Teknatekno.com – Secara umum, pengertian aktiva tetap atau aset tetap adalah kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan. Kekayaan ini bersifat permanen, digunakan dalam operasi perusahaan untuk waktu yang lama, dan memiliki nilai uang.
Aktiva tetap atau aset tetap diklasifikasikan menjadi dua jenis berdasarkan sifatnya: aset tetap berwujud (tangible fixed assets) dan aset tetap tidak berwujud (intangible fixed assets). Adapun untuk aset tetap berwujud sering disebut sebagai aktiva tetap saja.
Buat kamu yang masih belum paham mengenai pengertian aktiva tetap, Teknatekno sudah menyiapkan artikel yang akan membahas seputar aktiva tetap, mulai dari pengertian aktiva tetap, karakteristiknya, manfaat, jenis, sampai dengan contohnya. Simak dibawah ini.
Pengertian aktiva tetap adalah aktiva atau atau aset yang diterima dalam bentuk yang siap untuk dimanfaatkan, dibuat, atau dikembangkan dan siap digunakan atau menghasilkan keuntungan dalam waktu kurang dari satu tahun.
Selanjutnya, aset tetap dapat didefinisikan sebagai aset yang siap pakai atau aset yang tidak dimaksudkan untuk ditukar oleh perusahaan dan memiliki masa manfaat lebih dari satu tahun.
Di bawah ini adalah beberapa daftar kumpulan pengertian aktiva tetap adalah menurut para ahli.
Warren, et all (2008, 440) mengatakan aktiva tetap adalah aset jangka panjang yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan dan tidak dimaksudkan untuk dijual sebagai bagian dari kegiatan orperasional rutin.
Rudianto (2009, 276) mengatakan aktiva tetap adalah benda-benda fisik yang dimiliki oleh perusahaan yang sifatnya agak permanen dan digunakan dalam operasi rutin perusahaan daripada untuk dijual.
Reeve dkk (2012, 2) mengatakan aktiva tetap adalah aset yang bersifat jangka panjang atau sebagian besar bersifat permanen dan dapat dimanfaatkan sepanjang waktu.
Baridwan (2008, 271) mengatakan aktiva tetap adalah asset yang sifatnya relative permanen yang dipakai dalam kegiatan perusahaan yang normal. Istilah relative permanen ini menunjukan sifat dimana asset yang bersangkutan bisa dipakai dalam jangka waktu yang relative cukup lama.
Martani dkk (2012, 270) menyebutkan aktiva tetap adalah aset yang dimiliki untuk digunakan dalam produksi dan penyerahan produk dan jasa, untuk disewakan kepada pihak ketiga, atau untuk fungsi administratif, dan dimaksudkan untuk digunakan lebih dari satu kali atau satu periode.
Ikatan Akuntan Indonesia (2012, 1) mendefinisikan aktiva tetap adalah aset yang dimiliki dan diperdagangkan (baik buatan sendiri maupun diperoleh melalui pembelian, penukaran, dan sumbangan), memiliki nilai yang relatif tinggi, memberikan manfaat lebih dari satu periode akuntansi, dan digunakan dalam kegiatan atau operasi perusahaan.
Ada berbagai jenis aktiva tetap di antaranya:
Berikut merupakan beberapa karakteristik dari asset tetap:
Meskipun semua aset memiliki kesamaan kualitas fundamental tertentu, aset tetap memiliki ciri-ciri tambahan berikut ini:
Aset tetap tersebut bisa dilihat dari ciri-cirinya, seperti penjelasan dua tokoh berikut ini.
Biaya perolehan aset tetap terdiri dari semua pengeluaran yang dikeluarkan atau dikeluarkan untuk membeli aset dan mempersiapkannya untuk digunakan dalam operasi rutin perusahaan.
Berikut ini yang termasuk kedalam harga perolehan adalah:
Salah satu langkah untuk memperoleh aset jangka panjang adalah dengan membelinya secara tunai dengan mengeluarkan uang. Jumlah nilai kas yang dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut adalah jumlah aset yang diakui dalam akuntansi.
Nilai kas yang dibayarkan terdiri dari biaya akuisisi dikurangi diskon atau diskon. Jurnal yang dibuat adalah sebagai berikut:
Keterangan | Debit | Kredit |
Aktiva Tetap | Rp0 | |
Kas | Rp0 |
Aset yang diperoleh secara angsuran atau kredit juga harus didokumentasikan dengan harga pembelian penuh. Selisih antara harga tunai dan jumlah total pembayaran ditambah bunga harus didokumentasikan. Sisanya kemudian ditetapkan sebagai pengeluaran bunga, yang berjalan sesuai dengan lamanya kontrak pembelian. Berikut jurnal yang dibuat:
Keterangan | Debit | Kredit |
Aktiva Tetap | Rp0 | |
Bunga yang Ditangguhkan | Rp0 | |
Utang Angsuran | Rp0 |
Keterangan | Debit | Kredit |
Utang Angsuran | Rp0 | |
Beban Bunga | Rp0 | |
Bunga yang Ditangguhkan | Rp0 | |
Kas | Rp0 |
Aktivitas pertukaran aset dapat dilakukan dengan menggunakan produk yang sebanding atau tidak serupa. Pertukaran aset yang sebanding mengacu pada pertukaran aset dengan keunggulan dan kualitas yang sama, seperti tanah dan kendaraan.
