Teknatekno.com – Hai Teknozen! Kali ini Teknatekno akan membahas tentang apa itu close source, mulai dari pengertian, contoh serta kelebihan dan kekurangannya. Simak penjelasan dibawah ini yuk!
Dalam era di mana perangkat lunak menjadi tulang punggung transformasi digital, muncul berbagai metode pengembangan yang membentuk lanskap teknologi kita. Salah satu konsep yang mendominasi adalah close source.
Apa itu close source? Bagaimana close source adalah model pendekatan yang memengaruhi perkembangan perangkat lunak dan ekosistem teknologi secara keseluruhan?
Artikel ini akan membahas secara jelas mengenai apa itu close source, mulai dari pengertian, kelebihan, kekurangan, serta implikasi penting dari close source dalam dunia perangkat lunak, sehingga kita dapat memiliki pandangan yang lebih jelas tentang bagaimana perangkat lunak close source membentuk dunia digital saat ini.
Jadi, apa itu close source (sumber tertutup)? Close source adalah sebuah program (software) yang kodenya tidak dibuka untuk umum. Orang yang mempunyai code tertutup dapat membagi source codenya melalui sebuah lisensi, baik dengan gratis atau berbayar.
Walaupun gratis, pada lisensi tertentu software yang diberikan tidak sepenuhnya Open Source (sumber terbuka). Contohnya adalah jika lisensi tersebut terdapat larangan untuk memodifikasi code, maka software ini tidak open source.
Menggunakan close source dapat mengetahui kode-kode dalam pembuatan program tersebut. Apabila sudah mengetahuai kode atau struktur program tersebut, maka kita bisa dengan mudah mengedit program tersebut sesuai dengan keinginan kita.
Apabila kita bisa mengedit program tersebut, maka bisa jadi program yang tadinya berbayar menjadi gratis karena kita edit. Itu juga jika pemilik program mau memberikan kode-kode tersebut secara gratis.
Bagi seseorang atau perusahaan yang ingin mengakses atau mengedit sumber kode maka dibutuhkan suatu perjanjian khusus yang dinamakan perjanjian non-disclosure.
Software close source mempunyai pengertian yang hampir sama dengan Software Berpemilik (Proprietary Software), Software Berbayar. Software close source adalah aplikasi dengan kode sumber yang tertutup sehingga user tidak dapat memodifikasi, mengubah, mengcopy isi dari kode sumber software tersebut.
Pengguna close source didunia bisa dibilang lebih sedikit daripada open source karena mungkin hanya orang-orang yang bisa mengerti kode yang dapat mengoperasikannya.
Kelebihan dan kekurangan close source memiliki dampak yang signifikan pada pilihan pengembang dan pengguna dalam memilih model pengembangan perangkat lunak yang paling sesuai untuk tujuan dan kebutuhan mereka.
Berikut ini beberapa kelebihan close source adalah:
Sedangakn kekurangan close adalah sebagai berikut:
Penggunaan perangkat lunak dengan model close source, atau yang juga dikenal sebagai perangkat lunak berlisensi, memiliki sejumlah manfaat yang layak dipertimbangkan.
Dalam konteks ini, “close source” mengacu pada perangkat lunak yang memiliki kode sumber yang tidak dapat diakses oleh publik secara bebas. Di bawah ini adalah beberapa manfaat utama dari pendekatan close source:
Setelah memahami apa itu close source serta kelebihan dan kekurangannya, selanjutnya kita akan membahas beberapa contoh software yang bersifat close source. Simak berikut ini:
Banyak bahasa pemrograman yang memiliki lisensi close source, contohnya ASP.Net, Pascal, Visual Basic
Untuk perangkat lunak browser dengan close source adalah Internet Explorer yang digunakan oleh Microsoft dalam sistem operasi Windows
Beberapa aplikasi yang menggunakan lisensi close source atau kode tertutup contohnya adalah CodelDraw, Adobe Photoshop, Adobe Acrobat, Adobe Ilustrator
Untuk aplikasi perkantoran yang menggunakan close source adalah salah satunya Microsoft Office yang sangat populer digunakan dalam perkantoran
Beberapa anti virus juga menggunakan close source untuk mengamankan dari serangan program jahat, contohnya adalah Norton dan McAfee.
Berikut ini adalah pertanyaan seputar apa itu close source.
Close source memiliki kode sumber yang tidak dapat diakses secara bebas, sementara open source dapat diakses dan dimodifikasi oleh siapa saja.
Contoh-contohnya meliputi Microsoft Windows, Adobe Photoshop, dan Oracle Database.
Meskipun kode sumber tersembunyi, tidak ada jaminan mutlak keamanan. Keamanan perangkat lunak tergantung pada implementasi dan respons pengembang.
Perusahaan memilih close source untuk mengontrol pengalaman pengguna, menjaga rahasia komersial, dan menghasilkan pendapatan dari lisensi.
Meskipun tren kolaborasi terbuka semakin kuat, close source masih memiliki tempat dalam perkembangan perangkat lunak.
Demikianlah penjelasan dari Teknatekno mengenai apa itu close source beserta kelebihan, kekurangan dan contoh-contoh open source yang perlu kamu ketahui. Semoga bermanfaat!
Hai Saya schoirunn aktif menulis dan berkontribusi dalam berbagai media massa, seperti surat kabar sekolah, website, dan media sosial. Saya juga pernah mengikuti pelatihan jurnalistik dan magang di salah satu media nasional, yang membuat saya semakin memahami bagaimana dunia jurnalistik bekerja. Selain menulis, saya juga senang memotret dan merekam video. Saya percaya bahwa gambar dan video dapat memberikan dampak yang kuat dalam menyampaikan sebuah cerita. Sebagai seorang jurnalis muda, saya berkomitmen untuk selalu memperbaiki keterampilan saya dalam menulis, mencari sumber, dan melakukan wawancara yang berkualitas.