Teknatekno.com – Dalam menciptakan sebuah produk seperti produk digital, desain produk adalah hal yang tidak bisa terlewatkan. Karena, tanpa desain produk yang matang, produk yang dihasilkan sebuah bisnis akan menjadi sia-sia karena tidak bisa digunakan oleh pengguna yang dituju.
Kamu tertarik menggeluti karier dibidang desain produk, tapi masih belum paham secara mendalam? Yuk, simak penjelasan lengkap dari Teknatekno.com dibawah ini.
Product Design atau desain produk adalah proses dari mengkonseptualisasikan (membayangkan) sebuah desain, mengembangkan, dan menyempurnakannya yang dapat menyelesaikan masalah dari penggunanya secara spesifik.
Kunci keberhasilan sebuah desain produk adalah pemahaman yang mendalam dari pengguna, karena mereka yang akan memanfaatkan produk tersebut.
Empati dan observasi adalah dua kualitas yang kamu perlukan saat merancang produk untuk mendapatkan desain menyeluruh mulai dari kebiasaan, tingkah laku, kebutuhan dan keinginan. Selain itu, desain produk juga harus bermanfaat untuk kelangsungan bisnis dalam jangka panjang.
Berikut ini adala beberapa pendapat dari para ahli tentang desain produk:
Desain produk adalah proses perencanaan dan pembuatan produk yang melibatkan aspek-aspek seperti estetika, fungsionalitas, ergonomi, dan kegunaan. Berikut adalah pengertian desain produk menurut para ahli:
Menurut Philip Kotler, seorang pakar pemasaran, desain produk adalah proses menciptakan produk atau layanan yang memiliki nilai tambah bagi pelanggan. Ini melibatkan penentuan bentuk, fitur, dan karakteristik produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen.
Menurut Donald Norman, seorang ahli desain terkenal, desain produk adalah penggabungan antara teknologi, estetika, dan fungsionalitas agar produk tersebut mudah digunakan dan memberikan pengalaman positif bagi pengguna.
Menurut Peter Behrens, desain produk adalah penciptaan suatu objek dengan keindahan dan keteraturan yang berfungsi sebagai alat atau benda praktis.
Menurut Dieter Rams, seorang desainer produk terkenal dari perusahaan Braun, desain produk adalah pendekatan untuk menciptakan produk yang sederhana, fungsional, dan estetis. Prinsip-prinsip seperti kejelasan, kejujuran, dan keberlanjutan sangat penting dalam desain produk.
Menurut Norman Potter, desain produk adalah proses menciptakan objek atau produk yang memenuhi kebutuhan pengguna dengan baik, efisien, dan estetis.
Menurut Henry Dreyfuss, seorang desainer industri terkenal, desain produk adalah penggabungan antara keinginan pengguna, teknologi, dan keahlian desainer untuk menciptakan produk yang memadai secara fungsional dan estetis.
Victor Papanek adalah seorang desainer terkenal yang berfokus pada desain yang berkelanjutan dan ramah lingkungan. Baginya, desain produk adalah tentang menciptakan produk yang ramah lingkungan, etis, dan mempertimbangkan dampak sosialnya.
Ulrich dan Eppinger, dalam bukunya yang berjudul “Product Design and Development,” mengungkapkan bahwa desain produk adalah proses menciptakan produk yang memiliki kualitas, kinerja, dan biaya yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan dan pasar.
Jadi, desain produk melibatkan penggabungan antara estetika, fungsionalitas, dan kegunaan untuk menciptakan produk yang memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna.
Desain produk sangat berperan dalam pengembangan bisnis, seorang desainer produk akan secara konsisten memastikan bahwa produk tetap cocok dengan kondisi pasar saat ini.
Kamu mungkin sudah sering mendengar peran dari UI/UX Designer yang berperan dalam integrasi produk keseluruhan dan menghasilkan produk yang memuaskan untuk user. Namun, peran desain produk tidak hanya itu, melainkan lebih luas yaitu memonitor posisi dari sebuah brand di pasar dari waktu ke waktu.
Seorang desainer produk mengawasi keseluruhan desain dan memberikan penjelasan kepada pemangku kepentingan tentang Pengembalian Investasi dalam serangkaian inisiatif pengembangan produk (ROI). Pengamatan dalam desain produk juga penting untuk daya saing merek.
Karena tujuannya sangat penting untuk pertumbuhan bisnis, maka desain produk tidak hanya terbatas pada desain. Tapi, ada berbagai elemen tambahan yang menjadi ruang lingkup dari desain produk itu sendiri. Berikut adalah beberapa ruang lingkup desain produk.
Sebelum memilih untuk melakukan desain produk, tentunya kamu ingin mengetahui solusi apa yang benar-benar dibutuhkan oleh konsumen. kamu harus memahami motivasi, tujuan dan sasaran pengguna.
