Teknatekno.com – Istilah tentang sistem transmisi mungkin sudah tidak asing lagi dalam dunia otomotif, terutama bagi pecinta otomotif. Namun, sudahkah kamu mengetahui pengertian sistem transmisi tersebut?
Pada artikel ini, akan Teknatekno bahas seputar apa itu sistem transmisi, mulai dari pengertian sistem transmisi, sampai dengan jenis-jenis transmisi sampai dengan komponen-komponen sistem transmisi yang perlu kamu ketahui. Selain itu juga, akan kami jelaskan fungsi transmisi pada kendaraan. Langsung saja simak penjelasan dibawah ini.
Apakah yang dimaksud dengan sistem transmisi? Pengertian sistem transmisi adalah salah satu mekanisme untuk mentransmisikan daya dari mesin ke diferensial, kemudian poros gandar, yang memungkinkan roda berputar dan menggerakkan kendaraan.
Hal ini terjadi agar dapat beroperasi untuk memperoleh perubahan momen dan kecepatan berdasarkan kondisi jalan dan keadaan pembebanan, yang pada umumnya menggunakan rasio roda gigi dan mengurangi putaran untuk menyesuaikan tenaga mesin dengan beban kendaraan.
Menurut wikipedia, pengertian sistem transmisi dalam otomotif adalah sistem yang berfungsi untuk konversi torsi dan kecepatan (putaran) dari mesin menjadi torsi dan kecepatan yang berbeda-beda untuk diteruskan ke penggerak akhir. Konversi ini mengubah kecepatan putar yang tinggi menjadi lebih rendah tetapi lebih bertenaga, atau sebaliknya.
Transmisi akan bekerja tergantung pada rasio gigi. Saat kendaraan melaju menanjak, dibutuhkan banyak torsi untuk menopang bobot kendaraan. Jadi, kendaraan akan mengurangi kecepatan rotasi melalui transmisi sambil mempertahankan daya yang sama. Ketika kendaraan membutuhkan torsi minimal, kecepatan putaran meningkat.
Apa fungsi dari transmisi pada kendaraan? Fungsi transmisi pada kendaraan adalah untuk mengatur perbedaan putaran antara mesin dan poros yang keluar dari transmisi. Pengaturan putaran ini dimaksudkan agar kendaraan dapat bergerak sesuai dengan beban dan kecepatannya. Adapun fungsi transmisi yang lainnya, yaitu:
Fungsi transmisi pertama adalah untuk menyalurkan tenaga dan putaran mesin dari kopling ke poros baling-baling. Ya, tenaga mesin akan menggerakkan pelat kopling, yang terhubung langsung ke poros input transmisi.
Ketika poros input transmisi berputar, rangkaian dan susunan roda gigi (roda gigi) dalam transmisi berputar sesuai dengan lokasi dan tuntutannya.
Perputaran roda gigi ini selanjutnya mengarah ke poros keluaran transmisi, yang dihubungkan dengan baling-baling. Akibatnya, kecepatan dan tenaga mesin akan dikirim ke baling-baling dan roda melalui transmisi.
Fungsi transmisi selanjutnya adalah mengatur momen mesin tergantung pada tuntutan yang dinilai dari beban kendaraan, kecepatan, dan kondisi jalan. Ya, beban kendaraan, kecepatan, dan kondisi jalan semuanya berpengaruh signifikan terhadap kemampuan mobil untuk tetap melaju.
Misalnya, ketika mobil mulai untuk pertama kalinya dari posisi berhenti, saat membawa beban berat, atau saat melaju menanjak, dibutuhkan banyak momen dan gaya.
Torsi dan torsi yang besar hanya dapat dicapai pada transmisi pada posisi gigi terendah, oleh karena itu kita harus meletakkan gigi transmisi pada posisi terendah agar mobil tetap berjalan (gigi 1).
