Teknatekno.com – Cara mencegah panic selling memang perlu dipelajari oleh setiap investor saham. Panic selling seringkali dituding sebagai salah satu biang keladi ketika indeks harga saham di bursa anjlok atau turun tajam.
Setiap kali indeks saham anjlok, apalagi lebih dari lima persen dalam sehari maka selalu muncul kalimat bahwa telah terjadi panic selling di pasar.
Akibatnya, panic selling menjelma sebagai momok menakutkan di pasar. Asumsi seperti ini tidak hanya berlaku di Bursa Efek Indonesia (BEI), tetapi juga bursa-bursa lain di dunia termasuk bursa di Wall Street.
Kali ini Teknatekno telah merangkum beberapa cara mencegah panic selling dalam berinvestasi agar tidak terjebak dalam pusaran risiko kerugian.
Berikut ini beberapa cara mencegah panic selling yang bisa dilakukan oleh para investor saham:
Sebelum membeli saham, penting bagi kita untuk memahami perusahaan tersebut secara menyeluruh, termaksuk juga fundamental perusahaan. Dengan memahami aspek fundamental perusahaan, kita dapat dengan lebih selektif menentukan apakah perusahaan tersebut layak untuk diinvestasikan atau tidak.
Walaupun memerlukan banyak waktu, namun informasi fundamental perusahaan ini nantinya akan membuat kita tenang meskipun pasar sedang bearish.
Yang ke 2 cara mencegah panic selling yakni paparan berita saham yang berlebihan dapat menimbulkan rasa takut dan rasa tidak tenang sehingga bisa menyebabkan panic selling. Karena itu sebaiknya kita hanya membaca berita yang berkaitan dengan saham yang kita miliki saja.
Hal pertama yang harus dilakukan ketika mengalami kepanikan pasar modal adalah menenangkan diri dan jangan melakukan transaksi di bursa terlebih dahulu.
Saat kondisi sudah tenang dan lebih memahami penyebab kepanikan di bursa dan efeknya terhadap saham yang dimiliki, kita dapat kembali melakukan investasi sesuai dengan rencana yang sudah dibuat sebelumnya.
Apabila diperlukan, kita juga dapat membuat rencana baru untuk menyesuaikan dengan kondisi baru yang sedang dialami.
Setelah memahami bagaimana kondisi kepanikan pasar modal, apabila ternyata trennya ikut bearish, maka tidak perlu panik karena penurunan harga saham adalah hal yang wajar.
Kemudian kembali lakukan analisis fundamental untuk memastikan performa keuangan perusahaan saat ini dan prospek perusahaan ke depannya. Apabila prospeknya baik maka tetap simpan saham tersebut. Apalagi jika jangka waktu investasinya masih panjang.
Memiliki investasi yang besar bukan berarti tidak mengharuskan kita untuk memiliki cash. Selalu memiliki uang cash adalah salah satu antisipasi jika terjadi krisis. Dengan memiliki cash, kita tidak perlu panik ketika krisis karena masih bisa tetap memenuhi kebutuhan dengan uang tersebut.
Berikut ini adalah tanya jawab seputar cara mencegah panic selling:
Jawabannya adalah ya, tetapi tidak sesederhana yang kamu asumsikan. Pada awal tahun 2000-an, frasa “berdagang untuk mata pencaharian” menjadi populer di luar Amerika Serikat.
Beberapa orang cukup berani untuk meninggalkan pekerjaan mereka pada saat itu, memperdagangkan uang pensiun mereka untuk cara hidup.
1. William Lipschutz Trader paling sukses di dunia ini lahir pada tahun 1956 dan dibesarkan di Farmingdale, New York, AS. Dia dianggap sangat pintar, terutama dalam matematika, sejak usia dini.
Lamanya waktu seorang investor memegang aset adalah salah satu cara paling sederhana untuk membedakan antara investor dan trader. Seorang investor sering menyimpan aset mereka untuk jangka waktu yang lebih lama. Di sisi lain, seorang trader biasanya lebih bersemangat untuk menjual aset mereka.
Manfaat dari perdagangan adalah bahwa pedagang dapat membeli dan menjual aset keuangan dari mana saja di dunia. Akibatnya, pedagang tidak perlu khawatir tentang menemukan lokasi untuk menjalankan bisnis mereka.
Modal untuk Berinvestasi Saham Sebenarnya, tidak ada uang minimum yang diperlukan untuk memulai investasi saham. Seorang investor harus menyiapkan modal minimal Rp5.000 berdasarkan jumlah lot dan harga saham terendah yang diperoleh.
Investasi saham jangka pendek dan jangka panjang memiliki jangka waktu yang bervariasi untuk menginvestasikan dan mencairkan uang saham. Investasi jangka pendek biasanya berlangsung selama 12 bulan hingga satu tahun. Ada yang kurang dari satu tahun dan ada juga yang lebih dari tiga tahun.
BACA JUGA:
Pengertian Investasi Properti, Cara, Jenis dan Keuntunganya
Pengertian Investasi, Jenis Dan Manfaatnya
Perbedaan Saham, Forex dan Crypto
Dari penjelasan diatas bisa kita simpulkan bahwa cara mencegah panic seliing yakni panic selling kerap dituding menjadi salah satu biang keladinya saat indeks harga saham di pasar saham anjlok atau turun tajam.
Adapun cara mencegah panic selling yaitu memilih perusahaan yang berfundamental baik, membaca berita yang berkaitan dengan saham yang dimiliki, menunggu kepanikan pasar modal mereda, menyimpan saham yang sudah ada, dan memiliki uang cash.
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.