Teknatekno.com – Memilih scanner yang baik dan berkualitas itu sangatlah penting guna mendapatkan hasil scanning yang sesuai dengan keinginan. Seperti yang kita ketahui bahwa scanner hadir dalam banyak bentuk dan fitur yang juga beragam.
Kita bahkan bisa membeli scanner dengan berbagai pilihan merek, seperti Epson, Canon, Brother, dan lain sebagainya. Untuk bentuknya sendiri, scanner hadir dalam bentuk flatbed, sheetfed, portable, dan sebagainya.
Nah, dikesempatan kali ini Teknatekno akan memberikan beberapa tips untuk Teknozen dalam memilih scanner yang baik dan berkualitas. Yuk simak terus artikel dibawah ini!
Berikut ini beberapa tips dalam memilih scanner yang baik juga berkualitas:
Peranti masukan komputer ini menjadi teknologi yang pertama kali menggantikan mesin foto kopi keluaran Xerox. Scanner datang menawarkan banyak fungsi, seperti menyalin, mengelola, mendokumentasikan, dan mengamankan berkas.
Alat pemindai dokumen ini juga dirancang dalam banyak model seperti yang telah disebutkan sebelumnya. Masing-masing jenis scanner punya fungsi yang sama namun membedakan target penggunaannya.
Sheetfed scanner adalah scanner yang bisa memindai berkas dalam bentuk tunggal, seperti lembaran buku, majalan, atau koran yang sudah dipisah dari bentuk utuhnya.
Jenis ini tak bisa menggandakan berkas pada halaman tertentu dari buku, majalah, atau sumber bacaan lain. Harga jual dari sheetfed scanner cukup mahal dibandingkan tipe lain.
Tipe scanner ini memungkinkan kamu memindai langsung dokumen yang datang dari mesin fax untuk dijadikan bentuk visual langsung ke dalam komputer.
Fitur yang umum ditemukan pada sheetfed scanner dan menjadi pembeda dengan jenis lain adalah Automatic Document Feeder (ADF). Ini adalah fitur yang bisa melakukan scanning dalam jumlah banyak secara berkelanjutan.
Selain itu, sheetfed scanner juga bisa ditemui bersama perangkat lunak Optical Character Reader (OCR) yang mana bisa mengedit teks pada dokumen langsung di dalam komputer.
Kecepatan pindai dari tipe sheetfed berbeda-beda antara satu dengan yang lain. Begitu juga dengan kualitas dan performa yang dihasilkan pada produk visual, semua ini bergantung pada brand dan teknologi yang digunakan.
Tipe flatbed menawarkan kelebihan seperti mampu membaca berkas tunggal dengan tingkat ketebalan kecil hingga besar. Flatbed scanner termasuk yang paling umum dijumpai dan paling awal kehadirannya.
Scanner ini cocok untuk pemakaian rumahan atau perkantoran. Bentuk dari flatbed scanner sendiri kompak dan terdapat dua bagian yang bisa saling mengatup.
Pada bagian bawah atau dasar scanner merupakan tempat dimana berkas ditempatkan, kemudian bagian atasnya sebagai penutup saat proses pemindaian berlangsung.
Kelebihan dari tipe flatbed scanner adalah lembaran tidak perlu digerakkan dengan roller seperti pada sheetfed scanner, tingkat resolusi yang mampu dihasilkan bervariasi, tergantung dari modelnya. Beberapa flatbed scanner bisa menghasilkan kualitan salinan dengan resolusi 1.200 dpi (dots per inch).
Selain bisa menggandakan dokumen ke bentuk digital beresolusi tinggi, flatbed scanner juga memberi akses kepada pengguna untuk melakukan pengaturan warna.
Kamu bisa menggunakan perangkat lunak bawaan untuk mengatur apakah dokumen ingin berwarna hasilnya atau hanya hitam putih. Jika untuk scan foto, jenis ini juga bisa memberikan kualitas warna sesuai dengan yang diharapkan.
