Teknatekno.com – Ada beberapa prinsip desain grafis yang harus dipenuhi seiring dengan familiarnya dunia desain grafis saat ini. Apa prinsip dasar desain grafis? Salah satunya adalah garis, bentuk, tekstur, warna, kontras, dan ukuran. Yang mana semua elemen dasar ini akan membentuk prinsip-prinsip desain grafis.
Untuk lebih jelanya lagi, berikut ini penjelsan dari Teknatekno seputar prinsip desain grafis dan penerapannya dalam dunia desain grafis. Simak dibawah ini.
Desain grafis adalah seni komunikatif yang berhubungan dengan seni dan menghasilkan gambar visual di semua permukaan. Pekerjaan yang berhubungan dengan desain grafis dikenal sebagai graphic designer atau desainer grafis.
Desainer grafis adalah salah satu pekerjaan yang menciptakan ilustrasi, tipografi, fotografi, atau grafik gerak untuk publikasi cetak atau elektronik.
Desain grafis telah berkembang pesat seiring dengan kemajuan teknis, terutama sejak penemuan mesin cetak. Johannes Gutenberg menciptakan mesin cetak pada tahun 1447, yang ditenagai oleh model tekanan. Mesin cetak memungkinkan produksi massal buku dengan biaya yang masuk akal.
Buku adalah bagian dari ledakan pengetahuan yang terjadi selama Renaisans Eropa. Gutenberg bekerja sama dengan Johannes Fust dan Peter Schoffer pada tahun 1450.
Mereka menyelesaikan pencetakan Alkitab Latin pada tahun 1456. Penemuan Gutenberg membantu perkembangan seni ilustratif di Jerman, khususnya untuk ornamen buku.
Aloys Senefelder juga memelopori proses pencetakan litograf. Pendekatan ini memungkinkan sketsa yang lebih fleksibel dalam bentuk balok dan ukuran besar. Pendekatan ini juga memungkinkan pemisahan warna, yang memperumit evolusi seni poster.
Kini, ketersediaan berbagai teknologi seperti mesin cetak dan komputer telah berperan penting dalam mempercepat perkembangan seni desain grafis, yang sering digunakan dalam bidang periklanan, pengemasan, bioskop, penerbitan, situs web, dan lain-lain.
Terdapat 10 prinsip desain grafis yang mana kesemua prinsip ini harus hadir dalam desain grafis agar menarik secara visual serta efektif dalam mengkomunikasikan informasi. Berikut adalah prinsip-prinsip desain grafis yang perlu kamu ketahui:
Yang harus diingat dalam prinsip ini adalah hal-hal penting apa yang harus ditekankan dalam desain grafis yang akan dibuat. Selain itu, penting untuk mempertimbangkan informasi tambahan apa yang harus diberikan untuk melengkapi informasi utama yang menjadi penekanan.
Prinsip ini terkait dengan keseimbangan dan simetri grafik. Setiap desain grafis harus simetris dan tidak terlalu berat sebelah agar enak dipandang.
Kontras disebut sebagai jembatan dalam prinsip dasar desain grafis, yaitu hubungan antar bagian dalam setiap desain. Sederhananya, latar belakang dan warna desain kamu harus berbeda agar desainnya harmonis.
Prinsip desain grafis ini menekankan pada pengulangan elemen desain. Cara ini sangat efektif untuk memperkuat pesan yang ingin disampaikan melalui sebuah elemen desain.
Proporsi ini mewakili keterkaitan komponen desain dan karakteristik visual. Prinsip dasar ini akan membantu kamu memahami desain secara keseluruhan, bukan sebagai kumpulan elemen.
Setiap elemen desain tampak bergerak sebagai akibat dari prinsip ini. Namun, gambarnya benar-benar mengharukan. Desain menyebabkan mata yang melihatnya bergerak saat mencari informasi dalam desain.
Prinsip ini, seperti namanya, menawarkan desain grafis ruang kosong. Ruang kosong ini memiliki dua efek yaitu membuat desain menjadi halus atau membuat desain tidak sedap dipandang.
