Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas seputar cadangan wajib minimum, mulai dari pengertian, jenis-jenisnya serta contoh cadangan wajib minimum yang perlu kamu ketahui.
Sebelumnya, pernahkah kamu mendengar apa itu cadangan wajib minimum? Cadangan wajib minimum ini merupakan besaran nilai simpanan yang diwajibkan oleh bank sentral di suatu negara agar kondisi ekonomi dapat terkendali.
Lantas apa pengertian cadangan wajib minimum (CWM) yang sebenarnya? Dan apa contohnya? Yuk simak artikel dibawah ini.
Cadangan wajib minimum adalah peraturan yang digunakan oleh sebagian besar bank sentral di dunia, di mana bank sentral menentukan jumlah minimum cadangan wajib yang harus dipertahankan oleh bank komersial.
Bank sentral biasanya menentukan cadangan wajib minimum (CWM) sehingga jumlah cadangan tidak jatuh di bawah proporsi tertentu dari jumlah komitmen deposito bank komersial kepada kliennya.
Cadangan bank komersial biasanya terdiri dari uang tunai yang dimiliki oleh bank dan disimpan secara fisik di brankas bank, serta jumlah saldo bank komersial di rekening bank dengan bank sentral.
Rasio cadangan minimum yang diperlukan kadang-kadang digunakan sebagai instrumen kebijakan moneter, yang mempengaruhi tingkat pinjaman dan suku bunga suatu negara dengan menyesuaikan jumlah uang tunai yang tersedia bagi bank untuk melakukan pinjaman.
Lembaga yang menyimpan cadangan dengan jumlah lebih dari yang ditentukan maka disebut memiliki cadangan lebih.
Cadangan wajib minimum adalah sejumlah dana yang harus dipertahankan dalam rekening giro pada bank sentral atau pada bank koresponden dalam bentuk kas; rekening giro yang merupakan cadangan wajib minimum di bank sentral tidak dikenakan bunga; bank umum harus menyimpan CWM mereka di bank sentral (reserve requirement).
Bentuk cadangan wajib minimum adalah simpanan yang dikelola oleh bank sentral. Bank umum memiliki rekening sendiri di bank sentral, yang mereka gunakan sesuai dengan aturan yang berlaku.
Besaran cadangan minimum ditentukan oleh bank sentral. Jumlahnya tidak kurang dari persentase yang harus dibebankan bank komersial kepada nasabah mereka.
Secara fisik, biasanya terdiri dari uang tunai yang dimiliki oleh bank dan disimpan secara fisik di brankas bank, ditambah jumlah saldo bank komersial di rekening bank dengan bank sentral.
Kebijakan mengenai CWM termasuk dalam kebijakan moneter. Kebijakan ini tertuang dalam Undang-Undang Perbankan No. 23 Tahun 1999 yang mengatur tentang pengendalian inflasi.
Penetapan persyaratan cadangan wajib minimum merupakan kebijakan yang menetapkan jumlah aktiva lancar yang harus ditetapkan oleh setiap bank, yang besarnya merupakan presentase dari kewajiban segeranya.
JIka dianggap perlu, Bank Indonesia dapat melakukan pengendalian pengendalian dengan menaikkan atau menurunkan besar CWM yang harus dipertahankan oleh setiap bank.
Cadangan wajib minimum merupakan situasi dimana dana minimum yang harus disimpan oleh suatu bank. Contoh cadangan wajib minimum dapat digunakan untuk melonggarkan pembatasan peredaran uang kepada masyarakat umum.
Untuk memperkecil batasan peredaran uang, bank akan meningkatkan hitungan untuk cadangan wajib minumum. Contohnya yaitu rasio awal adalah 2%, maka karena ingin memperkecil peredaran uang rasio CWM naik ke angka 6%.
Di sisi lain, bank akan menurunkan hitungan untuk CWM agar peredaran uang meningkat ke kalangan publik. Contohnya rasio awal yaitu 6% dan turun menjadi 2%. Masyarakat dapat menyimpan uang dan meningkatkan peredaran uang dengan rasio CWM yang rendah.
CWM juga digunakan sebagai alat moneter oleh bank sentral. Dengan menaikkan cadangan minimum yang dibutuhkan, bank sentral secara efektif mengeluarkan uang dari jumlah uang beredar dan meningkatkan biaya pinjaman.