Pada photo scanner terdapat teknologi berupa mesin yang memiliki image-processing tinggi (HQ). Dengan demikian, pengguna bisa melihat bentuk digital dari foto yang negatif atau buram menjadi lebih bagus.
Meski pada flatbed scanner juga ada yang ditanamkan fitur pemroses gambar yang sangat andal, scanner jenis ini tetap dipilih karena dinilai mempunyai tingkat capability yang tinggi, terutama untuk berbagai objek yang akan dibaca.
Sesuai namanya, handheld scanner adalah alat pemindai yang dioperasikan dengan cara digenggam. Salah satu contoh dari scanner tipe handheld adalah barcode scanner yang lazim dipakai pada kasir supermarket.
Selain dipegang, handheld scanner juga ada yang diletakkan dalam posisi tegak atau berdiri sebelum membaca dokumen.
Kelebihan dari scanner tipe ini yaitu bisa membaca berbagai macam dokumen selama lebarnya tidak melewati badan scanner. Bahkan, scanner ini juga bisa memindai kain. Produk ini bekerja dengan mengirimkan cahaya yang direfleksikan dengan kaca sehingga bisa dibaca oleh sensor untuk kemudian dicetak dalam bentuk digital.
Meski terkesan praktis, jenis ini sebenarnya agak sulit digunakan karena tak adanya teknologi yang mampu mengantisipasi tangan yang bergeser atau bergerak tidak sesuai jalur secara mendadak.
Hal ini bisa menyebabkan hasil pindai cenderung buram atau blur. Apabila kamu membutuhkan scanner yang mobile dan portable, tak ada salahnya membeli scanner model handheld.
Tipe handheld memang bisa digolongkan sebagai portable scanner. Akan tetapi, pada bentuk yang sebenarnya dari scanner portable adalah mampu memindai dokumen tanpa harus digerakkan dengan tangan.
Prinsip kerjanya mirip dengan sheetfed scanner yang bergerak otomatis melalui sensor. Ukuran dari portable scanner lebih besar dari tipe handheld dan lebih kecil jika dibandignkan dengan tipe flatbed.
Dengan sifatnya yang praktis, scanner portable akan menunjang mobilitas kamu yang tinggi. Guna menjunjung tinggi profesionalitas, kamu bisa menyiapkan scanner tipe kemana pun kamu pergi yang memerlukan aktivitas pindai dokumen.
Bentuk yang ringkas juga memungkinkan scanner ini muat ke dalam tas travel kamu. Biasanya scanner tipe ini memakai sumber energi dari baterai AAA berjumlah 2 – 3 buah atau bisa juga dicolokkan langsung ke source energi utama memakai kabel USB.
Salah satu faktor yang menentukan kualitas cetakan dalam bentuk digital dinilai bagus atau tidak bisa dilihat dari kepadatan piksel atau resolusi yang dihasilkan.
Kamu bisa melihat pada keterangan scanner terbaik perihal resolusi yang diberikan. Satuan yang dipakai untuk mengukur resolusi adalah dpi (titik per inci) atau ppi (piksel per inci).
Semakin besar angka resolusi, maka akurasi hasil –terutama gambar, yang dikeluarkan juga semakin baik. Kamu perlu memeriksa hal ini dengan cermat sebab sebagian produk juga ada yang tidak bisa mengukur kualitas dokumen karena resolusinya yang terlalu tinggi.
Rata-rata scanner saat ini memiliki kemampuan memindai dokumen dengan kualitas resolusi 600 dpi. Sebagian produsen ada juga yang menciptakan scanner dengan output resolution di atas 1.000 dpi.
Hal penting lain untuk diperhatikan dalam memilih scanner adalah mempertimbangkan fitur yang terdapat pada sebuah scanner apakah kamu butuhkan atau tidak. Dengan menyesuaikan kebutuhan penggunaan kamu terhadap fitur atau teknologi yang disematkan, tentu ini akan sangat membantu rutinitas pekerjaan kamu.