Saat bepergian di jalan yang menanjak atau menurun, hal-hal tersebut di atas pasti akan berubah. Ya, apakah rutenya datar atau menurun, momen dan energi tidak diperlukan; sebaliknya, peningkatan kecepatan diperlukan.
Transmisi meningkatkan kecepatan dengan menggeser rasio gigi di dalam ke yang lebih kecil, menyebabkan torsi turun sementara kecepatan naik.
Rasio gigi rendah ini dapat dicapai pada posisi gigi tertinggi (gigi 4, gigi 5, atau sesuai dengan konstruksi transmisi yang digunakan). Akibatnya, transmisi dapat menyesuaikan kecepatan kendaraan untuk memenuhi tuntutan pengemudi.
Fungsi transmisi berikutnya adalah kemampuan membalikkan mobil. Ini adalah transmisi yang digunakan pada kendaraan dengan lebih dari dua roda, seperti mobil.
Ya, transmisi dapat menyebabkan mobil bergerak maju dan mundur. Ini dilakukan dengan menempatkan tuas persneling pada posisi R (mundur).
Arah putaran akan dibalik dalam pengaturan gigi transmisi R (mundur) ini. Misalnya, jika output gigi transmisi berputar ke kanan pada gigi maju, output gigi transmisi akan berputar ke kiri pada gigi mundur. Akibatnya, kecepatan roda kendaraan juga akan berputar terbalik sehingga menyebabkan mobil mundur.
Fungsi transmisi yang terakhir adalah membuat mesin kendaraan tetap dalam posisi netral. Posisi netral adalah di mana mobil tidak dapat beroperasi karena tidak ada roda gigi yang terhubung dalam transmisi yang berputar bahkan saat mesin sedang berjalan.
Posisi ini hanya dapat diakses dengan mengubah tuas persneling ke posisi N (Netral). Dalam keadaan netral, putaran poros input transmisi tidak dipindahkan ke poros output transmisi.
Hal ini menyebabkan roda gigi transmisi tidak terhubung satu sama lain, mengakibatkan poros keluaran transmisi tidak berputar meskipun poros masukan berputar. Dengan begitu, kita bisa menjaga mesin tetap hidup meski mobil dimatikan.
Ada banyak komponen dalam suatu tahapan sistem transmisi, antara lain transmitter (pemancar), transmission channel (kanal transmisi), receiver (penerima), noise (derau), attenuation (redaman), distortion (distorsi), dan interference (interferensi). Adapun penjelasan bagian-bagian sistem transmisi, yaitu:
Berikut ini tahap-tahap transmitter, yaitu:
Berikut ini adalah definisi dari tahap tahap transmission channel yaitu:
Definisi penerima sebagai bagian dari sistem transmisi, yaitu:
Adapun Sinyal yang ditransmisikan dipengaruhi oleh noise (derau), attenuation (redaman), distortion (distorsi) and interference (interferensi).
Setelah memahami pengertian sistem transmisi beserta fungsi dan cara kerjanya, selanjutnya kita akan membahas beberapa jenis sistem transmisi. Berikut ini beberapa macam atau tipe sistem transmisi, yaitu:
Transmisi manual adalah jenis transmisi yang digunakan pada kendaraan bermotor yang menggunakan kopling atau clutch. Pengemudi mengoperasikan transmisi semacam ini untuk mengatur transfer torsi mesin ke transmisi, dan pengubah gigi dimanipulasi dengan tangan atau kaki.
Transmisi manual dan komponen-komponennya merupakan bagian dari sistem pemindah tenaga kendaraan, yang digambarkan sebagai suatu sistem yang bertindak untuk mengatur tingkat kecepatan sekaligus mentransfer tenaga dari sumber tenaga (mesin) ke roda kendaraan.
Adapun jenis-jenis transmisi manual diantaranya yaitu sliding mesh, constant mesh, dan syncromesh.
Selain transmisi manual, ada transmisi otomatis. Transmisi otomatis adalah transmisi yang secara otomatis menukar gigi. Transmisi yang digunakan adalah transmisi otomatis V-belt (CVT).
