnya kepada pihak lain.

Untungnya saham biasa memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), yang berarti pemegang saham ini dapat mengajukan usul saham.

Karena itulah seorang pemegang saham biasa harus berhati-hati dalam memantau pertumbuhan pasar modal, serta mengenali dan memahami perbedaan antara saham dan obligasi perusahaan. Saham biasa dicirikan secara kualitatif dalam hal ekonomi dan manajemen keuangan, terutama berdasarkan kualitas, reputasi, dan nilai.

Kategori Saham Biasa Menurut BEI

Ada tujuh kategori dasar dari saham biasa menurut pengelompokan di Bursa Efek Indonesia (BEI), kategori tersebut antara lain:

  • Income Stocks

Income Stocks adalah memberikan pembayaran dividen yang signifikan tetapi tidak teratur kepada pemilik dan digunakan untuk memperoleh pendapatan tanpa menjual saham.

  • Bluechip Stocks

Bluechip Stocks adalah saham dari perusahaan saham perusahaan terkemuka dengan rekam jejak pertumbuhan dan profitabilitas jangka panjang. Saham ini terkait dengan stabilitas organisasi perusahaan serta pembayaran dividen yang cukup minim.

  • Growth Stocks

Growth Stocks adalah saham yang berkembang lebih cepat dari industri perusahaan. Akibatnya, saham ini lebih berisiko dibandingkan saham lainnya.

  • Cyclical Stocks

Cyclical Stocks adalah perusahaan saham yang mempengaruhi nilai ekonomi secara keseluruhan, dengan nilai menurun selama masa resesi dan meningkat selama periode pertumbuhan ekonomi.

  • Defensive Stocks

Defensive Stocks adalah kebalikan dari cyclical stocks (saham siklus) dimana saham ini biasanya dapat mempertahankan nilainya selama resesi. Biasanya diterbitkan oleh perusahaan yang berurusan dengan kebutuhan sehari-hari.

  • Emerging Growth Stocks

Emerging Growth Stocks adalahsaham yang diterbitkan oleh perusahaan dengan nilai relatif lebih rendah tetapi daya tahan tinggi bahkan dalam situasi ekonomi yang merugikan.

  • Speculative Stocks

Speculative Stocks adalahsaham yang sering diperdagangkan di pasar modal, sehingga dikategorikan sebagai saham spekulatif. Dalam keadaan ini, investor seringkali tidak memiliki jaminan apakah saham yang mereka beli akan menguntungkan atau kehilangan nilainya ketika dijual.

Karakteristik Saham Biasa

Beberapa karakteristik saham biasa yang harus kamu ketahui sebelum melakukan investasi adalah sebagai berikut:

  1. Memiliki hak suara dalam RUPS (one share one vote), sehingga pemegang saham dapat memilih dewan komisaris.
  2. Dividen akan terus dibayarkan selama perusahaan menghasilkan laba.
  3. Hak perusahaan diprioritaskan, dan saham baru dapat diterbitkan.
  4. Memiliki hak pamungkas (junior) atas sebagian dari sisa kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut pailit atau likuidasi setelah melunasi kewajiban atau obligasi kepada pihak lain.
  5. Memiliki tanggung jawab terbatas karena jumlah saham yang dimiliki.
  6. Kemampuan untuk mengalihkan kepemilikan saham.

Karakteristik Saham Preferen

b. Saham Preferen

Preferred Stock atau saham preferen adalah gabungan antara saham biasa dan obligasi di mana pemilik saham menerima pendapatan tertentu.

Ciri dari saham ini yaitu memiliki klaim atas pendapatan dan aset sebelumnya, dan selama saham itu sah, pembagian dividen terus berlanjut. Mereka juga memiliki hak penebusan dan dapat ditukar dengan saham biasa (konvertibilitas).

Dalam hal ini, jika perusahaan jatuh ke dalam likuidasi atau kebangkrutan, pemegang saham akan memiliki klaim pertama atas aset perusahaan, diikuti oleh pemilik saham biasa.

