Teknatekno.com – Masih banyak individu yang salah mengartikan bahwa logo dan brand (merek) adalah hal yang sama. Jika kamu ingin memulai bisnis, ada baiknya kamu mempelajari perbedaan antara keduanya. Simak artikel berikut ini untuk lebih lengkapnya.
Istilah logo dan brand sering digunakan secara bergantian, tetapi bila kita lihat dekat, kedua kata tersebut adalah dua identitas yang sama sekali berbeda. Meskipun mungkin relatif mudah bagi perusahaan untuk mengubah logonya, akan tetapi mengubah merek mungkin memerlukan waktu.
Logo dan brand memiliki hubungan kerja yang erat dan mereka bersama-sama membangun identitas profesional yang sukses sebuah perusahaan. Untuk memahami perbedaan tersebut, maka dalam artikel ini mari kita membahas perbedaan utama antara dua istilah itu.
Brand atau Merek merupakan kepribadian dari sebuah perusahaan. Ideologi, budaya, dan produk atau layanan perusahaan adalah bagian dari ini. Dalam jangka panjang, semua merek memberi konsumen pengalaman yang berbeda, dan pengalaman ini menjadi terkait dengan identitas merek perusahaan.
Sebuah perusahaan dapat dibedakan dari para pesaingnya dengan mereknya. Perusahaan yang membangun identitas merek yang dapat diakses dan menarik konsumen telah memperoleh keuntungan. Sehingga setiap produk atau jasa yang diberikan dikenali dari mereknya.
Branding juga menjadi citra perusahaan secara keseluruhan yang dikomunikasikan melalui website, kartu nama dan pemasaran lainnya.
Maka Perusahaan konsultasi merek memainkan peran yang cukup berharga untuk menempatkan image brand perusahaan. Jadi jangan pernah menganggap remeh pada penting sebuah merek dari sebuah bisnis.
Sebuah logo adalah salah satu dari banyak komponen yang bekerja dari sebuah merek. Logo merupakan ilustrasi grafis dari identitas merek perusahaan, representasi visual yang mudah dikenal sebagai nama, simbol, merek dagang atau warna yang ditetapkan.
Logo dapat menjadi merek dagang suatu perusahaan. Logo dapat dengan mudah berinteraksi dengan konsumen dan menjadi gambaran pendirian perusahaan. Kadang-kadang dapat membawa keuntungan yang sangat besar dan mendefinisikan citra perusahaan yang baik atau buruk dengan logo yang ada.
Mendesain logo tidak boleh sembarangan. Esensi perusahaan harus dikemas dalam logonya. Ini harus menjadi ekspresi khas dari kepribadian perusahaan.
Sebuah fungsi logo adalah sebagai salah satu dari banyak bagian strategi merek perusahaan, sehingga langsung menghubungkan dengan pelanggan.
Demikian juga image brand perusahaan yang kuat ditingkatkan di mata publik dengan pengakuan langsung dari Logo. Tapi Logo dapat menarik pengakuan positif hanya jika sebuah perusahaan mengakui kehadiran merek mapan di pasar.
Apakah logo sangat memberikan efek yang kuat atau lemah? Jika pelanggan tidak menyadari citra merek, artinya logo tidak memberikan respon yang baik dan tidak akan memicu kesan yang baik dengan pelanggan.
Oleh karena itu, perusahan perlu fokus pada merek sebagai gambaran yang lebih besar dan melihat logo mereka sebagai bagian berharga dari strategi keseluruhan merek.
Untuk lebih jelas alangkah baiknya mengetahui seputar perbedaan antara gambar visual dengan brand sebagai istilah. Mengapa? Karena apabila sampai salah mengartikan maka bisa berakibat fatal pada sebuah bisnis maupun perusahaan yang tengah dijalankan, berikut diantaranya:
Cara paling mudah untuk melihat perbedaannya adalah dengan melihatnya dari perspektif bentuknya. Untuk memulai, simbol merek biasanya merupakan representasi visual, seperti gambar garis, bentuk datar, atau bahkan buah. Filosofi suatu produk atau perusahaan pada saat pendiriannya secara alami mempengaruhi pilihan bentuk.
Representasi ikon berfungsi sebagai dasar identitas merek. Biasanya akrab disebut dengan nama, misalnya ‘Apple’ sebagai salah satu merek produk teknologi ternama yang sudah tidak asing lagi di telinga.
Peran simbol visualisasi dalam produk adalah untuk menyampaikan informasi dalam bentuk visual atau teks. Membuat lebih mudah bagi pemirsa untuk mengingat produk atau layanan baru adalah tujuan yang berharga.
Tujuan utama dari membangun merek perusahaan adalah untuk membedakannya dari para pesaingnya. Tidak hanya itu, merek juga dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan citra dan dapat dijadikan sebagai jaminan kualitas produk dan jasa yang diiklankan.
Nama merek, bendera, dan monogram adalah beberapa simbol identitas merek yang paling sering digunakan. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya adalah desain kemasan yang beragam, produk dan tampilan yang estetis. Lalu ada juga slogan, tagline bahkan jingle.
Menggunakan definisi ini, apa yang merupakan ikon untuk produk atau layanan? Warna, garis, bentuk, dan tipografi hanyalah beberapa contoh. Untuk meminimalkan atau mengisolasi semua itu akan mengurangi kekuatan gambar.
Hanya ketika suatu produk atau layanan siap untuk dipromosikan, lambang merek dikembangkan untuk pertama kalinya. Mengapa? Pasalnya, jika tidak diproduksi tepat sebelum dirilis, rawan duplikasi produk dan layanan.
Kemudian ketika simbol visual diproduksi dan produk dipromosikan ke publik, maka hanya melalui waktu merek dapat dibangun. Karena hasilnya, ini adalah tahap yang paling efektif, karena dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan..
Terakhir, perbedaan keduanya dapat diketahui berdasarkan manfaatnya. Pertama, icon alias simbol merek memberikan manfaat agar memudahkan orang mengingat produk maupun jasa. Kedua, brand sendiri memberikan manfaat untuk memudahkan penyebaran pemasaran dengan cepat.
Logo dan Brand (merek) adalah dua hal yang berbeda. Keduanya sama-sama tidak bisa bekerja efektif tanpa dukungan satu sama lain.
Brand membutuhkan logo sebagai representasi utama dalam membangun citra perusahaan. Sebaliknya, logo membutuhkan brand untuk mencapai fungsinya melalui bentuk bentuk yang lebih spesifik dalam membangun citra positif kepada konsumen.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.