Teknatekno.com – Sebagian dari kamu mungkin ada yang belum mengenal apa itu Google Scholar. Google Scholar adalah salah satu pilihan utama dan terbaik bagi mahasiswa dalam mencari referensi atau literatur untuk membuat karya tulis ilmiah.
Seiring berkembangnya teknologi saat ini, Google Scholar Jurnal memberikan kemudahan bagi para pelajar atau mahasiswa untuk memperoleh literatur yang bisa dipertanggungjawabkan. Pasalnya, setiap individu bebas untuk menulis atau menyebarkan informasi apapun tanpa perlu melewati proses penyaringan.
Maka dari itu, bagi pelajar atau mahasiswa yang sedang mencari referensi lewat internet harus selalu waspada dan hati-hati apabila mengambil sumber yang tidak benar.
Menyadari hal tersebut, Google sebagai perusahaan search engine terbesar diseluruh dunia mengembangkan Google Scholar atau bisa kita sebut Google Cendekia di Indonesia.
Adapun fungsi utama Google Scholar adalah untuk membantu dan meringankan tugas pelajar atau mahasiswa dalam mencari referensi yang bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Jadi, apa itu Google Scholar? Google Scholar adalah mesin pencari buatan Google yang difokuskan untuk mencari referensi bagi para pelajar atau mahasiswa. Google Scholar merupakan salah satu fitur buatan Google yang sudah diluncurkan sejak tahun 2004.
Di Indonesia, Google Scholar dikenal sebagai Google Cendekia. Alamat resmi situs Google Scholar ini yaitu scholar.google.com.
Para pelajar atau mahasiswa bisa memperoleh rujukan-rujukan ilmiah atau topik pelajaran melalui Google Scholar ini, seperti jurnal dan publikasi ilmiah yang pastinya bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Bisa kita sebut bahwa Google Scholar ini sudah seperti perpustakaan berbentik daring. Dengan mengetik kata kunci penelitian yang akan dicari, maka Google Scholar pun akan menampilkan beberapa literatur atau publikasi yang ada di internet.
Cakupan Google Scholar Jurnal juga tidak hanya terbatas dari negara Indonesia saja, namun ada juga yang menampilkan jurnal-jurnal yang bersumber dari penelitian internasional milik beberapa macam disiplin ilmu.
Bedanya antara Google Scholar dengan Google biasa adalah dari segi sumber referensinya. Jika pada Google biasa hanya menampilkan referensi yang cenderung luas sehingga tidak diketahui tingkat kecalidannya.
Sebaliknya, Google Scholar Jurnal akan menampilkan referensi yang benar-benar bersumber dari mereka yang sudah teruji kevalidannya.
Sampai saat ini, keberadaan Google Scholar masih belum banyak diketahui oleh sebagian orang, khususnya dikalangan akademis. Hal ini juga dikarenakan kurangnnya pengetahuan mengenai fungsi serta manfaat dari Google Scholar ini.
Selain sebagai alat untuk mencari referensi karya ilmiah atau topik pelajaran, berikut ini beberapa fungsi dari Google Scholar yang perlu kamu ketahui:
Fungsi pertama dari Google Scholar ini adalah sebagai pencari artikel atau jurnal penelitian yang sesuai dengan kata kunci yang kita gunakan. Alhasil, pencarian tersebut bisa dimanfaatkan sebagai rujukan atau referensi bahan pembelajaran.
Selain untuk mencari artikel, Google Scholar juga berfungsi untuk membuat perpustakaan pribadi yang kita buat dengan menyimpan hasil pencarian kita.
Fungsi yang selanjutnya yaitu para penulisilmiah atau peneliti bisa membuat profile khusus yang dapat digunakan untuk menyebarkan tulisan dan hasil penelitiannya.
Google Scholar memiliki sebuah fitur yang bisa kamu gunakan untuk menghidupkan pemberitahuan apabila artikel atau jurnal akademik yang baru sudah diterbitkan. Sehingga kita tidak ketinggalan perkembangan dari informasi tertentu.
Ada beberapa manfaat yang akan kita peroleh dengan menggunakan Google Scholar Jurnal, diantaranya:
Sebagai informasi, Google Scholar memiliki format seperti perpustakaan namun dalam bentuk digital maupun daring. Meskipun perpustakaan sudah mempunyai program untuk mencari buku tertentu saat ini, namun kita masih perlu mencarinya secara manual dimana letak referensinya.
Selain itu, jam operasional kerja suatu perpustakaan juga mempunya batasan. Sehingga kita tidak bisa berlama-lama di perpustakaan. Nah, dengan Google Scholar, para akademis dimudahkan dalam mengakses atau mencari referensi apapun yang dibutuhkannya, kapanpun dan dimanapun hanya dengan sekali cari.
Selain dimudahkan dalam pengaksesannya, kita juga bisa menghemat biaya maupun ruangan berkat adanya Google Scholar ini. Pasalnya, Google Scholar ini bersifat gratis dan bisa dimanfaatkan oleh siapa saja. Walaupun terdapat beberapa dokumen yang memerlukan biaya khusus untuk mengaksesnya.
Sebagian orang mungkin ada yang lebih memilih menggunakan buku. Namun jika kita bandingkan dengan Google Scholar ini, justru Google Scholar lebih efisien digunakan dan lebih hemat biaya, serta kita tidak memerlukan ruang untuk penyimpanan.
Manfaat selanjutnya dari Google Scholar yaitu kita bisa lebih efisien dalam menggunakan waktu. Pasalnya, dengan menggunakan Google Scholar ini, kita tidak perlu datang langsung ke toko buku ataupun ke perpustakaan untuk mencari referensi. Yang kita perlukan hanya sebuah gadget dan jaringan internet untuk mengakses Google Scholar.