Ini karena pemilik preferen memiliki lebih banyak hak daripada pemegang saham biasa, dan dividen biasanya ditetapkan. Akibatnya, saham preferen lebih aman daripada saham biasa.

Kekurangan saham preferen adalah tidak memiliki hak suara dalam RUPS. Dalam keadaan normal, ketika perusahaan menghasilkan laba, dividen dibagikan setelah investor biasa.

Saham preferen juga memiliki nilai dividen yang lebih rendah dibandingkan saham biasa. Dan tidak mungkin untuk menukar atau mengalihkan kepemilikan saham tersebut kepada orang lain.

Karakteristik Saham Preferen

Sebelum melakukan investasi, perhatikan karakteristik saham preferen (preferred stock) berikut ini:

  1. Memiliki hak pertama untuk mengumpulkan dividen.
  2. Saham ini memungkinkan kamu untuk mendapatkan dividen ekstra selain pembayaran yang ditetapkan.
  3. Jika dividen tidak dibayarkan pada periode sebelumnya, itu mungkin dibayarkan pada periode saat ini.
  4. Dalam hal pembayaran dividen, klaim saham preferen yang melibatkan aset dan keuntungan lebih diutamakan daripada klaim saham biasa.
  5. Konvertibilitas, yang mudah diubah menjadi saham biasa jika pemegang saham dan organisasi penerbit setuju.
  6. Dalam kasus likuidasi atau kebangkrutan perusahaan, ia memiliki hak atas investor biasa.

Kelebihan dan Kekurangan Saham Preferen

Untuk menjadi tolak ukur dalam melakukan pembelian saham, investor harus memahami kelebihan atau kekurangan, serta risiko yang terkait dengan jenis saham itu sendiri.

Hal ini juga berlaku untuk investor saham preferen. Sebelum membeli, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangan dari saham preferen. Apalagi mengingat kepemilikan saham preferen di Indonesia meningkat dibandingkan saham biasa.

Berikut ini adalah kelebihan dari saham preferen (preferred stock):

  1. Saham preferen lebih aman daripada saham biasa karena mendapat bagian pertama pada dividen dan aset perusahaan.
  2. Saham preferen kumulatif, yang membagikan dividen kepada investor secara bersamaan dengan menggunakan teknik akumulasi untuk tahun berikutnya.
  3. Saham preferen yang berpartisipasi, yaitu setiap pemegang saham, akan didahulukan dari pendapatan perusahaan residual.
  4. Dividen saham preferen lebih tinggi dari dividen saham biasa.
  5. Dalam skenario ini, saham preferen memiliki manfaat tidak jatuh tempo.

Lantas, apa saja kekurangan dari saham preferen ini? Berikut ini adalah beberapa kekurangan dari saham preferen yang perlu kamu ketahui:

  1. Saham preferen menjadi kurang aman ketika investor terlibat dalam pinjaman atau utang karena dividen tidak diwajibkan secara hukum.
  2. Karena lebih sedikit saham preferen yang diterbitkan, saham preferen akan lebih sulit diperdagangkan daripada saham biasa.
  3. Hanya jumlah minimal yang dibayarkan jika perusahaan menyatakan pailit atau likuidasi.
  4. Nilai dividen saham preferen lebih kecil dari saham biasa.

Cara Membeli Saham Preferen

Cara Membeli Saham Preferen

Kita sudah tahu bahwa saham preferen adalah gabungan dari saham biasa dan obligasi, itulah sebabnya disebut saham preferen.

Ini mungkin menarik bagi investor saham karena kepemilikannya yang istimewa. Jadi, bagaimana kamu bisa mendapatkan atau membeli saham istimewa ini?

Harap diingat bahwa pemegang saham emas atau saham khusus memiliki hak yang berbeda dari pemegang saham biasa. Salah satu manfaat saham preferen adalah kemampuannya untuk memilih direktur perusahaan.

Saham preferen, juga disebut saham dwiwarna dalam peraturan perundang-undangan pasar modal, adalah saham yang jarang dimiliki oleh pemegang saham biasa.