Dengan kata lain, bagian dan informasi terpenting dalam sebuah desain harus menonjol dari elemen yang lain. Akibatnya, ini membantu orang lain dalam memahami tujuan desain.
Adanya variasi dalam elemen desain seperti warna, font, gambar, bentuk, dan lain-lain akan membuat desain tampak lebih menarik bagi audiens. Variasi juga melindungi desain kamu agar tidak membosankan. Alhasil, penonton tidak cepat bosan saat melihatnya.
Yaitu, bagaimana semua prinsip desain ‘bekerja sama’. Akibatnya, setiap elemen yang digunakan harus memiliki hubungan yang jelas dan mengungkapkan pemikiran yang sebanding. Dengan kesatuan, desainnya terlihat bersih, dan setiap elemen saling melengkapi.
Sekarang setelah kamu mempelajari semua prinsip desain grafis, saatnya mempelajari cara menerapkannya ke desain kamu sendiri. Mari kita pelajari bersama-sama.
Untuk menggunakan prinsip dasar fokus dalam desain grafis, kamu harus terlebih dahulu membuat mental outline atau sketsa konseptual. Biarkan otak kamu menyusun fakta-fakta yang tersedia, kemudian biarkan otak merancang versinya tergantung pada informasi yang tersedia.
Kamu kemudian akan tahu penekanan mana yang akan menjadi fokus desain kamu. Kamu tidak akan bingung atau kehilangan fokus setelah itu karena kamu tahu apa yang ingin kamu gambarkan dalam desain kamu.
Kamu harus menyadari bahwa komponen dalam desain tidak boleh terpojok di satu sudut agar bisa menerapkan prinsip keseimbangan. Aspek-aspek ini harus tersebar, dan keseimbangan harus ditentukan oleh sentimen kamu.
Kemudian, untuk keselarasan, perlu diingat bahwa agar simetris, setiap desain harus memiliki titik pusat. Meskipun desain asimetris bisa diterima, pola simetris lebih menyenangkan untuk dilihat oleh penonton.
Untuk menggunakan prinsip dasar kontras dalam desain grafis, kamu harus mau bereksperimen dengan menekankan semua bagian dalam desain. Jangan ragu untuk menekankan dua tipografi terpisah, atau menggunakan tema kontras di latar belakang dan tata letak.
Kamu kemudian akan bisa menilai efisiensi kontras yang kamu berikan kepada pembaca. Apakah kontras yang kamu buat melalui berbagai tipografi dan ide membantu dalam memahami desain atau tidak.
Agar prinsip pengulangan berhasil, kamu harus memilih terlebih dahulu. Pilih satu atau dua komponen yang akan diulang. Pastikan bahwa itu adalah elemen yang ingin kamu tekankan dalam desain kamu (ini juga berkaitan dengan penekanan).
Untuk menerapkan prinsip proporsi, kamu harus terlebih dahulu memilih komponen mana yang harus menonjol dan mana yang harus dikubur.
Proporsi bisa dicapai jika semua bagian dalam desain kamu diatur dengan benar dan ukurannya sesuai. Alhasil, sebelum kamu bisa menguasai prinsip ini, kamu harus terlebih dahulu mempelajari kontras, keseimbangan, dan keselarasan.
Kamu harus menentukan cerita apa yang ingin kamu ceritakan dalam desain kamu agar prinsip pergerakan bisa bekerja. Cerita ini juga akan dikaitkan dengan keseimbangan, keselarasan, kontras, dan proporsi desain.
Gerakan akan menghasilkan desain yang menyerupai dongeng. Ini tidak akan menjadi gambaran yang statis, tetapi akan menarik setiap orang yang melihatnya untuk terus membaca kisah tersebut.
Terakhir, agar prinsip ruang kosong bekerja, kamu harus terlebih dahulu menentukan apakah desain kamu membutuhkan ruang kosong. Kamu bisa menggunakannya jika perlu untuk menonjolkan elemen desain.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai beberapa prinsip desain grafis serta penerapannya dalam desain grafis. Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa prinsip desain grafis terdiri dari penekanan, keseimbangan, kontras, pengulangan, proporsi, pergerakan, ruang kosong, hierarki, variasi dan kesatuan.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.