Menurunkan CWM memompa uang ke dalam perekonomian dengan memberikan cadangan lebih untuk bank, yang meningkatkan pertumbuhan pinjaman bank dan mengurangi suku bunga.
Berikut ini adalah beberapa fungsi cadangan wajb minimum yang perlu kamu ketahui:
Secara teori, keberadaan cadangan wajib mengurangi tingkat inflasi. Namun hal ini terkoreksi dan dapat digambarkan bahwa CWM juga berkaitan dengan pengendalian inflasi.
Fungsi utama cadangan wajib minimum adalah sebagai penyangga bank umum dalam kondisi tertentu. Bank akan memiliki kesiapan dalam menghadapi masalah keuangan seperti hampir bangkrut atau nasabah menarik mayoritas dananya.
Bank sentral akan menurunkan besaran cadangan minimum. Hal ini dimaksudkan untuk memompa uang sehingga perekonomian bank kembali membaik.
Nilai cadangan wajib minimum yang tepat dapat membantu regulator keuangan membuat kebijakan moneter dan fiskal.
Selain sebagai alat kebijakan moneter, CWM adalah cara untuk mengambil uang yang beredar dengan jumlah yang terukur. Hal ini akan meningkatan biaya kredit. Nilai cadangan minimum berpengaruh pada suku bunga.
Sesuai dengan regulasi yang ada, Bank Sentral memiliki kemampuan dan wewenang untuk mengawasi dan merumuskan kebijakan moneter. Pilihan kebijakan moneter dibuat oleh bank sentral dengan tujuan utama yaitu mengendalikan inflasi.
Pengendalian tersebut dilakukan bank sentral melalui beberapa instrumen seperti operasi pasar secara terbuka pada bursa uang, penetapan diskonto dan CWM, serta pengaturan pembiayaan dan kredit.
Bank Indonesia sebagai bank sentral di Indonesia juga memberi wawasan dan himbauan pada masyarakat agar mau menabung dan menyimpan kelebihan uangnya pada perbankan.
Bank sentral akan menaikkan cadangan minimum dengan menurunkan jumlah uang beredar. Hal ini akan membatasi kapasitas bank komersial untuk mendistribusikan penyaluran dana pada nasabahnya.
Perekonomian yang sehat adalah perekonomian yang dapat mengendalikan inflasi sehingga tidak berdampak negatif bagi masyarakat. Dalam situasi tertentu, stabilitas ekonomi makro dan ekonomi yang luas dapat dicapai jika aturan yang diperlukan dibuat secara efisien dan fleksibel.
Inflasi dapat terjadi karena berbagai penyebab. Beberapa dari mereka memiliki penawaran dan permintaan yang tidak seimbang. Perbankan memiliki peran penting sebagai media peredaran uang.
Jika kondisi dimana risiko perekonomian dikategorikan tinggi, maka penurunan suku buku Bank sentral direspon lambat oleh perbankan. Kondisi lain dimana terjadi peningkatan permintaan, belum tentu perbankan dapat menaikkan penyaluran kredit.
Namun disisi lain, penurunan suku bunga kredit belum tentu akan direspon dengan naiknya permintaan dari masyarakat. Dengan potensi kerawanan tersebut, pengaturan tingkat inflasi di sektor perbankan dan riil menjadi sangat penting.
Perubahan kebijakan moneter, seperti rasio cadangan wajib minimum, akan membuat jumlah uang beredar kembali terkendali. Hal ini menyebabkan fluktuasi suku bunga sejalan dengan tujuan Bank Sentral. Bank yang memiliki cadangan lebih dari provisi tergolong memiliki cadangan yang lebih tinggi.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno seputar pengertian cadangan wajib minimum serta contohnya. Nah, dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa, pengertian cadangan wajib minimum adalah jumlah uang tunai yang harus dimiliki bank di brankas mereka atau di bank sentral, sesuai dengan simpanan yang dibuat oleh pelanggan mereka.
Cadangan wajib minimum ditetapkan oleh bank sentral dengan tujuan agar cadangan yang dimiliki tidak berada di bawah persyaratan yang ditetapkan. Dapat dikatakan, CWM merupakan salah satu dari tiga alat utama kebijakan moneter bank sentral.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.