Risiko penipuan investasi aset kripto bukanlah fiksi imajinasi. Ada banyak kasus penipuan terkait Bitcoin.
Ini karena meningkatnya popularitas Bitcoin. Dan itu masih merupakan instrumen yang relatif baru.
Menurut Satgas Waspada Investasi OJK, beberapa pihak memanfaatkan popularitas Bitcoin. Strateginya adalah agar individu memberikan investasi aset kripto hasil tinggi sambil menghindari risiko menipu orang lain.
Dengan dalih berinvestasi dalam cryptocurrency, Gugus Tugas telah menggagalkan berbagai skema penipuan.
Kasus penipuan yang melibatkan warga negara Amerika bernama Trendon Shavers terjadi pada tahun 2015. Bitcoin Savings, sebuah perusahaan pertukaran Bitcoin, diluncurkan olehnya. Shaver akhirnya dinyatakan bersalah menipu dia dengan skema Ponzi sebesar $150 juta.
Bagaimana jika Anda menyimpan barang-barang Anda di brankas di rumah tetapi lupa kunci kombinasinya? Itu bencana! Tidak mungkin untuk membuka kunci brankas.
Ketika pemilik bitcoin lupa PIN/password dompetnya, hal yang sama terjadi. Demikian pula, Anda tidak akan dapat membeli atau menjual Bitcoin karena kunci pribadi yang diperlukan untuk mengakses Bitcoin disimpan di dompet.
Apakah mungkin untuk mereset password/PIN yang hilang, seperti pada aplikasi online banking? Inilah yang membedakan Bitcoin dari rekening bank tradisional atau PayPal.
Bitcoin dirancang sedemikian rupa sehingga hanya pemiliknya yang memiliki akses dan kontrol atas kata sandi dompet dan kunci pribadi mata uang digital ini. Selain pemiliknya, tidak ada orang, bangsa, atau institusi lain yang dapat membuka bitcoin.
Ini berbeda dengan aplikasi seluler atau akun PayPal, di mana kata sandi pengguna dapat diatur ulang dengan bantuan bank jika pengguna lupa. Itu hilang di Bitcoin setelah dilupakan. Tidak ada cara untuk mengatur ulang lagi.
Anda tidak hanya harus menjaga kunci pribadi agar aman dari pencurian, tetapi Anda juga harus mengingat kombinasi PIN/kata sandi dompet. Jangan lupa untuk mengingat.
Ini mungkin tampak seperti masalah kecil, namun memiliki konsekuensi yang luas. Orang-orang yang kehilangan jutaan dolar karena mereka lupa PIN/sandi dompet mereka ditampilkan dalam sebuah artikel di New York Times.
Pernahkah Anda melihat alamat dompet sebelumnya? Bentuk alfanumeriknya panjang dan khas. Sulit untuk diingat, berbeda dengan nomor rekening bank, yang sangat pendek dan mudah diingat.
Masalahnya adalah jika alamat dompet salah, bitcoin mungkin diberikan kepada orang yang salah dan hilang. Berbeda dengan kesalahan bank, konsumen mungkin masih dapat meminta agar uangnya dikembalikan.
Karena tidak ada perantara dalam bitcoin, seperti bank, transaksi apa pun tidak dapat dibatalkan atau dibalik. Alamat dompet yang salah akan dikirimkan ke orang yang salah, dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk itu.
Jadi, sebelum mentransfer bitcoin, periksa kembali apakah alamat dompet valid.
Risiko berinvestasi di Bitcoin adalah sebagai berikut:. Di Indonesia, regulasi cryptocurrency masih dalam tahap awal. Pelanggan mungkin mengalami masalah dengan proses penghentian pertukaran setelah satu tahun. Risiko penipuan investasi Bitcoin bukanlah fiksi imajinasi. Ada banyak kasus penipuan terkait Bitcoin.
Anda tidak akan dapat membeli atau menjual Bitcoin karena kunci pribadi yang diperlukan untuk mengakses Bitcoin disimpan di dompet. Satgas Waspada Investasi OJK telah menggagalkan berbagai skema penipuan.
Hanya pemilik yang memiliki akses dan kontrol atas kata sandi dompet dan kunci pribadi. Orang-orang yang kehilangan jutaan dolar karena mereka lupa PIN/sandi dompet mereka ditampilkan dalam sebuah artikel di New York Times. Periksa kembali apakah alamat dompet valid sebelum mentransfer bitcoin.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.