Selisih nilai buku dari aset yang diserahkan umumnya digunakan sebagai dasar pencatatan dan dianggap sebagai keuntungan atau kerugian selisih kurs. Berikut jurnal yang dibuat:
Keterangan | Debit | Kredit |
Aktiva Tetap (Baru) | Rp0 | |
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap | Rp0 | |
Rugi dari Pertukaran | Rp0 | |
Aktiva Tetap (Lama) | Rp0 | |
Kas | Rp0 |
Keterangan | Debit | Kredit |
Aktiva Tetap (Baru) | Rp0 | |
Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap | Rp0 | |
Untung dari Pertukaran | Rp0 | |
Aktiva Tetap (Lama) | Rp0 | |
Kas | Rp0 |
Jika suatu barang tetap diperoleh dengan membawa dampak sendiri, harga pendapatan ditentukan oleh semua pengeluaran yang dikeluarkan sampai aset tersebut siap digunakan.
Dalam hal berikut berjalan kapitalisasi biaya. Kapitalisasi biaya adalah semua biaya yang akan dicatat sebagai bagian dari biaya perolehan aset dan disusutkan selama masa manfaat aset.
Selain itu terhitung berlaku rancangan conservatism didalam akuntasi. Artinya, tidak ada laba yang harus dicatat jika biaya membawa barang itu sendiri lebih kecil dari harga pasar.
Namun, jika biaya tercatat aset melebihi harga pasar, kerugian harus dicatat dan aset berikutnya harus dilaporkan pada nilai pasar saat ini.
Ketika sebuah perusahaan memperoleh aset tetap melalui penerbitan sekuritas, seperti saham atau obligasi, dasar untuk mendaftarkannya adalah nilai pasar dari sekuritas pada saat akuisisi.
Jika ada keadaan di mana nilai pasar tidak dapat diketahui sangat sebanding, pihak independen harus merevaluasi aset berikut.
Jika aset tetap diterima sebagai hadiah, maka dicatat pada nilai pasar atau nilai wajar, dan akun modal dikreditkan.
Biaya yang jauh lebih rendah dari nilai barang yang diperoleh dapat dikenakan untuk memperoleh dari hadiah atau sumbangan ini. Akibatnya, jika dicatat sebesar pengeluaran yang dikeluarkan, pengaruhnya terhadap jumlah aset dan pengeluaran penyusutan tidak akan signifikan. Berikut jurnal pencatatannya:
Keterangan | Debit | Kredit |
Aktiva Tetap | Rp0 | |
Modal Donasi | Rp0 |
Pencatatan yang dilakukan dengan tahap akuisisi leasing terkait dengan jenis leasing yang diperoleh perusahaan. Menurut James Reeve dkk (2009,7), ada dua langkah leasing, yaitu sebagai berikut.
Aset yang dibeli dengan cara ini dilaporkan sebagai aset tetap dalam kategorinya sendiri dan harus diamortisasi. Kewajiban sewa dihitung untuk dibedakan dari komitmen lainnya. Jika barang yang disewa berusia lebih dari dua tahun, prosedur ini biasanya dilakukan.
Jika perusahaan memilih untuk menggunakan metode ini, pencatatan pembayaran bulanan tidak dianggap sebagai aset tetap. Namun, itu akan dianggap sebagai pengeluaran sewa aset dan dicatat dengan metode garis lurus selama era leasing.
Contoh di bawah ini adalah aset tetap berdasarkan jenis, macam, atau karakteristiknya:
Aktiva lancar adalah aset yang dijadwalkan untuk diuangkan dalam waktu kurang dari satu siklus akuntansi. Diantaranya:
Aktiva tetap berwujud adalah aset yang dimiliki oleh bisnis dengan masa manfaat lebih dari satu tahun yang tidak untuk dijual dan digunakan untuk operasi.
Karena jenis aktiva ini mengalami penyusutan setiap tahun, maka harus dicatat dalam pembukuan. Bangunan, mesin, tanah, peralatan kantor dan ritel, dan peralatan transportasi adalah contoh aset tetap.