Berikut ini beberapa fitur dan fungsinya yang perlu kamu perhatikan dari sebuah scanner:
Berbeda dengan ADF (Automatic Document Feeder), fitur ini memberikan fasilitas kepada pengguna untuk melakukan pemindaian dokumen dalam jumlah banyak dalam satu waktu.
Beberapa scanner ada yang mampu dibebani tumpukan maksimal 50 dokumen untuk diproses dalam satu kali scanning. Fasilitas ini akan sangat memudah kamu yang ingin mengirim banyak berkas dalam waktu cepat.
Duplexing adalah fitur yang bisa membaca 2 sisi dokumen atau lembaran secara bersamaan. Dengan fitur ini, kamu bisa melakukan penggandaan 20 halaman bolak-balik dengan hasil tangkapan langsung menjadi 40 halaman.
Selain bisa mempecepat pekerjaan scanning, sebagian produk dengan fitur duplexing memiliki kemampuan untuk menghapus blank page.
Pada scanner dokumen tidak memerlukan resolusi yang begitu tinggi, cukup sekitar 300 – 600 dpi sudah bagus untuk membaca karakter semacam huruf dan nomor dari lembaran. Sedangkan scanner foto disarankan mencari yang beresolusi 6.400 dpi atau lebih sehingga tidak blur jika gambar ingin diperbesar.
Ini adalah fitur yang mewah dari sebuah scanner. Bersama teknologi kirim ke awan, kamu bisa langsung melakukan scanning dan diunggah ke penyimpanan cloud seperti Google Drive, One Drive, atau Dropbox.
Pada umumnya peralatan scanner dokumen yang ada di pasaran dapat memindai ukuran kertas A4 dan F4. Selembar kertas ini berukuran 21,5 cm x 33 cm. Tentu saja, scanner dokumen dapat memindai dokumen yang lebih kecil, seperti kuitansi belanja atau kartu nama.
Pertimbangkan overhead scanner jika kamu membutuhkan scanner dokumen yang dapat menangani kertas A3. Saat menggunakan sheetfed scanner, lebar maksimum ukuran kertas yang dapat dipindai adalah 22 cm. Namun, mengingat panjangnya, ada sheetfed scanner yang mampu memindai material hingga panjang 300 cm.
Tips terakhir dalam memilih scanner adalah dengan memperhatikan kecepatan pemindaiannya. Semakin besar resolusi yang diminta, semakin lama dokumen akan dipindai. Kecepatan pindai juga dipengaruhi oleh ukuran kertas dan kompleksitas dokumen.
Unit kecepatan scanner dokumen juga dikenal dengan nama lain. Beberapa orang menggunakan detik, sementara yang lain menggunakan ppm, atau bagian per juta. Pertimbangkan untuk membeli scanner dokumen yang cepat jika kamu secara rutin memindai kertas dalam jumlah besar.
Berikut pertanyaan seputar cara memilih scanner.
Scanner adalah perangkat elektronik yang berfungsi sebagai pengganda file pengguna, mengubah dan menyimpan data dalam bentuk digital. Alat ini beroperasi dengan memindai setiap bagian dari lembar yang berfungsi sebagai inputnya hingga tidak ada bagian yang tersisa.
Fungsi utama scanner adalah menyalin file penting yang keberadaannya mungkin terancam atau dirugikan. Ijazah, KTP, foto lama, dan dokumen lainnya adalah contoh file yang mungkin rusak. Salah satu tujuan paling penting dari scanner adalah dokumentasi.
Scanner memindai setiap sisi halaman yang ingin kamu pindai secara lengkap. Scan adalah prosedur yang memindai item dokumen, yang mungkin dalam bentuk tulisan, gambar, maupun foto.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai cara memilih scanner yang bagus dan berkualitas sesuai dengan kebutuhan. Kamu mungkin juga sedang mencari Rekomendasi Merek Scanner Terpopuler dan Terbaik. Semoga bermanfaat!
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.