Teknatekno.com – Produksi massal sangat penting untuk memenuhi kebutuhan manusia. Berikut pengertian produksi massal, ciri-ciri dan contoh produksi massal. Sebuah perusahaan yang bergerak dalam operasi produksi akan sering melakukan produksi massal normal pada setiap hari kerja.
Bahkan perusahaan yang menggunakan pekerja shift menjamin operasi produksi skala besar dilakukan 24 jam sehari. Apa sebenarnya kegiatan produksi itu? Sebelum lanjut ke proses produksi massal, pahami dahulu mengenai contoh kegiatan produksi.
Kegiatan produksi secara massal biasanya dilakukan untuk mendapatkan hasil atau produk dalam jumlah besar dan dalam waktu yang relatif singkat. Sehingga proses produksi dilakukan dalam skala besar yang lebih akrab disebut dengan istilah produksi massal.
Produksi massal tidak bisa dilakukan secara asal-asalan atau asal-asalan ada berbagai tahapan dan taktik untuk memastikan kualitas sama baiknya dengan kuantitas produksi. Supaya lebih mudah menjalankan kegiatan produksi skala besar, maka kamu bisa simak artikel dibawah ini.
Apa yang dimaksud dengan produksi massal? Pengertian produksi massal adalah suatu tindakan yang dilakukan berulang-ulang untuk menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar. Produsen atau pelaku usaha akan melakukan kegiatan produksi tersebut secara terus menerus guna memenuhi permintaan pasar.
Selanjutnya, kegiatan produksi massal ini penting untuk memenuhi keinginan masyarakat akan suatu produk. Penekanan pada produksi massal adalah upaya untuk meningkatkan efisiensi produsen dalam menjalankan operasi produksi dengan mengubah metode dan standar yang telah ditetapkan.
Dalam proses produksi, perusahaan tidak hanya mempekerjakan personel tetapi juga terobosan teknologi seperti mesin dan sistem pemrograman. Dengan demikian, operasi produksi dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien, serta tujuan yang ditentukan dapat terpenuhi.
Produksi massal tidak diragukan lagi dilakukan secara terukur dan terarah. Ini menyiratkan bahwa perusahaan harus mampu memproduksi sejumlah barang sekaligus memenuhi persyaratan kualitas dalam satu hari.
Dengan kata lain, selain kuantitas, korporasi harus mengutamakan kualitas dan konsistensi barang-barangnya. Akibatnya, ada prinsip dan tindakan penting yang harus dipahami oleh perusahaan atau produsen agar dapat melakukan produksi massal secara optimal.
Adapun pengertian produksi massal menurut para ahli di antaranya adalah sebagai berikut:
Eliya Fauzia adalah ahli pertama yang mendefinisikan pengertian produksi massal. Menurutnya, produksi massal adalah kegiatan memproduksi barang tertentu dalam jumlah besar yang telah menetapkan persyaratan standar melalui urutan operasi yang sama dengan produk sebelumnya.
Pandangan kedua Fitri Febrianti mengatakan bahwa pengertian produksi massal adalah proses menghasilkan produk standar dalam jumlah besar dengan menggunakan teknologi perakitan dan otomatis.
Mendefinisikan produksi massal sebagai produksi skala besar yang menguntungkan sejumlah besar individu dalam masyarakat.
Berikut ini adalah beberapa tahapan produksi massal yang perlu kamu ketahui:
Manajer produksi bertugas mengawasi penyusunan dokumen ini. Namun, proses persetujuannya tetap harus mempertimbangkan masukan dari seluruh pemimpin divisi lainnya. Seperti, tim teknik, penjualan, eksekutif, pemasaran, sampai QA atau Quality Assurance.
Dokumen ini, setelah selesai dan disahkan, akan berfungsi sebagai dasar untuk operasi produksi massal. Tentu saja, jika informasi atau teknologi baru tersedia yang dapat memengaruhi penilaian sebelumnya, dokumentasi yang mendukung kriteria ini dapat diubah.
Proses revisi tersebut juga perlu dilakukan peninjauan dan persetujuan dari seluruh pimpinan tim. Dokumentasi syarat produk yang bisa juga disebut sebagai product requirement documentation atau PRD umumnya perlu mencantumkan beberapa hal, antara lain:
Langkah selanjutnya adalah validasi dan pengujian teknis, yang biasa dikenal sebagai validasi dan pengujian teknik atau EVT. Pada titik ini, divisi teknik akan menggunakan prosedur apa pun yang diperlukan untuk mengimplementasikan semua fitur yang disebutkan dalam dokumen persyaratan produk.
Tujuannya adalah untuk menunjukkan bahwa proses produksi dilakukan dengan cara yang penuh kasih dan tidak melanggar hukum fisik. Tahap ini juga berupaya mengkonstruksi dan mengembangkan sampel produk yang memenuhi kriteria fungsional PRD.
Namun perlu diingat bahwa komponen yang dipilih dan teknik merakitnya tidak harus sama dengan yang digunakan pada hasil akhir.