Aktiva tetap tidak berwujud adalah hak istimewa perusahaan yang memiliki nilai tetapi tidak berwujud fisik. Contohnya yaitu:
Investasi jangka panjang adalah investasi jangka panjang pada perusahaan lain. Investasi jangka panjang juga mencari keuntungan dan pengaruh atas perusahaan di mana uang tunai diinvestasikan. Jenis aktiva ini membutuhkan kesabaran karena keuntungannya hanya terlihat ketika perusahaan telah melihat laba atas investasi.
Aset lain yang dibeli oleh perusahaan, seperti mesin manufaktur dan mobil kantor, dapat kehilangan nilainya seiring waktu karena digunakan.
Sayangnya, hampir semua aset tetap terdepresiasi seiring waktu, sehingga bisnis akan lebih berhati-hati dalam memilih aset tersebut. Hanya tanah atau bangunan yang umumnya akan mengalami kenaikan harga sehingga perusahaan dapat menyimpannya dalam jangka waktu yang lama.
Ada berbagai teknik penyusutan yang digunakan dalam akuntansi untuk menghitung penyusutan aset berdasarkan masa manfaatnya. Menurut pengertian bentuk aktiva tetap di atas, ada kategori aktiva tetap yang berwujud.
Meskipun demikian, ada aset tetap yang tidak berwujud tetapi keberadaannya tidak dapat dipandang sebelah mata karena posisinya sangat penting bagi kelangsungan usaha perusahaan. Aktiva tetap tidak berwujud berupa hak-hak yang dimiliki oleh perusahaan dalam usahanya, seperti:
Semua aset perusahaan harus dijaga dengan hati-hati agar tidak diambil alih oleh pihak luar. Perusahaan akan menyimpan aset tidak berwujud tersebut dalam waktu yang lama dan bertujuan untuk menciptakan dan mengembangkannya agar lebih dikenal masyarakat luas, seperti merek dagang.
Jika iklan dan publikasi komunitas yang lebih intensif efektif, perusahaan tidak akan kesulitan mengembangkan item tambahan di masa depan.
Merek dagang terkenal yang ada sangat penting dalam memastikan bahwa setiap produk yang diberikan oleh perusahaan di pasar lebih mudah diterima oleh pelanggan daripada barang lain yang sebanding. Bahkan pelanggan yang berkomitmen tidak akan direpotkan dengan harga produk dengan merek terkenal.
Pengeluaran biaya yang berkaitan dengan pemilikan atau penggunaan Asset tetap bisa dicatat dengan menggunakan 2 cara, yaitu sebagai berikut:
Dalam cara yang satu ini seluruh biaya yang dikeluarkan harus dikapitalisasikan pada Asset tetap atau dicatat sebagai penambahan Asset yang bersangkutan.
Hal tersebut dilakukan apabila pengeluaran biaya tersebut relative besar, dan bisa memenuhi 1 atau lebih beberapa kriteria berikut:
Contoh:
Dikeluarkan biaya sebesar Rp 20.000.000 untuk memperbaiki gedung.
Diminta:
Buatlah jurnal, apabila dengan perbaikan tersebut
Jawab:
Apabila perbaikan akan memperpanjang masa manfaat, berarti akumulasi penyusutan yang sudah dicatat terlalu besar. Oleh karena itu biaya perbaikan yang dikeluarkan tersebut dicatat sebagai pengurangan akumulasi penyusutan yang sudah terjadi.
Keterangan | Debit | Kredit |
Akumulasi Penyusutan Gedung | Rp20.000.000 | |
Kas | Rp20.000.000 |
Apabila biaya perbaikan yang dikeluarkan hanya akan menambah nilai asset, namun tidak akan memperpanjang masa manfaat, maka biaya tersebut akan dicatat di sisi debet asset tetap yang bersangkutan, sebagai penambah nilai asset.
Keterangan | Debit | Kredit |
Gedung | Rp20.000.000 | |
Kas | Rp20.000.000 |
Dalam cara ini pengeluaran biaya yang terjadi diperlukan sebagai beban pada periode terjadinya.
Hal tersebut dilakukan apabila biaya yang dikeluarkan hanya memberikan masa manfaat dalam waktu 1 periode berjalan atau dalam jumlah yang relative kecil.
Contoh:
Dikeluarkan biaya pengecatan gedung sebesar Rp 1.950.000
Diminta:
Buatlah jurnal atas transaksi tersebut.
Jawab:
Keterangan | Debit | Kredit |
Biaya Pemeliharaan Gedung | Rp1.950.000 | |
Kas | Rp1.950.000 |
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno seputar aktiva tetap, mulai dari pengertian aktiva tetap, karakteristiknya, manfaat, jenis, sampai dengan contoh soalnya.
Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa pengertian aktiva tetap adalah aset yang diterima dalam bentuk yang siap untuk dimanfaatkan, dibuat, atau dikembangkan dan siap digunakan atau menghasilkan keuntungan dalam waktu kurang dari satu tahun.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.