Namun, saham preferen dapat dikonversi menjadi saham biasa jika pemegang saham dan manajemen perusahaan mencapai kesepakatan. Namun saham tersebut tidak memiliki hak suara dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Saham preferen sering diterbitkan oleh perusahaan yang menawarkan pendanaan jangka panjang. Akibatnya, saham ini dapat membayar dividen yang ditetapkan dan memiliki prioritas di atas saham biasa.

Mereka yang mendapatkan saham istimewa ini memiliki keunggulan yang signifikan. Meski begitu, tidak mudah untuk mendapatkannya dan membutuhkan modal yang cukup besar.

Oleh karena itu, untuk mendapatkan saham tersebut, investor harus bijak dalam memilih perusahaan untuk berinvestasi.

Dan investor harus memiliki modal yang lebih dari rata-rata investasi saham. Ini juga merupakan ide yang baik untuk mempelajari tentang saham pada awalnya.

Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Perbedaan Saham Biasa dan Saham Preferen

Berdasarkan informasi yang disajikan sejauh ini, saham preferen dapat didefinisikan sebagai gabungan dari obligasi dan saham biasa. Akibatnya, saham preferen ini memiliki keuntungan yang lebih besar dibandingkan saham biasa, salah satunya adalah kemampuannya untuk menerima dividen.

Saham preferen ditentukan atau ditetapkan sebelum saham biasa, sehingga jika perusahaan bangkrut atau likuidasi, pemegang saham akan segera memperoleh hak sisa kekayaan terakhir dari kekayaan perusahaan dengan segera.

Berbeda dengan saham biasa, jika perusahaan pailit atau likuidasi, pemegang saham akan mendapatkan sisa hak kekayaan perusahaan terakhir setelah perusahaan melunasi kewajibannya kepada pihak ketiga.

Perbedaan nilai deviden, saham preferen memiliki nilai yang lebih rendah dari saham biasa. Dalam kasus saham biasa, dividen perusahaan juga akan dibayarkan jika perusahaan mendapat untung.

Pada umumnya, saham biasa lebih dikenal oleh para investor. Ketersediaan pasar saham preferen juga lebih rendah daripada saham biasa. Berikut adalah beberapa perbedaan utama antara saham biasa dan saham preferen:

1. Hak Suara

Saham preferen tidak memiliki hak suara. Misalnya, ketika sebuah perusahaan berusaha untuk memilih anggota dewan direksinya, pemegang saham preferen tidak memiliki hak untuk memilih.

Direktur atau komisaris perusahaan biasanya dipilih dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan. Pemegang saham biasa mendapatkan satu suara per saham pada kesempatan itu.

2. Hak Atas Dividen

Hak atas dividen adalah perbedaan lain. Dividen adalah bagian dari pendapatan yang dibagikan kepada pemegang saham. Pemegang saham preferen, seperti pemegang obligasi, dijanjikan dividen tetap untuk jangka waktu tertentu, seperti bulanan atau triwulanan.

Dividen tidak dibayarkan kepada pemegang saham biasa sampai investor preferen menerimanya. Dividen juga ditentukan sebelumnya (pada tingkat yang telah ditentukan) terlepas dari apakah perusahaan itu berhasil atau tidak, sedangkan saham biasa tidak ditentukan dan dibagikan hanya ketika perusahaan itu menguntungkan.

3. Likuidasi

Likuidasi atau pembubaran badan hukum merupakan salah satu risiko usaha perusahaan. Jika sebuah perusahaan memutuskan untuk tidak melanjutkan operasi, itu akan dilikuidasi. Jika perusahaan dilikuidasi, pemegang saham preferen akan mendapatkan haknya sebelum pemegang saham biasa.

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa. Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa perbedaan antara saham preferen dengan saham biasa yaitu saham preferen ditentukan atau diberikan sebelum saham biasa.

Sehingga jika perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, pemegang saham akan mendapatkan sisa hak terakhir dari kekayaan perusahaan. Saham preferen memiliki keuntungan lebih besar dibandingkan saham biasa karena dapat menerima dividen.

Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.

You might also like