Selanjutnya, tujuan dari langkah ini adalah untuk mengidentifikasi bahaya yang mungkin timbul dalam PRD dan merancang metode untuk mengatasinya. Akibatnya, banyak iterasi dan modal dalam proses penelitian dan pengembangan tidak biasa pada saat ini.
Tujuan dari tahap Design Validation & Testing (DVT) adalah untuk mencapai rasa dan penampilan produk akhir. Biasanya, perusahaan akan memutuskan desain mekanik dan bahan yang mampu memenuhi kriteria produk akhir, kesesuaian, dan tingkat estetika sesuai dengan deskripsi PRD saat ini.
Untuk mengumpulkan umpan balik dan menilai penerapannya, perusahaan mungkin perlu mengirimkan sampel produk ke pasar sasaran pada saat ini. Hanya setelah menerima izin dan memenuhi standar fungsional dan estetika yang digariskan dalam PRD, produk dapat melanjutkan ke tahap DVT.
Langkah keempat adalah validasi dan pengujian produksi, yang memvalidasi bahwa barang-barang dari tahap DVT dapat diproduksi dalam jumlah dan harga yang ditentukan dalam PRD.
Secara umum, prosedur ini memerlukan kerjasama antara produsen dan penyedia bahan baku. Akibatnya, perusahaan dapat memperoleh masukan pada desain produk akhir dan menentukan apakah tujuan produksi dapat dipenuhi atau tidak.
Perusahaan sering kali harus melakukan banyak penyesuaian pada model DVT untuk menjamin produk dapat diproduksi secara massal dengan lancar, meskipun skenario terburuknya adalah desain perlu dimodifikasi untuk maju ke langkah berikutnya.
Tahap terakhir dari produksi massal adalah melakukan proses produksi dengan menggunakan desain produk yang telah dibuat dan disempurnakan sebelumnya.
Pada titik ini, produsen memiliki sebagian besar tugas untuk melakukan operasi produksi, termasuk memastikan kualitas dan hasil produksi yang terjamin tanpa menambah beban biaya.
Tidak hanya itu, perusahaan harus memberikan bantuan terbaik kepada produsen untuk memenuhi tujuan, serta berkolaborasi dengan tim pengadaan untuk membangun rantai pasokan yang menguntungkan.
Dengan cara ini, biaya dan waktu tunggu tetap konstan. Perusahaan juga harus berkolaborasi dengan tim manufaktur pada inovasi untuk meningkatkan efisiensi, kualitas produk, dan biaya produksi.
Tujuan utama dari produksi massal adalah untuk mencapai efisiensi tinggi dalam proses produksi dan memenuhi permintaan pasar yang besar. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari produksi massal:
Dengan mencapai tujuan-tujuan ini, produksi massal menjadi metode yang efisien dan efektif untuk memenuhi kebutuhan pasar dan mengoptimalkan operasi perusahaan secara keseluruhan.
Berikut ini adalah ciri-ciri produksi massal yang perlu kamu ketahui sebagai berikut:
Apabila terjadi kelebihan produk (overproduction), maka korporasi akan mendorong pasar untuk melakukan promosi, diskon, hadiah, dan sebagainya agar barang dapat diserap dengan cepat.
Berikut ini adalah beberapa kelebihan produksi massal yang perlu kamu ketahui:
Berikut ini adalah beberapa kekurangan produksi massal yang perlu kamu ketahui:
Kegiatan produksi massal adalah kegiatan umum di lingkungan industri dan pabrik di berbagai bidang. Ada banyak contoh produk hasil produksi skala besar tersebut, beberapa diantaranya adalah:
Biasanya, segala macam merek diproduksi secara massal. Misalnya, smartphone Oppo yang bisa menghasilkan ribuan unit per hari, bisa menghasilkan ribuan unit per hari.
Misalnya, sepeda motor merek Yamaha diproduksi massal oleh pabrikan sehingga ratusan unit sepeda motor dapat dibuat setiap hari dan dikirimkan ke pengecer mitra.
Misalnya, sabun merek Shinzui diproduksi secara massal dalam berbagai aroma untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi akan produk sabun mandi.
Misalnya, proses produksi mi instan untuk perusahaan seperti Gaga, Indomie, Sarimi, dan lain-lain, yang setiap hari dapat memproduksi ribuan bungkus mi instan.
Menurut pernyataan di atas, sebagian besar pabrik di Indonesia, bahkan di seluruh dunia, melakukan produksi massal. Dalam upaya meningkatkan produksi guna memenuhi permintaan pasar atas barang-barangnya.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai pengertian produksi massal, tahapan, ciri-ciri, serta kelebihan, kekurangan dan contoh produksi massal yang terdapat di Indonesia.
Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa pengertian produksi massal adalah suatu tindakan yang dilakukan berulang-ulang untuk menghasilkan suatu produk dalam jumlah besar. Produsen atau pelaku usaha akan melakukan kegiatan produksi tersebut secara terus menerus guna memenuhi permintaan pasar.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.