Selain digunakan untuk mencari referensi, Google Scholar juga memiliki manfaat untuk mempublikasikan hasil karya tulis ilmiah para akademis, seperti mahasiswa, dosen, ataupun profesor.
Agar kita bisa mengakses Google Scholar dengan mudah, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah mempunyai akun terlebih dahulu. Tujuannya supaya jurnal-jurnal yang sudah pernah kita akses bisa tersimpan denan rapi dalam akun kita.
Sehingga, ketika kita akan menggunakannya lagi, kita cukup membuka fitur perpustakaan yang terdapat pada profil kita. Nah, bagi kamu yang belum mengetahui cara membuat akun Google Scholar, kamu bisa mengikuti panduan untuk daftar akun Google Scholar dibawah ini:
Tidak berbeda jauh dengan pendaftaran akun pada internet lainnya, Google Scholar juga memerlukan email kita untuk proses pendaftaran.
Nah, dikarenakan Google Scholar merupakan fitur dari Googel, maka email yang akan kita gunakan juga harus email dari mereka, yaitu Googel Mail atau biasa disebut Gmail. Misalnya teknatekno@gmail.com.
Jika kamu belum bisa masuk atau login ke Google Scholar, kamu bisa masuk menggunakan akun Google yang sudah kamu buat sebelumnya. Caranya yaitu:
Namun, jika kamu sudah mempunyai Gmail dan sudah masuk dari awal, maka akun Google Scholar kamu akan secara otomatis terdaftar di Google Scholar dengan nama yang serupa seperti email yang kamu miliki.
Setelah kamu berhasil login ke Google Scholar, selanjutnya kamu perlu mengisi data diri dan juga profil kamu. Tujuannya adalah agar akun kamu bisa di percaya jika suatu saat kamu mempublikasikan jurnal yang sudah kamu buat. Adapun caranya yaitu:
Setelah kamu berhasil masuk ke akun Google Scholar, maka kamu sudah bisa menggunakan dan mengakses seluruh fitur yang terdapat dalam Google Scholar, seperti mencari jurnal ataupun mengupload jurnal. Selain itu, kamu bisa menyimpan jurnal yang kamu cari kedalam profil kamu.
Setelah memahami apa itu Google Scholar beserta fungsi dan cara membuat akun Google Scholar. Berikut ini Teknatekno berikan beberapa tips untuk kamu agar jurnal ilmiah yang sudah kamu buat bisa masuk kedalam indeks Google Scholar.
Salah satu cara agar publikasi yang sudah kamu upload ke Google Scholar Jurnal bisa terindeks yaitu:
Selain melalui Google Console, kamu juga bisa melakukan pengindeksan dengan mengisi formulir permohonan yang bisa kamu ajukan melalui alamat https://google.com/support/scholar/bin/request. Nantinya kamu akan diminta untuk melengkapi kolom-kolom yang sudah disediakan.
Membuat judul yang menarik adalah salah satu cara agar jurnal ilmiah kamu bisa terindeks di Google Scholar. Artinya, judul yang kamu buat harus dibuat dengan spesifik dan SEO friendly. Search Engine Optimization atau SEO friendly adalah judul yang dibuat bisa masuk ke halaman pertama di mesin pencari, yaitu Google Scholar.
Tips membuat judul SEO yang friendly yaitu judul yang kamu buat haru berisi kata kunci atau keyword yang biasa dicari oleh akademisi lainnya.
Selain itu, usahakan judul yang kamu buat menggunakan bahasa yang menarik serta tidak terlalu panjang. Hal ini juga memungkinkan jurnal ilmiah yang kamu buat dijadikan referensi oleh akademisi lainnya.
Selain dari segi judul, kamu juga harus memetakan target pembaca dengan tepat. Tujuannya agar jurnal kamu bisa tepat sasaran dan nantinya akan banyak digunakan oleh akademisi lainnya.
Karena ketika jurnal kamu banyak digunakan, maka kemungkinan besar Google Scholar Jurnal akan mempertimbangkan untuk mengindeks jurnal ilmiah kamu.
Algoritma Google saat ini adalah lebih suka dengan jurnal yang informatif dan orisinil. Yang mana, Google akan lebih memilih jurnal ilmiah yang pembahasannya minimal 300 kata. Selain itu, Google tidak suka dengan artikel yang bersifat plagiasi.
Berikut pertanyaan seputar Google Scholar.
Google Scholar atau Google Cendikia merupakan mesin pencari jurnal daring yang meliputi berbagai jenis disiplin ilmu. Selain itu, Google Scholar Jurnal juga bisa dimanfaatkan untuk menemukan buku akademik daring, tesis, disertasi, dan lain sebagainya.
Layaknya perpustakaan, Google Scholar Jurnal menjadi salah satu tempat yang digunakan oleh para akademisi dalam mencari referensi jurnal ilmiah secara gratis.
Google Scholar akan memberikan beberapa rekomendasi dari sumber terpercaya. Hal itu bisa kita lihat dari alamat dimana hasil artikel serta jurnal ilmiah yang akan direkomendasikan. Umumnya berasal dari situs resmi perpustakaan, perguruan tinggi, ataupun situs terpercaya dimana akses jurnal ilmiah bisa dilaksanakan.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno seputar apa itu Google Scholar, mulai dari pengertiannya, manfaatnya, fungsinya, cara membuat akun, serta beberapa tips agar jurnal terindeks dengan mudah di Google Scholar. Semoga bermanfaat ya!
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.