Yang dimaksud dengan CVT adalah sistem tenaga mesin yang menggunakan sabuk untuk menghubungkan pencukur geser utama dengan pencukur vixed primer yang memanfaatkan prinsip gesekan.
Transmisi semi-otomatis adalah transmisi yang memungkinkan beberapa akselerasi tanpa memerlukan penggunaan kopling.
Berikut ini terdapat beberapa komponen utama sistem transmisi, terdiri atas:
Main gear atau roda gigi utama ditopang pada poros utama oleh sebuah bantalan. Jumlah gigi utama ditentukan oleh jumlah tingkat kecepatan transmisi. Fungsi main gear adalah membuat rasio gear dengan counter gear berdasarkan tingkat kecepatan.
Counter gear atau gigi mundur terdiri dari beberapa roda gigi yang dihubungkan bersama. Adapun jumlah gigi ditentukan oleh jumlah tingkat kecepatan. Peran dan fungsi counter gear adalah untuk memindahkan putaran dari input shaft (main drive gear) ke main gear sambil menghitung gear ratio.
Reverse idle terpasang pada reverse idle gear. Fungsi gear ini adalah menghubungkan counter gear ke gigi mundur utama, memungkinkan gigi mundur utama berputar melawan poros input (main drive gear).
Input shaft transmission bekerja bersama dengan main drive gear, yang memindahkan putaran dari kopling ke counter gear.
Main shaft berfungsi sebagai transmisi output dan lokasi untuk roda gigi utama, dan hub yang diposisikan antara main shaft dan transmisi poros input dapat berputar bebas karena sambungannya ke bantalan perantara.
Karena setiap gigi utama memiliki rasio gigi yang terpisah, setiap tingkat kecepatan dalam transmisi hanya dapat memiliki satu entri gigi (satu sleeve hub terhubung dengan gigi utama). Transmisi memiliki sistem interlock yang dibangun untuk alasan ini.
Berikut pertanyaan seputar pengertian sistem transmisi.
Transmisi atau gigi transmisi berfungsi untuk mengatur momen atau tenaga mesin berdasarkan kondisi jalan yang dilalui oleh mesin sepeda motor. Momen atau tenaga mesin kemudian dikontrol dan dibagi dengan tingkat kecepatan.
Saat melaju di jalan datar, torsi mesin cukup untuk menggerakkan kendaraan. Transmisi digunakan untuk mengatur momen dengan mengubah rasio gigi, menghasilkan momen yang sesuai dengan beban mesin dan keadaan jalan, dan mentransfer momen ke roda.
Transmisi pada motor matic dilakukan dengan menggunakan jenis transmisi otomatis. Yaitu transmisi yang secara otomatis melakukan akselerasi perpindahan gigi. Mekanisme gesekan dan tekanan oli transmisi otomatis digunakan untuk memodifikasi kecepatan sistem transmisi otomatis.
Tuas transmisi sering diposisikan di lantai, namun beberapa mobil saat ini menggunakan tuas transmisi di dasbor, sementara beberapa mobil tua memiliki tuas transmisi di setang setir.
Transmisi adalah sistem kendaraan yang memungkinkan pengemudi untuk memilih tingkat kecepatan. Dengan menggunakan sistem ini, pengemudi tidak harus bergantung hanya pada pedal gas. Selain itu, sistem transmisi dapat bertindak untuk mencegah kecepatan yang berlebihan, yang dapat menyebabkan kecelakaan.
Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa pengertian sistem transmisi adalah salah satu mekanisme untuk mentransmisikan daya dari mesin ke diferensial, kemudian poros gandar, yang memungkinkan roda berputar dan menggerakkan kendaraan.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai pengertian sistem transmisi beserta fungsi, jenis, dan komponen-komponen sistem transmisi yang perlu diketahui para pecinta otomotif. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan menambah wawasan kamu tentang dunia otomotif. Sekian dan terima kasih!
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.