Untuk mendapatkan hasil riset terbaik, kamu akan berkolaborasi dengan Product Manager, UX Researcher, Product Insight, dan stakeholder lainnya untuk menetapkan target pengguna, kesulitan yang mereka hadapi dan tentu saja KPI yang akan dicapai dari produk yang akan dihasilkan.
Setelah kamu mengetahui siapa audiens target kamu dan apa masalah mereka, kamu bisa mulai melakukan desain produk yang masih dalam bentuk draft. Langkah selanjutnya adalah membangun prototipe desain dengan bantuan alat desain.
Pada langkah prototipe ini, kamu dan tim kamu akan menguji desain secara visual dan bagaimana desain berinteraksi dengan orang-orang. Selain kontak yang efektif dengan orang-orang, prototipe ini juga harus memenuhi ide-ide desain organisasi.
Setelah prototype selesai, kamu akan bekerjasama dengan UX Researcher untuk mencari user yang sesuai untuk menguji produk. Ada berbagai metode untuk menguji desain produk yang biasa digunakan seperti tree testing, A/B testing, survei, interview atau live beta.
Dengan memanfaatkan feedback dan data dari pengguna, kamu kemudian akan melakukan desain produk lanjutan. Hal ini untuk memastikan bahwa produk dapat benar-benar menyelesaikan masalah user saat peluncuran produk.
Setelah desain produk selesai, kamu akan berkolaborasi dengan tim engineer untuk menghasilkan produk sesuai blueprint desain yang ada. Hal ini juga untuk menjamin bahwa produk sesuai dengan desain dan tidak memiliki kekurangan.
Setelah produk diluncurkan, pekerjaan kamu tidak selesai begitu saja. Kamu akan bekerja sama dengan Peneliti UX dan Tim Produk lainnya untuk memantau KPI. Berdasarkan data pemantauan, kamu dan tim akan mengevaluasi apakah desain produk perlu disesuaikan atau ditingkatkan.
Secara garis besar, ruang lingkup desain produk terkait antara analisis, desain, peluncuran produk, pemantauan dan pengembangan kembali produk. Tujuan utama dari desain produk ini adalah untuk mengatasi masalah yang dihadapi.
Dalam desain produk, ada tiga jenis desain produk utama yang perlu kamu ketahui. Masing-masing jenis produk ini memiliki fungsinya masing-masing yang sangat penting.
Seperti namanya, system design berarti menitikberatkan pada sistem dalam produk kamu. Sehingga salah satu kompetensi yang harus kamu miliki adalah information architecture.
Kamu harus mampu mengelola informasi agar menjadi sebuah system design yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen.
Ketika kamu berada di sebuah supermarket, kamu akan menemui berbagai solusi sistematis yang dibangun dalam sebuah model hanya untuk bertransaksi jual beli.
Mungkin, tanpa kamu sadari lorong-lorong dan rak pada supermarket sudah disusun sedemikian rupa agar menyesuaikan antara kebutuhan user (dalam hal ini pengunjung supermarket dan kebutuhan bisnis).
Misalnya, saat hari raya Idul Fitri tiba, kamu akan menemukan kaleng biskuit dan sirup pada bagian depan supermarket. Ini merupakan sistem dalam desain produk yang dibangun oleh bisnis untuk memenuhi kebutuhanmu sebagai konsumen dan meningkatkan angka penjualan mereka sendiri.
Setelah memiliki sistem dalam sebuah desain produk, kamu selanjutnya perlu memperhatikan process design. Berkaca dari contoh pengalaman berbelanja di supermarket tadi, kamu akan melalui berbagai proses pembayaran untuk membawa belanjaan kamu pulang.
Nah, pada saat proses pembayaran ini, ada berbagai cara yang bisa kamu tempuh seperti mengantre secara konvensional untuk menunggu barang kamu dipindai oleh kasir atau melakukan self-checkout seperti yang sudah mulai ada di beberapa supermarket.
Ada berbagai variabel dalam process design yang merupakan bagian dari desain produk ini, sehingga kamu harus memikirkannya dengan seksama.
Sebuah desain produk dapat menentukan kemampuan, efisiensi, kecepatan dan keandalan dari desain interface. Ada berbagai kemungkinan interface design yang bisa kamu tawarkan kepada user.
Misalnya saja pada contoh supermarket, saat kamu memilih self-checkout, kamu akan melihat interface berupa barang-barang apa saja yang kamu beli berikut total harganya.
Interface design memang berbeda-beda, namun ada satu tujuan yang pasti yaitu memuluskan pengalaman user memakai sebuah produk.
Setiap tantangan yang muncul dalam interface design harus dipertimbangkan matang-matang dan diselesaikan. Karena, jika tidak dibuat semulus mungkin, desain produk akan gagal dan membuat user beralih ke produk lain.
Dari penjelasan diatas dapat kita simpulkan bahwa, desain produk adalah pekerjaan yang ruang lingkupnya luas dan membutuhkan berbagai kemampuan. Tanpa desain produk yang baik, sebuah brand tidak mampu bersaing di pasar dan mempertahankan bisnis jangka panjang.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.